#reviewBuku — Steal Like an Artist Part 1

Kadek Dwi Asri
4 min readNov 3, 2018

--

Buku ini merupakan salah satu buku inspirasi saya, hal-hal yang dibahas dalam buku ini dapat diterapkan didunia kerja atau bahkan didalam kehidupan sehari-hari. Satu hal yang pasti dari pertama kali membaca judul buku ini, kita akan menjadi pencuri kreatif.

“Untuk kalian yang suka berpikir kreatif, berkarya, dan mencipta, tetapi masih tertahan … buku ini pendobraknya!”

“Segar, seru, sekaligus menakutkan. Menakutkan karena menantang nyalimu.”

Tentang Penulis

Austin Kleon

Adalah penulis dan seniman. Beliau menulis kumpulan puisi Newspaper Blackout, dan karyanya diliput NPR’s Morning Edition, “PBS Newshour”, The Wall Street Journal, serta situs web seni 20x200.com. Dia tinggal di Austin, Texas, dan berumah maya di www.austinkleon.com.

Isi Buku

Di dalam buku ini terdapat 10 sub bahasan. Bahasanya cukup mudah dipahami dan pembaca diperkenalkan cara pandang baru dengan potongan cerita di dalamnya. Berikut adalah poin-poin pembahasan yang sudah saya kumpulkan berdasarkan jenisnya:

Kumpulkan ide yang banyak, simpan ide tersebut

— Semua ide baru hanyalah campuran atau leburan dengan satu ide lain atau lebih.

— Seniman adalah kolektor bukan penimbun. Mereka hanya mengumpulkan yang benar-benar disukai.

— Tugasmu adalah menghimpun gagasan bagus. Semakin banyak ide keren yang kamu kumpulkan, semakin banyak pengaruh yang bisa kamu pilih.

— Buat “arsip temuan”. Itu adalah arsip untuk menyimpan hal-hal yang kamu temukan.

Ide merupakan langkah awal dari suatu kreativitas. Dari kutipan buku diatas dapat diketahui bahwa dalam proses pengumpulan ide kita hanya perlu mengumpulkan hal-hal yang kita sukai serta yang menurut kita keren, setelah itu saat kita menyatukan ide tersebut menjadi ide baru, tentu hasilnya pun tidak akan kalah keren.

Tidak tau harus memulai dari mana? Carilah tokoh panutan

— Serap ilmu dari satu tokoh — penulis, seniman, aktivis, teladan — yang banar-benar kamu suka. Pelajari semua yang perlu diketahui mengenai tokoh itu. Lalu temukan tiga orang yang disukai si tokoh, gali lebih dalam tentang mereka. Ulangi sesering mungkin.

— Pertama, temukan siapa yang akan kamu tiru, kedua temukan apa yang akan ditiru.

— Jika meniru satu penulis, itu namanya plagiat, jika meniru dari banyak penulis, namanya riset.

— Jangan hanya mencuri gaya, curi pikiran dibaliknya. Jangan haya keliatan seperti panutanmu, samakan juga cara pandangmu.

Temukan tokoh favoritmu, tiru dia, namun bukan hanya dari gaya tetapi juga cara pandang tokoh tersebut. Saya teringat quotes yang diberikan online course yang pernah saya ikuti :

“Do not seek to follow in the footsteps of the wise; seek what they sought.” — Matsuo Basho

Menemukan jati diti tidak sesulit yang kita pikirkan

— Berkarya, kenali dirimu. Lakukan yang kita sukai — setiap hari.

— Kapanpun kamu bingung hendak berbuat apa, tanya dirimu : “Apa yang harus aku lakukan agar kisahku berhasil?”

— Mulai meniru apa yang kamu suka, Tiru, tiru, tiru, tiru. Suatu saat kamu akan menemukan dirimu sendiri.

— Kegagalan kita meniru panutan adalah saatnya menemukan diri sendiri. Begitulah kita berproses.

— Jangan mengaitkan semua karyamu, hubungan semua karyamu adalah pembuatnya.

— Jika kamu menyukai hal yang beragam, tetaplah meluangkan waktu untuk itu. Biarkan semua itu terhubung, siapa tau muncul ide baru.

— Punya hobi itu penting sekali. Hobi adalah kegiatan kreatif untuk diri sendiri. Tak pernah menuntut.

— Jangan kehilangan jati diri. Tidak perlu bersikeras merancang skemadan menyatukan karyamu. Jangan hiraukan keterkaitan, yang menghubungkan karyamu adalah pembuatnya. Suatu hari nanti, kamu akan menegok kebelakang dan memahaminya.

Mencari jati diri sebenarnya dimulai dari melakukan apa yang kita suka. Maka dengan itu kita sudah menjadi diri kita sendiri dengan ciri khas kita meskipun kita meniru ide seseorang. Salah satu quotes favorit saya yang sangat mudah untuk diingat ketika membaca buku ini adalah :

You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards.” — Steve Jobs

Ingin mendapatkan ide? Mulailah menjauh dari monitor

— Menjaulah dari monitor. Komputer merampas perasaan bahwa kita benar-benar akan menghasilkan sesuatu.

— Karya yang bagus tidak berasal dari otak saja. Temukan cara melibatkan tubuh dalam berkarya.

— Komputer sangat bagus untuk mengedit ide-idemu, juga untuk mempersiapkannya sebelum dipublikasikan. Tetapi tidak cocok untuk memancing gagasan.

— Kalau kehabisan ide cucilah piring. Berjalan-jalanlah jauh. Pandangi satu titik di dinding selama mungkin. Nikmati saat-saat bersantai. Pergilah. Jalan-jalan siapa tau kamu mendapat sesuatu.

Kreativitas berawal dari kertas. Saya sangat setuju bahwa untuk memulai gagasan hendaknya kita mulai dari kertas dan pensil. Kita dapat dengan cepat mengekspresikan ide yang kita miliki.

Di #reviewBuku Part 1 ini membahas tentang sub 1 sampai dengan 5. Dan pada Part 2 akan membahas tentang sub 6 sampai dengan 10. Ditunggu kelanjutan dari #reviewBuku dari Austin Kleon — Steal Like an Artist.

--

--