Fadil Muhammad
3 min readJul 5, 2020

--

Pengertian etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah menjelaskan makna etika dengan membedakannya menjadi tiga arti. Pertama, etika dipahami sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Kedua, etika juga bermakna sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan kewajiban moral (akhlak). Ketiga, etika juga dipahami sebagai suatu nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

kata “etika” bisa dipakai dalam arti sebuah nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (etika sebagai sistem nilai). Bertens juga mengartikan “etika” sebagai kumpulan asas atau nilai moral (etika sebagai kode etik) dan juga “etika” sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk (etika sebagai filsafat moral).

Dampak etika media dalam era teknologi ini tentunya akan mempengaruhi masyarakat Indonesia secara luas. Pengaruh yang positif adalah masyarakat Indonesia dapat lebih mengetahui secara lebih up to date berbagai peristiwa dan permasalahan yang terjadi, baik di Indonesia atau di dunia. Arus informasi yang berjalan cepat membawa masyarakat lebih peka, kritis dan solutif.

Pengaruh negatifnya adalah ketika masyarakat tidak bisa memfilter berita dan informasi yang baik dan buruk. Kita tahu bahwa hampir setiap hari media massa selalu menampilkan informasi yang negatif seperti: peristiwa kriminal, kasus pembunuhan, perkosaan, perampokan, korupsi, manipulasi,pemalsuan, ketidakjujuran iklan yang ditampilkan media, dan lain-lain. maka dalam ranah inilah etika hadir dan perlu diimplementasikan agar masyarakat tidak kehilangan orientasi serta dapat membedakan mana informasi yang perlu diserap dan tidak perlu diserap, mana kehidupan yang boleh berubah dan tidak boleh berubah (harus terus dilestarikan).

- Etika Media Massa di Era Teknologi


Ketika media massa berada dalam konteks sosial dan dikonsumsi oleh khalayak

maka pada saat itu media massa berhadapan dengan masalah etika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media massa pada dasarnya tidak bebas nilai. Seluruh proses produksi, distribusi, dan konsumsi pesan komunikasi merupakan hasil interaksi para pelaku, konsumen, dan distributor komunikasi.

Interaksi inilah yang harus menempatkan

proses komunikasi dalam kerangka tindakan manusia. Etika dan nilai membimbing

individu atau kelompok pelaku komunikasi atas seluruh pilihan, sikap, dan tindakan yang dianggap perlu dalam menyatakan proses komunikasi itu sendiri. Burhanudin Salam (dalam Nuruddin, 2007: 242) menyatakan etika dengan sendirinya bisa diartikan sebagai ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat.

Etika merupakan suatu perilaku yang mencerminkan itikad baik untuk melakukan

suatu tugas dengan kesadaran, kebebasan yang dilandasi kemampuan. Dalam konteks

komunikasi, maka etika yang berlaku harus sesuai dengan norma-norma setempat.

Pertimbangan etis bukan hanya di antara baik dan buruk, juga harus merujuk kepada

patokan nilai, standar benar dan salah. Setiap profesi memiliki kode etik, yaitu norma yang berasal dari suatu komunitas professional sebagai acuan nilai bagi pelaku profesi.

Kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi terbukti sebagai produk dari globalisasi yang dapat membuat Indonesia yang multikulturalisme saling terkoneksi. Bahkan lebih jauh daripada itu, kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi dapat mengkoneksikan Indonesia sampai ke pelosok-pelosok dunia.

Nah, pentingnya beretika dalam era teknologi itu menjadi salah satu kunci agar kita pintar dalam menggunakan teknologi seperti halnya sosial media, jika kita tidak menggunakan etika dalam bermedia sosial, pelbagai macam kejahatan yang terjadi di era cyber atau teknologi ini.

Begitupun sebaliknya jika kita pintar menggunakannya, segala macam manfaat bisa kita raih didalam teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat.

--

--