Model Aquaponik Nutrient Film Technique (NFT), Apa Aja Sih Karakteristiknya?

dunia akuaponik
3 min readJul 13, 2020

--

Sumber : greenandvibrant.com

Kali ini kita akan membahas tentang model akuaponik NFT. Model akuaponik ini merupakan salah satu model yang banyak digunakan loh, seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya. Okay, langsung aja yuk simak tentang model akuaponik Nutrient Film Technique (NFT) ini.

Model Akuaponik NFT

Menurut Apriyanti dan Desi (2016) Sistem Nutrient Film Technique (NFT) merupakan kebalikan dari sistem Deep Flow Technique (DFT). Dimana, pada sistem NFT mengalirkan nutrisi yang sangat tipis, hanya setinggi 2–3mm dari dasar saluran. Namun, meskipun alirannya sangat tipis, sirkulasi yang terus menerus dengan menggunakan aliran listrik membuat ketersediaan oksigen dapat meningkat serta nutrient dari kolam budidaya dapat terserap terus menerus oleh tanaman. Teknik NFT ini, diperkenalkan oleh Al Cooper dari Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris.

Cara Kerja Model Akuaponik NFT

Sama halnya seperti model raft, teknik ini tidak memakai media tanam. Akar tanaman dari tanaman yang dibudidayakan dibiarkan mengenai dasar tempat tumbuhnya tanaman kemudian dialiri dengan air yang mengandung nutrisi. Air yang mengalir ini tidak boleh menggenang, dan harus terus mengalir cepat sehingga tercipta lapisan tipis. Dalam pembuatan aliran, larutan dilewatkan dalam saluran yang berupa talang atau pipa dan diletakkan dengan kemiringan yang disarankan sekitar 1,5–5o.. Perbedaan kemiringan talang tersebut memudahkan larutan nutrisi mengalir ke posisi yang lebih rendah. Cara kerja sistem ini adalah mengalirkan air dengan volume tipis langsung ke akar tanaman. Pada sistem ini membutuhkan biofilter tambahan karena permukaan pada sistem ini kurang luas sehingga bakteri yang dihasilkan kurang banyak.

Kelebihan dan Kekurangan NFT

Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, model NFT juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa aja sih ? Yuk disimak !

a. Kelebihan

- Air yang digunakan untuk mengaliri tanaman amat kecil, sehingga pompa yang digunakanan cukup kecil.

- Mudah memeriksa akar untuk tanda penyakit, kecukupan pakan, dll karena tidak adanya media tanam

- Konsumsi air dan nutrisi rendah

- Ramah lingkungan

- Relatif mudah dalam perawatan

- Akar tanaman dapat mempertahankan pH

b. Kekurangan.

- Teknik ini amat rentan pada perubahan cuaca. Sehingga akar tanaman yang menghadapi perubahan suhu yang begitu singkat akan mati.

- Teknik ini membutuhkan tambahan proses biofiltrasi karena biofiltrasi yang berlangsung pada media tanam tidak mencukupi.

- Hanya tanaman sayuran yang menyenangi banyak air saja yang bisa ditanam.

- Persemaian tidak bisa dilakuakan dengan model aquaponik NFT. Sehingga persemaian harus dikerjakan di tempat yang lain.

- Penggunaan listrik yang relatif tinggi. Hal tersebut dikarenakan pompa listrik harus beroperasi selama 24 jam agar akar tanaman terus terbasahi dengan air yang mengalir. Apabila sesaat saja pompa padam maka akan mengakibatkan akar-akar tanaman kekeringan.

Syarat yang Harus Dipenuhi

Beberapa syarat model akuaponik NFT yang harus diperhatikan agar dapat berjalan optimal, antara lain:

· Penyedian peralatan utama berupa bed (talang), tangki penampung (tandon air), dan pompa serta genset jika sering padam aliran listriknya.

· Gunakan bed atau talang rumah tangga dengan ukuran panjang sekitara 4 meter dan lebar 13–17 cm.

· Usahakan kemiringan talangnya (1–5%) untuk mengalirkan larutan nutrisi.

· Aliran air yang masuk kecepatannya jangan terlampau cepat.

· Bukaan kran diatur pada kisaran 0.3–0.75 L/menit).

· Aliran air, oksigen dan nutrisi dilakukan secara konstan dengan ketebalan arusnya kira-kira 2–3 mm.

· Tanaman yang dibudidayakan berusia pendek sekitar 30–45 hari.

Tanaman yang Bisa Dibudidayakan

Source : smartgardenguide.com

Tanaman yang bisa dibudidayakan dengan sistem aquaponik model NFT adalah sayuran daun dengan umur panen yang singkat. Seperti selada, kangkung, sawi, basil, dll.

Peran Filter dalam Model NFT

Dalam Akuaponik NFT, fungsi filter sangat penting. Terutama untuk filter kotoran padat agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman dalam sistem akuaponik. Selain itu, biofilter berfungsi untuk mengurai kotoran yang tidak bisa terserap oleh tanaman.

Media yang digunakan dalam membuat biofilter adalah potongan tali rafia. Pembatasnya menggunakan plastik tebal yang dilubangi menggunakan bor. Untuk pipa yang digunakan sebaiknya berukuran 1 inci.

Perawatan Biofilter dalam Model Akuaponik NFT

Perawatan yang dilakukan cukup dengan menguras filter seminggu sekali dengan cara membuka saluran kuras dan mengaduk potongan tali rafia. Biofilter akan bekerja optimal setelah proses cycling selama kurang lebih 4 minggu.

Referensi :

Apriyanti, R.N. dan D.S. Rahimah. 2016. Akuaponik Praktis. Depok : PT Trubus Swadaya.

https://mamanabee.wordpress.com/tag/nft/

https://mydiyagro.blogspot.com/2019/03/aquaponik-syarat-aquaponik-nft.html

https://smartgardenguide.com/nft-hydroponics/

Val. 2018. What is the Nutrient Film Technique — NFT? How does it work?. Diakses pada 13 Juli. https://www.greenandvibrant.com/nutrient-film-technique.

--

--