Efren Manalu
5 min readMar 31, 2019

Prototyping dan Penerapannya

Pengertian Prototype

Prototype adalah model pertama dari produk yang digunakan untuk men-testing konsep atau gambaran dari ide kita. Prototyping telah digunakan oleh banyak industri. Sebelum memulai membangun sebuah bangunan, arsitek harus menggambarkan blueprint dari bangaunan dan membuat model dari bangunan. Perusahaan pesawat terbang juga harus membuat sebuah prototype dari design pesawat sebelum mulai membuatnya. Perusahaan yang bergerak di bidang software, juga membuat prototype software untuk mengexplore ide sebelum memulai pengembangan aplikasi.

Dalam kontek pengembangan aplikasi, sebuah prototype bisa menjadi contoh awal dari aplikasi dan hal ini menentukan mana fitur yang tidak akan digunakan sehingga muncul gambaran dasar dari tampilan aplikasi.

Tahapan Dalam pembuatan Prototyping

1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).

3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype

A. Kelebihan Metode Prototype

  • Menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
  • Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
  • Pelanggan / klien berpartisipasi aktif dalam pengenbangan sistem, sehingga hasil perangkat lunak mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  • Komunikasi yang baik antaral pelanggan dan pengembang.
  • Pengembang dapat lebih mudah dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

B. Kekurangan Metode Prototype

  • Proses perencangan dan analisi terlalu singkat.
  • Biasanya Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
  • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.

Contoh Pembuatan Sebuah Prototype Aplikasi Dengan Menggunakan IOS

Buat Sketsa dari UI aplikasi

Prototype bisa dibuat dalam berbagai cara. Bisa di tulis langsung di kertas biasa atau dalam bentuk digital. Nah saya akan memulainya membuat prototype dengan menggunakan tulis tangan, dan sangat direkomendasikan menggunakan kerta biasa untuk mendesign konsep aplikasi yang akan kita buat. Hal ini dikarenakan kertas merupakan cara terbaik dan tercepat untuk merekam semua ide yang ada dikepala kita.

Contoh ide aplikasinya gini, saya punya ide ingin membuat aplikasi tentang makanan yang memperbolehkan saya menyimpan restaurant favorite saya di aplikasi tersebut. Ya, saya ingin membuat kumpulan restaurant yang saya sukai dalam bentuk personal guide. Fitur yang mungkin ada di aplikasi seperti :

  • Daftar restauran favorit saya berada di home aplikasi.
  • Saya bisa membuat halaman penyimpanan data restaurant seperti sebuah foto restaurant.
  • Saya juga bisa menyimpan lokasi restaurant dan dapat membagikannya melalui media social
  • Saya dapat melihat lokasi restaurant dalam bentuk maps
  • Sata dapat melihat restaurant yang orang laing bagikan di aplikasi ini.

Berikut ide design yang bisa digambarkan dari ide yang telah disebut sebelumnya.

Membuat Prototype menggunakan POP

Kita memang bisa membuat ilustrasi dari aplikasi kita dalam kertaS. Tetapi akan lebih bagus jika kita bisa melihat perpindahan halaman tiap design yang telah kita buat dalam bentuk animasi.Di iPhone Store ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membuat prototype ini, seperti POP app, Proto.io, Flinto dan InvisionApp. POP app membuat gambaran prototype yang ada dikertas tadi menjadi protoype digital dengan cara mengambil gambarnya menggunkan kamera dan memasukkanya kedalam photo album. Untuk berinteraksi dengan gambar, aplikasi menyediakan fitur transisi untuk menghubungkan masing-masing gambar.

POP app sangat mudah digunakan, ketika kita mengjalankannya pertama kali kita akan melihat daftar project kita. Klik icon + untuk menambahkan project baru. Kita beri nama project Food Pin, lalu pilih project ketika telah dibuat. Umumya didalamnya terdapat project kosong. Sekarang gunakan icon kamera dan gunakan kamrea untuk mengambil gambar sketsa ide yang telah kita buat sebelumnya. Alternatif lain dengan memasukkan gambar yang telah ada di photo album. Berikut contohnya:

Mulai dengan tampilan awal dari aplikasi dan definisikan transisi tiap halamannya. POP memperbolehkan kita untuk memberi tanda pada sebuah area spesidik dari gambar dan halam yang spesifik ketika di sentuh. Kemudian definisikan tiap transisi seperti next, back, rise dan dismiss. Ketika di halaman home screen, aplikasi seharusnya berpindah ke halaman detail screen ketika kita menekan tombol manapun. Jadi ini bisa kita beri tanda sebagai “next” dan menghubungkannya dengan halaman detail screen. Kita juga bisa menambahkan tanda untuk masing-masing gambar seperti yang terlihat pada gambar dibawah untuk melakuakn perpindah pada tiap halamannya.

Nah kita bisa mengulangi cara ini untuk gambar lainnya agar aplikasi terlihat berjalan seperti aplikasi aslinya. Ketika prototype selesai dikerjakan, kita bisa membagikannya ke tim dan user yang ingin menggunakannya menggunakan menu share.

Inilah cara yang efektif untuk mengumpulkan semua feedback dari user diawal pengembangan. Jika user tidak menyukai ide dari tampilan aplikasi, tentu ini tidak menjadi masalah besar. Kita hanya perlu menggambarkannya kembali dan menjelaskannya kembali ke user sehingga mencapai kata sepakat dan user menyukai prototype aplikasi. Jika sudah sampai pada tahap itu, pengembangan aplikasi aslinya pun akan terasa lebih mudah. Hemat waktu, dan hemat biaya tentunya.

Seperti yang telah disebutkan diawal, membuat prototype aplikasi memiliki banyak cara. Menggambarkannya dengan tangan merupakan salah satu cara membuat prototype. Jika Anda seorang designer kita bisa menggunakan aplikasi Photoshop dan Sketch untuk mendesign prototype aplikasi. Apple Keynote juga bisa digunakan untuk prototype yang cepat. Ini sudah ada di aplikasi drawing iOS. Keynotpia juga menyediakan template mock untuk membuat gambaran dari prototype, seperti gambar berikut.

Kesimpulan :

Proses prototyping merupakan langkah yang paling penting dalam pembuatan suatu softwatre aplikasi. Ibarat membangun sebuah rumah kita juga harus mebuat sketsa dan mendesain aplikasi seperti apa yang akan kita buat nantinya. Selain merupakan proses yang penting , proses pembuatan prototyping merupakan proses yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh pendesain karena selain mengutamakan fungsi, pembuata prototyping ini juga harus sesuai dengan keinginan user sehingga user dapat memakai dan menggunakan aplikasi dengan mudah dan nyaman.