AYO MENULIS TENTANG PADANG LAMUN!

Update: Kompetisi ini sudah ditutup pada 1 Juni 2018, pukul 00.00 WIB. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 5 Juni 2018.

Anda gemar makan seafood? Jika ya, maka Anda harus tahu bahwa kehadiran ikan baronang, ikan kakap, dan beberapa jenis ikan lainnya di atas piring Anda ditentukan oleh kesehatan kualitas padang lamun (seagrass beds). Di padang lamun-lah ikan-ikan tersebut tinggal sampai usia tertentu atau mengasuh anakannya (nursery).

Salah satu dari 13 jenis tumbuhan lamun di Indonesia adalah Cymodocea rotundata. Lamun jenis ini dapat ditemukan di perairan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, dan berbagai wilayah lainnya di Indonesia.

Selain untuk ikan, padang lamun juga penting bagi penyu hijau dan duyung (atau dugong) karena kedua biota laut tersebut memakan beberapa jenis tumbuhan lamun. Pernah dengar istilah karbon biru (blue carbon)? Pada faktanya, padang lamun adalah salah satu dari tiga ekosistem utama di Indonesia, selain ekosistem terumbu karang (coral reefs) dan mangrove, yang juga berkontribusi sebagai penyerap dan penyimpan karbon, sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

Lamun tidak hanya penting bagi ikan, tapi juga penyu hijau.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia di wilayah pesisir, keberadaan padang lamun semakin terancam. Cemaran dari aliran sungai, buangan minyak dari kapal, alih fungsi lahan pesisir karena reklamasi, dan efek samping dari berbagai aktivitas manusia lainnya dapat menurunkan kualitas air laut di padang lamun. Kini, sudah saatnya padang lamun dianggap penting bagi manusia dalam berbagai aktivitasnya. Kontribusi kita semua dalam melestarikan padang lamun untuk kelestarian laut di Indonesia sangat diperlukan!

Untuk Anda yang gemar menulis atau nge-blog, Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) Indonesia punya kabar gembira. Kami mengajak Anda untuk menulis dengan tema “Padang Lamun: Rumah Mereka, Untuk Kita” dan berkesempatan untuk memenangkan hadiah voucher total jutaan rupiah!

HADIAH UTAMA:

- Pemenang pertama dengan tulisan terbaik: Kupon (voucher) belanja senilai Rp 4,000,000
- Pemenang kedua dengan tulisan terbaik: Kupon belanja senilai Rp 2,000,000
- Pemenang dengan tulisan terfavorit: Kupon belanja senilai Rp 3,000,000

Hadiah untuk 10 peserta pertama (yang lolos seleksi): Kupon belanja senilai Rp 100,000 dan merchandise dari DSCP Indonesia

Periode lomba: 25 April — 31 Mei 2018
Pengumuman pemenang: 5 Juni 2018

SYARAT LOMBA:

  1. Follow Instagram, Facebook, dan Twitter DSCP Indonesia
  2. Buat dan publikasikan tulisan pada blog pribadi Anda atau media lainnya (e.g. Medium, Kompasiana, dan lain-lain) minimal 400 kata dalam Bahasa Indonesia, yang bertemakanPadang Lamun: Rumah Mereka, Untuk Kita dengan gaya tulisan Anda sendiri.
  3. Anda boleh menambahkan gambar atau video untuk menunjang isi tulisan
  4. Anda wajib menyertakan kata kunci (keywords) “duyung”, “lamun”, dan "Dugong and Seagrass Conservation Project Indonesia" atau “DSCP Indonesia” di dalam tulisan Anda.
  5. Anda wajib membagikan (share) tulisan di berbagai akun media sosial milik pribadi dengan tagar “#DuyungmeLamun” dan mention @dscpindonesia (Instagram dan Twitter) atau fanpage DSCP Indonesia (Facebook)
  6. Kirim dan daftarkan tulisan Anda pada kami dengan mengisi formulir di http://bit.ly/daftarbloglamun.

Catatan:

  1. Di dalam tulisan, Anda dapat membahas padang lamun dari sudut pandang manusia, duyung, atau makhluk hidup secara keseluruhan, juga bisa menyertakan solusi-solusi dari hal-hal yang mengancam padang lamun di Indonesia.
  2. Selain referensi dari artikel ilmiah, beberapa dokumen referensi yang juga dapat Anda gunakan adalah lembar fakta tentang duyung dan lamun, serta beberapa infografis tentang lamun (sila klik link-nya).
  3. Tulisan yang tidak didaftarkan tidak masuk seleksi panitia.
  4. Pemenang dengan tulisan terbaik akan dipilih oleh perwakilan dari Direktorat Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Laut — Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKHL — KKP), beserta Pusat Penelitian Oseanografi — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O — LIPI), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan — Institut Pertanian Bogor (FPIK — IPB), dan WWF-Indonesia.
  5. Pemenang dengan tulisan terfavorit akan ditentukan dari jumlah share, LIKEs, dan komentar terbanyak di media sosial masing-masing penulis.
  6. Lomba terbuka untuk semua kalangan.

Mari jadikan tulisan sebagai salah satu bentuk kontribusi Anda bagi kelestarian padang lamun dan biota-biota laut di dalamnya!

Informasi lebih lanjut: 082111777492 (Sheyka) / dscp.indonesia@gmail.com

--

--

Program Konservasi Duyung dan Lamun Indonesia

The official account of Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) Indonesia | #DuyungmeLamun