UI/UX Case Study Bank Jago Last Wish

Dwi Rahma Ramadani Aulia
6 min readOct 24, 2021

A journey to design a new feature for Bank Jago App

Disclaimer: Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan (Bank Jago) sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh (Bank Jago).

PENGANTAR

Hai, nama saya Dwi. Ini adalah perjalanan saya dalam menyusun design feature baru untuk Bank Jago, yang bernama Jago Last Wish.

Semua ini diawali dari sebuah surat penawaran Digital Talent Scholarship yang saya baca di grup kantor tempat saya bekerja. Salah satu kelasnya adalah kelas UI/UX Design Mastery dari Skilvul. Singkat cerita, saya mendaftar dan mengikuti kelasnya selama kurang lebih dua bulan, dengan didampingi seorang mentor yang sudah berpengalaman. Challenge yang harus kami selesaikan adalah mendesign fitur baru dari Bank Jago App, yaitu Jago Last Wish yang merupakan fitur asuransi.

Tentang Jago App

Jago adalah aplikasi layanan finansial yang berfokus pada keseharian pengguna, dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Aplikasi Jago membuat pengelolaan keuangan pengguna menjadi lebih mudah, inovatifa dan kolaboratif.

Jago app dibangun oleh para inovator handal yang berpengalaman dalam digital banking dan pinjaman keuangan segmen mikro, Dkatalis. Aplikasi ini dikembangkan dengan tujuan menjadi pionir keuangan digital di Indonesia.

Gambaran tentang Jago Last Wish

Jago Last Wish adalah sebuah fitur di Jago app yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Saat ini, kebanyakan produk asuransi jiwa yang ada di market dijual sebagai bentuk pencegahan terhadap hal buruk atau bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Cara pandang yang cenderung membayangkan hal buruk ini berdampak pada banyaknya orang yang enggan melakukan perencanaan keuangan. Mereka tidak ingin berfikiran negatif dan lebih ingin tetap optimis dalam menjalani hidup.

Jago Last Wish ingin merubah pandangan itu.

TUJUAN

Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya, tujuan kami dalam proyek ini adalah merancang sebuah fitur dalam aplikasi mobile yang dapat membantu pengguna untuk membuat perencanaan keuangan dengan cara yang menyenangkan dimana asuransi jiwa dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan daripada khawatir tentang kematian.

Beberapa kelengkapan fitur yang direkomendasikan dalam brief yaitu sebagai berikut:

  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah, mengingat pengguna bisa memasukkan beragam jenis permintaan
  • Cara mudah untuk menghitung pembiayaan bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
  • Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan.

PERAN DALAM TIM

Kelas dibagi dalam kelompok yang beranggotakan tiga orang, namun sayangnya anggota kelompok kami yang masih bertahan aktif hanya tinggal berdua. Saya sebagai anggota tim berkolaborasi dengan rekan satu tim saya, Luthfi. Dalam tim ini, saya bertanggung jawab dalam hal:

  1. Brainstorming;
  2. Membuat Wireframe dan User Flow;
  3. Membuat UI Style Guide;
  4. Membuat UI Design;
  5. Membuat Prototype.

Design Process

Dalam pengerjaan proyek ini, kami menggunakan teknik Design Thinking sebagai pendekatan dalam Design Process. Tahap-tahap yang dilalui yaitu: Emphatise, Define, Ideation, Prototype, dan Test.

  1. Emphatize

Dalam tahap ini, ada 3 hal utama yang dilakukan, yaitu: Perencanaan Penelitian; Membuat Pedoman Penelitian; dan Melakukan Penelitian. Di tahap ini, kami mencoba mengetahui inti permasalahan dari tema yang kami pilih, yang dalam hal ini terkait asuransi jiwa.

Mendefinisikan Tujuan

Kami mencoba memahami masalah tertentu dan mencari tahu akar masalahnya. Dalam tahap ini, tujuan kami yaitu memahami cara berpikir dari seseorang yang ingin membuat keputusan dalam membeli sebuah produk asuransi jiwa.

Scoping

Ruang lingkup target user yang disasar dalam proyek ini yaitu:

  • Gender: tidak spesifik
  • Umur; 25–35 tahun
  • Geografis: Tinggal di daerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran per bulan)
  • Profesi: Pegawai

Perilaku/Kebiasaan:

  • Sudah memiliki asuransi dari kantor tempat bekerja
  • Berpendidikan dan ramah teknologi
  • Biasa searching menggunakan Google
  • Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya)
  • Biasa dan ingin mendapatkan cashback juga diskon
  • Langganan aplikasi seperti Spotify, Netflix dan Disney+
  • Bekerja dari rumah
  • Khawatir mengenai Covid dan sudah divaksinasi hingga dua dosis
  • Belum menikah (60%), sudah menikah (40%)

2. Define

Setelah melakukan penelitian, kami menuliskan beberapa poin kemungkinan hambatan yang dirasakan pengguna terkait perencanaan keuangan dan produk asuransi dalam post it di aplikasi figma, yang dapat dilihat sebagai berikut

Define Stage — Pain Points

Setelah mendefinisikan poin-poin permasalahan yang ada, kami mencoba menggali hal apa yang sekiranya dapat kami lakukan untuk mengatasi pain points tadi. Hal ini terangkum dalam How Might We yang kami kompilasikan sebagai berikut:

Define Stage — How Might We

3. Ideate

Dalam tahap ini, kami mencoba untuk membuat solution idea dengan menuangkan kemungkina-kemungkinan fitur yang dapat dihadirkan sebagai perwujudan dari how might we tadi. Berikut adalah solution idea yang kami buat:

Ideate Stage — Solution Ideas

Setelah membuat ide fitur-fitur yang akan dimasukkan, kami kelompokkan lagi fitur tersebut ke dalam Affinity Diagram yang kemudian dikerucutkan lagi dalam prioritization idea, seperti gambaran di bawah ini:

Ideate Stage — Prioritization

Dalam rangka membuat gambaran singkat untuk fitur yang akan dibuat, kami juga membuat crazy 8’s yang kami dokumentasikan dalam figma. Berikut ini adalah gambaran crazy 8’s yang saya buat:

crazy 8's

4. Prototyping

Setelah melakukan tahap ideate, kami mulai memasuki tahap prototyping yang diawali dengan membuat user flow dan wire frame. Salah satu fitur yang saya buat userflow dan wire framenya yaitu fitur edukasi. ini adalah salah satu fitur yang membantu user dalam memahami hal-hal terkait perencanaan keuangan, asuransi dan pembuatan surat wasiat. Gambarannya adalah sebagai berikut:

User Flow & Wire Frame

Setelah pembuatan userflow dan wireframe, kami masuk ke tahap pembuatan UI System Design. Berikut ini adalah UI System Design yang kami buat:

UI System Design

Selanjutnya kami mulai masuk ke UI Design dan Prototype. Berikut adalah prototype yang kami buat:

Prototyping

5. Testing

Dalam tahap user testing, kami mempersiapkan dengan membuat Stimulus User Research sebagai panduan dalam melakukan in-depth interview kepada user.

Profile user kami merupakan seseorang yang belum pernah menggunakan aplikasi asuransi dan belum pernah membuat surat wasiat, namun sadar bahwa kedua hal tersebut penting. Dalam proses pembuatan Stimulus User Research kami menggunakan google docs, untuk menuangkan hasil wawancara kami menggunakan google sheets dan wawancara dengan menggunakan zoom meeting.

In-Depth Interview

Sayangnya, hasil user testing menggunakan Single Ease Question ini hanya mendapatkan nilai 4 dari skala 1–7. Secara ide, menurut user apa yang kami buat sudah cukup bagus. Namun, masih banyak perlu perbaikan dalam UI/UXnya. Beberapa kesulitan user di dalam prototype kami diantaranya ada beberapa menu yang seharusnya bisa dijadikan satu seperti Insurance Product dan Customs Your Wish. Selain itu, perlunya pembagian tema edukasi dalam dua tema besar terkait asuransi dan surat wasiat. Masukan yang lain yaitu perlunya penambahan menu yang memisahkan antara pengisian di awal dengan progress yang telah dilakukan dalam healthy planner.

Kesimpulan

Masih banyak hal yang perlu saya dalami dalam pembelajaran terkait UI/UX ini. Mendapatkan kesempatan belajar di Skilvul adalah sebuah kesempatan yang berharga bagi saya. Diantara berbagai tantangan yang ada, saya berusaha untuk tetap dapat menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Mungkin desain ini masih jauh dari sempurna, namun dapat membuatnya sejauh ini merupakan satu prestasi bagi diri saya pribadi yang sebelumnya masih buta terkait UI/UX.

Terima kasih sudah membaca!

--

--