Pentingnya Salah Satu Prinsip Desain Antar Muka Pengguna Berdasarkan General Principles of User Interface Design

Rizky Fajar S
3 min readSep 7, 2021

--

Contoh : User Interface Design

Antar muka pengguna atau disebut user interface(UI) menurut definisi ISO 9241–210 sebagai salah komponen pada sistem interaktif(perangkat lunak atau perangkat keras) yang menyediakan informasi dan kontrol dan pengguna untuk mengerjakan sesuatu secara spesifik yang ada pada sisstem interaktif tersebut. Antar muka pengguna merupakan penghubung antara pengguna dengan produk untuk mengoperasikan fungsi dan fitur yang ada.

Secara teori, antar muka pengguna merupakan bagian dari komputer dan perangkat lunak yang dapat dilihat, didengar, disentuh, atau dapat dilakukan interaksi secara langsung maupun melalui proses tertentu, oleh karena itu antarmuka pengguna menjadi komponen yang penting agar proses yang terjadi dapat berjalan dengan sesuai. Antarmuka pengguna yang baik memungkinkan pengguna untuk fokus pada informasi dan fungsi yang ada tanpa perlu mengetahui mekanisme untuk melampirkan informasi dan melakukan fungsi tersebut.

Sejarah awal antarmuka grafis atau Grapic user interface (GUI) dimulai pada tahun 1970 oleh Xerox dengan memperkenalkan tetikus, pointing, dan selecting sebagai perangkat utama dalam berinteraksi dengan komputer. kemudian pada tahun 1983 oleh Apple dan Perusahaan Teknologi lainnya dengan memeperkaya konsep antarmuka dengan drag and drop dan kompenen lain. pada pengembangan terakhir saat ini semakin banyak variasi dan pembaruan yang semakin cepat.

Prinsip desain antarmuka merupakan serangkaian panduan guna membantu desainer dalam mengambil keputusan perancangan selama proses berlangsung. Sebagai perancang antarmuka yang baik, perlu prinsip desain antar muka pengguna berdasarkan General Principles of User Interface (Deborah J Mayhew) agar mendapatkan hasil tampilan yang maksimal.

  1. User Compability adalah penyesuaian tampilan antar muka pengguna dengan karakteristik target pengguna atau user. Kerna berbeda pengguna kemungkinan kebutuhan tampilannya berbeda.
  2. Product Compability adalah tampilan anatmuka pengguna harus sesuai dengan produk yang serupa, sehingga dapat digunakan dengan baik oleh orang awam maupun ahli.
  3. Task Compability adalah fungsional dari tugas yang ada harus sesuai dengan tampilan.
  4. Work Flow Compability adalah dapat menjembatani berbagai macam tugas, dengan pertimbangan tidak terlalu overload.
  5. Consistensy adalah konsisten dalam penerapan istilah komponen dalam tampilan antarmuka.
  6. Familiarity adalah penggunaan komponen yang umum untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan antarmuka. Icon disket akan lebih familiar jika digunakan untuk perintah menyimpan.
  7. Simplicity adalah menyederhanakan tugas yang ada. Sperti menyediakan default untuk suatu pekerjaan.
  8. Direct Manipulation adalah mempersingkat pengerjaan tugas. contohnya dengan shortcut yang memudahkan pengguna dalam pengerjaan tugas.
  9. Control adalah memberikan kontrol dengan semua pengguna.
  10. What You See Is What You Get WYSIWYG adalah Desain tampilan antarmuka sesuai dengan konteks, tugas dan tujuan yang dijalankan.
  11. Flexibility adalah atau tidak terpaku dalam satu hal. Contohnya tools atau alat.
  12. Responsiveness adalahtampilan antarmuka menyediakan respon pada setiap interaksi yang dilakukan. contohnya sedang memuat laman.
  13. Invisible Technology adalah tampilan antarmuka membuat pengguna fokus pada pekerjaan dan tugasnya.
  14. Robustness adalah tampilan antarmuka handal dan dapat mengakomodasi kesalahan pengguna. Jangan sampai error, apalagi crash.
  15. Protection adalah tampilan antarmuka dapat mencegah pengguna melakukan kesalahan, dengan memberikan fitur undo dan redo.
  16. Easy of Learning adalah mudah dipelajari oleh pengguna awam dan pengguna ahli sehingga memberikan motivasi kepada user untuk menggunakannya.
  17. Easy of Use adalah mudah digunakan oleh pengguna dalam menyelesaikan tugasnya.

--

--