Karakteristik Beton Ringan & Jenis-jenisnya Untuk Kebutuhan Konstruksi

Elinaquinn
4 min readSep 24, 2018

--

https://megaconbeton.com/

Beton adalah material konstruksi yang sangat dibutuhkan pada era pembangunan seperti saat ini. Ada banyak sekali macam jenis beton yang telah diproduksi guna memudahkan berbagai keperluan konstruksi pembangunan, baik untuk membangun gedung, pembangunan jalan, perumahan, bahkan lahan parkir sekaligus membutuhkan material beton.

Salah satu jenis produk beton yang banyak dimanfaatkan untuk keperluan konstruksi bangunan ialah beton ringan. Kelebihan yang dimiliki oleh beton jenis ini sendiri adalah bobotnya yang jauh lebih ringan dibandingkan jenis beton pada umumnya. Beton ringan juga dapat dibuat dengan berbagai macam cara, baik dengan penggunaan agregat ringan (seperti batu apung, polystrene), campuran semen, silika, atau bahkan semen yang dapat menghasilkan gelembung udara.

Jenis-jenis Beton Ringan

Beton ringan sendiri ternyata memiliki macam jenis, ia terbagi menjadi 3 kelas, di mana kelasnya ditentukan berdasarkan penggunaan jenis agregat ringan yang digunakan. Berikut adalah penjelasannya..

Jenis Beton Ringan Insulasi

Kerapatan yang dimiliki oleh beton insulasi ini densitasnya antara 300 kg sampai 800 kg / per m3. Kekuatan kompresi yang ia miliki berkisar antara 0,69 sampai 6,89 MPa. Maka tak heran dengan karakter tersebut beton ringan ini banyak dimanfaatkan untuk menahan panas merupakan isolator yang baik. Densitas adalah istilah yang dipakai untuk mengukur kepadatan beton ringan. Untuk mengukurnya menggunakan perbandingan massa dan juga volume material yang diukur.

Beton Ringan Dengan Kekuatan Sedang

Beton ringan jenis ini memiliki densitas 800 kg sampai 1440 kg per m30. Terlihat jelas bila pembuatan beton ringan seperti ini dibuat dari agregat buatan yang ringan, yakni: fly ash, batu tulis, terak. Kekuatan tekan yang ia miliki bervariasi yakni antara 6.89 sampai dengan 17.24 MPa.

Beton Struktural

Tingkat densitas yang dimiliki oleh beton struktural yaitu 1440 kg sampai dengan 1850 kg per m3. Beton struktural memiliki kuat tekan yang tinggi. Jadi harus dipastikan dalam proses pembuatannya dan struktural disusun oleh material terbaik.

Beton ringan yang sudah saya sebutkan di atas diklasifikasikan berdasarkan densitas atau kerapatan beton yang dihasilkan. Ada juga beton precast yang banyak digunakan diarea kontruksi pembangunan pada proyek besar, seperti: Pipa Beton Bertulang, Pipa Drainase, Road Barrier, Sheet Pile, Tiang Pancang, Box Culvert, U Ditch, Cover U Ditch, Kanstin, dan Pagar Panel Beton.

Untuk uraian selanjutnya saya akan membahas Bagaimana cara pembuatan beton ringan yang baik untuk menghasilkan beton bermutu.

Cara Pembuatan Beton Ringan Berkualitas

Pembuatan beton ringan berbeda satu sama lain tergantung bagaimana tingkat campuran agregatnya. Secara umum berikut adalah material pembentuk beton ringan dan cara pembuatannya:

1. Beton ringan yang menggunakan material batu berongga. Untuk menghasilkan beton jenis ini, alternatif agregat yang digunakan adalah agregat kasar berupa kerikil.

2. Beton ringan tanpa pasir. Sudah jelas bahwa dalam proses pembuatan beton ringan tanpa pasir ini ia tidak membutuhkan material pasir atau agregat halus sedikitpun. Untuk itu banyak orang juga yang menyebutnya sebagai beton tidak berpasir. Jumlah pori dalam material beton tanpa pasir ini sedikit, kekuatan yang ia miliki mulai dari 7 sampai dengan 14 MPa.

3. Ada juga beton ringan yang dibuat dengan memasukkan udara kedalam campurannya. Ukuran pori yang dihasilkan proses pembuatan beton ringan ini sekitar 0,1 sampai 1 mm.

Macam-macam Kelas Beton Ringan Berdasarkan Kualitasnya

Ternyata tidak hanya tergantung dari bahan material pembuatannya saja. Beton ringan juga dibedakan berdasarkan kekuatan yang ia miliki. Untuk Anda yang sedang membutuhkan beton ringan untuk keperluan konstruksi, sangat penting untuk mencari tahu detail seperti apa beton yang sesuai dengan karakter pembangunan konstruksi anda. Karena setiap tipe memiliki karakter yang berbeda sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kekuatannya.

Beton kelas 1

Beton pada kelas 1 ini biasa digunakan untuk konstruksi non struktural. Pengaplikasiannya juga tergolong mudah dan tidak membutuhkan pengawasan khusus. Pengawasan yang lakukan lebih menjurus pada kualitas bahan dalam proses pembuatannya.

Beton kelas 2

Material beton pada kelas 2 digunakan untuk keperluan struktural jadi dalam pengaplikasiannya harus disertai oleh tenaga kerja yang berpengalaman. Tenaga kerja harus profesional agar hasil yang diperoleh optimal. Bahkan dalam proses pembuatan beton ringan jenis kelas 2 ini dilakukan kontrol kualitas beton sangat selektif.

Beton kelas 3

Beton pada kelas 3 merupakan jenis beton yang benar-benar dibuat khusus untuk pekerjaan struktural. Kualitas beton yang dihasilkan Harus Memiliki tingkat lebih tinggi dari K 225. Pengaplikasiannya pun perlu pengawasan lebih oleh para tenaga profesional.

Kontrol kualitas beton kelas 3 harus dilakukan sangat serius karena jenis beton seperti ini sangat krusial untuk kebutuhan struktur bangunan. Diperlukan juga adanya peralatan lengkap dalam implementasinya.

Sekian informasi yang dapat saya sampaikan mengenai jenis beton yang biasa dibutuhkan dalam dunia konstruksi. Untuk memastikan kualitas beton ringan tersebut bagus atau tidak, maka dilakukan uji kekuatan beton pada umur 28 hari. Tentu hasil yang diperoleh harus sudah memenuhi standar yang disyaratkan.

--

--