UX Case Study Bank Jago : Fitur Jago Last Wish

Faisal Farris Setyawan
6 min readNov 28, 2021

--

Disclaimer

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX training program yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner . Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.

Haloo sobat milenial

Perkenalkan namaku Faisal Farris Setyawan, pada kesempatan kali ini saya diberi kesempatan untuk membahas tentang UX Case Study mengenai fitur Jago Last Wish. Untuk fitur Jago Last Wish sendiri merupakan fitur yang akan dikembangkan oleh aplikasi Bank Jago yang mana fitur ini dapat digunakan oleh user untuk membuat asuransi dan juga sekaligus membuat wasiat.

Pada Case Study ini saya mengerjakan bersama dengan rekan tim saya di kelompok magang skilvul yaitu Felita Anjani dan Any Saroh Dwisono. Dan tak luput juga dibimbing oleh mentor andalan kami yaitu kak Ecky Alimansyah selaku mentor di SVI Group 6.

Kok bisa sih ada fitur Jago Last Wish ini?

Alasan kenapa kok bisa ada fitur ini yaitu, aplikasi Bank Jago sendiri merupakan aplikasi bank digital yang berkinginan untuk tidak hanya menjualkan produk perbankannya saja. Bank Jago berkeinginan untuk membuat sebuah aplikasi yang berimpact positif ke masyarakat. Dengan adanya fitur ini, Bank Jago mempunyai tujuan untuk menghilangkan stigma negatif di masyarakat tentang sebuah asuransi dan surat wasiat bahwa biasanya masyarakat akan berpikiran asuransi dan wasiat merupakan hal yang berbau tentang menuju kematian.

Oleh karena itu kita sebagai peserta pemagang di minta untuk membuat solusi kreatif mengenai fitur Jago Last Wish ini supaya bisa mendigitalkan sebuah asuransi dan wasiat serta membuat fitur ini menjadi positif, mudah digunakan dan pengguna merasa senang menggunakan fitur ini.

Design Proses

Untuk pengerjaan UX Case Study : Jago Last Wish kali ini, kita bertiga menggunakan pendekatan dengan Design Thinking. Karena dirasa design thinking juga cocok jika diterapkan sebagai pendekatan.

Sumber: https://29cja5sshw9cd2hej34fi12j-wpengine.netdna-ssl.com

Empathize

Di dalam tahap ini diharapkan untuk berempati dengan keadaksekitar guna mengetahui kebutuhan, tujuan dan kenginginan pengguna.

Kriteria Responden

  1. Berusia 25–35 Tahun
  2. Memiliki status sebagai pegawai
  3. Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language
  4. Berdomisili di daerah perkotaan, SES A dan B (tingkat pengeluaran perbulan)
  5. Memiliki tingkat perekonomian menengah ke atas
  6. Memiliki pemahaman dalam berkomunikasi dengan baik
  7. Memahami cara menggunakan teknologi/smartphone yang baik
  8. Memiliki rencana untuk masa depan
  9. Memiliki kebiasaan menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (belanja, beli, makan, transportasi dan transaksi)
  10. Presentasi responden yang memiliki status menikah sebanyak 60% dan belum menikah sebanyak 40%

Define

Di tahap define ini, disini kami pribadi mencoba untuk memikirkan dan menempatkan sebagai user dan menentukan beberapa pain points yang nantinya akan kami rumuskan kembali dan menjadi How-Might-We untuk menuju ke tahap selanjutnya.

Pain Points

How-Might-We

Ideate

Untuk tahap ini dilakukan sebuah perundingan lagi mengenai How-Might-We yang telah dipilih diatas dan dilakukan sebuah perumusan untuk solusi ide untuk mengatasi permasalahan yang ada di pain point.

Berikut ini untuk solusi ide, affinity diagram, ide prioritas dan crazy 8’s yang telah kita diskusikan

Ide Prioritas

Crazy 8's

User Flow

Lanjut ke tahap user flow, untuk di user flow sendiri kita membuat 4 flow, diantaranya adalah

  1. Pembuatan Asuransi (Impian Jago)
  2. Pembuatan Wasiat (Hadiah Istimewa)
  3. Klaim
  4. Jago Workout

Wireframe

Lanjut untuk tahap wireframe ini sendiri yaitu kita membuat rancangan desainnya kita nanti mau seperti apa dan dapat memudahkan kita dalam membuat UI Design.

Karena juga wireframe ini hanya berupa rancangan dan belum fix entah pada saat UI Design berubah atau tidak.

Untuk link wireframe sebagai berikut

Wireframe

UI StyleGuide

Untuk disini, kita membuat beberapa styleguide guna untuk memudahkan proses desain pada saat kita ketika mendesain frame banyak tapi membutuhkan komponen yang berulang.

Berikut untuk linknya

UI StyleGuide

UI Design

Okee masuk ke tahap UI Design, untuk flow apa saja yang kami buat disini yaitu flow pendaftaran asuransi, pembuatan wasiat, klaim dan Jago Workout.

Prototyping

Setelah melakukan UI Design, masuk pada tahap prototyping

Testing

Untuk testing kali ini, kami menggunakan metode in-depth interview dengan beberapa research objective sebagai berikut

  1. Mencari tahu tingkat pengetahuan pengguna tentang asuransi jiwa.
  2. Mencari tahu tingkat kepedulian pengguna terhadap dirinya dan keluarga.
  3. Mencari tahu tingkat pengetahuan penggunaan dari fitur Jago Last Wish.
  4. Mencari tahu gaya hidup sehat bagi pengguna.
  5. Mencari tahu tentang tingkat kepuasaan dan kemudahan pengguna ketika menggunakan fitur Jago Last Wish dengan SEQ.
  6. Mencari tahu tentang tingkat kegunaan pengguna ketika menggunakan fitur Jago Last Wish dengan SUS.
  7. Mencari tahu penilaian pengguna dari sisi desain.

Sesuai dengan research objectivenya, kita akan menggunakan penilaian Single Ease Question (SEQ) dengan range nilai 1–10 dan juga System Usability Scale (SUS) dengan range nilai perpertanyaan 1–5.

Dan untuk Task yang dikerjakan ada 4 seperti pada flow yang telah kami buat awal tadi. Dan dari beberapa responden kami mendapatkan beberapa feedback yang positif dari user dan juga untuk penilaian rata-rata SEQ dari testing ini dari skala 1–10 kami mendapat 8 dan untuk rata-rata SUS kami mendapat 75.4.

Kesimpulan

Dari hasil testing yang kami lakukan pada responden, dapat disimpulkan bahwa untuk semua responden dapat menjalankan prototype yang telah kami buat. Dan terdapat berbagai macam feedback yang penting bagi kami seperti

  1. Wording yang harus dibenahi kembali.
  2. Penempatan button.
  3. Terkait perlunya ada pop up ketika telah menyelesaikan sesuatu flow sehingga responden dapat notice.
  4. Dan terkait penempatan ilustrasi.

Dan untuk feedback dari responden ini sudah kami lakukan evaluasi dan perbaikan pada UI Design dan prototype diatas. Jadi pembaca sudah melihat hasil perbaikan dari feedback para user diatas.

Baik dapat dicukupkan sampai disini untuk UX Case Study nya, sekian dari saya.

Terima kasih orang-orang baik dan panjang umur hal-hal baik 🌻

--

--