Karena Nobita adalah Inspirasi
Kalian semua tentu mengenal tokoh kartun yang satu ini, Nobita Nobi, tokoh utama dalam serial manga Doraemon ciptaan Fujiko F. Fujio. Saya jatuh cinta dengan serial robot kucing berwarna biru ini dari kecil. Tak pernah ketinggalan untuk melihat kartun ini di Minggu pagi, biasanya sih antara jam 08.00 atau 09.00 pagi waktu itu.
Bahkan, sampai sekarang saya (sudah kerja) masih senang melihat serial ini. di jam makan siang ataupun selepas pulang kerja sebagai teman makan malam.
‘Iya saya sudah besar, toh kita semua adalah anak kecil dalam diri kita iya kan?’
Salah satu tokoh yang paling saya suka di sini ialah Nobita, seorang anak SD dengan pikiran yang sudah dewasa (menurut saya loh). Saking, senangnya saya dengan Nobita, selalu terngiang dalam pikiran bahwa hidup saya ini layaknya bocah sd berkacamata itu.
Nobita digambarkan sebagai seorang pahlawan kesiangan dan penjahat paling buruk. Dalam hidupnya bocah satu ini selalu bermalas-malasan, tidak pandai olahraga, senang membaca komik, dan sering dipukuli teman-temannya.
Beberapa hal dalam diri Nobita tersebut ada kemiripan dengan kehidupan saya kala itu. Pernah sewaktu SD saya dipukuli kakak kelas, jarang mengerjakan PR, koleksi komik, di rumah kerjaannya tidur doang. Karena, ya namanya anak kecil gitu loh menikmati manja-manjanya hidup hehehe.
Tapi, ada juga hal-hal positif dalam diri Nobita yang saya kagumi dan menjadi inspirasi saya hingga saat ini. Sifatnya yang baik dan setianya terhadap satu orang yang di masa datang menjadi istrinya kelak. Sungguh dari semua sifat jelek yang dimilikinya, entah mengapa Nobita bisa menjadi motivasi saya.
Meskipun dirinya sering dipukuli temannya, ia tidak pernah balas dendam sekalipun, iya pernah sih pinjem alat Doraemon terus berbuat jahil. tapi ujung-ujungnya dia juga yang kena sial. Saat Suneo ataupun Giant sedang terkena masalah dia pasti akan datang membantu. Tak pernah sekalipun ia menolak permintaan tolong kedua temannya itu yang sering memukulinya.
Saya lupa dalam episode apa waktu itu, Suneo dan Giant sedang ditangkap oleh salah satu penjahat dan Nobita ingin menolongnya. Doraemon pun memberi peringatan tentang bahaya dan risiko dengan sigap Nobita berkata
“Mereka adalah temanku dan aku ingin menolongnya,” Nobita.
Setiap harinya Nobita juga selalu mendapat nilai nol, baca komik, dan tidur siang. Ibunya pun jengkel dan sering memarahinya, tak jarang pula memberi hukuman pukulan atau nggak dikasih uang jajan. Tapi, hal itu nggak membuat Nobita untuk membenci ibunya.
“Biarpun galak dan menjengkelkan, dia tetap ibuku. Satu-satunya perempuan yang menyayangiku dengan tulus,” Nobita.
Perihal soal percintaan, sungguh kisah Nobita satu ini ingin saya tiru. Saya pun juga yakin semua perempuan ingin mendapatkan lelaki layaknya Nobita. Di samping sifatnya yang pemalas, ada hati yang tulus serta setia dalam diri bocah SD terhadap perempuan yang ia cintai.
Nobita yang begitu mencintai teman satu kelasnya, Shizuka, ia selalu berjuang untuk mendapat perhatian dirinya. Dirinya melakukan berbagai cara untuk membuat senang perempuan yang ia cinta itu.
Sekalipun Nobita cemburu dengan kedekatan Shizuka dan Dekisugi yang juga teman sekelasnya. Ia tetap tabah, sabar, dan setia kepada Shizuka. Dia selalu ingin menjadi selalu ada, selalu menjadi pahlawan, selalu menjadi orang yang membuat tertawa saat sedih.
Iya Nobita sangat mencintai Shizuka diakhir cerita mereka berdua pun menikah.
“Dia segalanya bagiku, aku ingin menjadi pria pertama yang menolongnya dan menjadi pahlawan. Aku akan berubah menjadi lebih baik untuk wanita yang menjadi istriku kelak, bantu aku ya Doraemon,” Nobita.
Doraemon sebagi robot masa depan yang datang untuk membantu Nobita dan menjadi salah satu sahabatnya. Setiap harinya mereka berdua selalu bertengkar karena kelakuan Nobita. Tapi, Nobita sangat menyayangi robot kucing itu.
Di kala Doraemon punya masalah yang mana ia enggan untuk bercerita, Nobita selalu menghibur dengan tingkah kocaknya, ia juga selalu membantu Doraemon saat ada hal yang tidak ia sukai (tikus misalnya).
Pernah saat itu dalam suatu film movienya, Doraemon sedang error dan tidak bisa bergerak sama sekali. Nobita pun menangis dan menggendong Doraemon, kemudian pergi ke masa depan dan meminta pertolongan untuk diperbaiki.
Bahkan, ada di salah satu cerita yang kala itu Nobita pulang ke rumah dan melihat Doraemon dalam kondisi mati. Ia sangat sedih dan menangis setiap harinya. Oleh karena itu juga ia berjuang hingga menjadi anak yang pintar. Lanjut, saat umurnya sudah tua Nobita pun membuat hidup Doraemon kembali.
“Aku menang dengan caraku sendiri, sekarang aku bisa usaha sendiri. Doraemon percayalah aku tak ingin merepotkan dirimu lagi,” Nobita.