Senior — Mid — Junior Developer ?

faren
3 min readAug 15, 2019

--

Ada artikel yang sangat menarik mengenai bagaimana mengategorikan developer sesuai tingkatan senior / mid / junior (link).

Saya coba rangkum dan menambah beberapa point berdasarkan pengalaman panjang melalui dan berhadapan dengan developer. Jika sekarang anda praktisi developer, bisa menjadi acuan masuk kategori manakah anda. Serta juga ditambah penjelasan mengenai bagaimana menaikan level tingkatan yang sekarang.

Junior Developer

  • Junior developer tidak berpengalaman, biasanya mereka adalah fresh graduate atau jam terbang sebagai developer masih dibawah 1 tahun, dimana belum benar-benar merasakan full cycle dari pembuatan software sampai selesai.
  • Mindset junior developer sering hanya terbatas kodingnya jalan.
  • Junior developers menulis fancy code.
  • Junior developer hanya fokus kepada sisi komputer dengan mengorbankan sisi manusia.
  • Junior developers secara umum melakukan mengerjakan bagian pekerjaan yang sederhana dan yang tidak kritikal.
  • Mereka tidak mendesain arsitektur.
  • Junior developer memerlukan ketersediaan panduan dan contoh yang diperlukan.

Mid Developer

  • Mid-level developer telah melalui beberapa kali development cycle secara penuh.
  • Mid-level developer tidak mendesain solusi, mereka hanya lebih kepada mengerjakan suatu pekerjaan dengan minimal supervisi.
  • Mid-level developers bertanya pertanyaan yang tepat yang berhubungan dengan task umum dan rutin dibagian mereka saja.
  • The mid-level developer harusnya dapat bertanya pertanyaan yang tepat selama tidak ditugaskan kedalam task yang kompleks yang membutuhkan pengetahuan yang mendalam.

Senior Developer

  • Senior developer memiliki pengetahuan yang luas.
  • Mengetahui design pattern, arsitektur, automation testing, security, dan lain-lain.
  • Senior developer menulis code yang simple, straightforward, dan mungkin dumb code.
  • Senior developer mengikuti prinsip KISS: Keep it simple, stupid.
  • Kode yang ditulis oleh senior developer akan dibuat dengan konsep maintainability and scalability.
  • Senior developer memikirkan orang yang akan juga koding bersama dalam tim.
  • Senior developer dapat membangun sebuah aplikasi dengan sendiri secara benar.
  • Senior developer mengetahui bagaimana menanyakan pertanyaan yang tepat dan bagaimana pertanyaan tersebut ditindaklanjuti dengan baik.
  • Senior developer tidak pernah lost dan mengetahui bagaimana follow up pertanyaan dengan aksi yang benar.

Next Level

Semua dari kita pasti ingin improve dan menjadi lebih baik. Berikut step yang harus dilalui untuk naik level berikutnya.

Junior to Mid-level

  • Bagi junior developer adalah sangat penting mencari kesempatan untuk membangun dan mengikuti satu siklus development penuh dalam membangun suatu feature atau produk.
  • Didalam koding, berusaha keras untuk menulis kode yang sederhana.
  • Belajar untuk bagaimana untuk debuging.
  • Membiasakan dengan best practice dan mempelajari arsitektur, performance, security dan lain-lain.
  • Pelajari dan pahami sebanyak mungkin pengetahuan yang mendukung dalam software engineering.

Mid-level to Senior

  • Senior developer mengetahui bagian mana yang perlu dipangkas dan bagian mana yang tidak perlu atau tidak pernah dipangkas.
  • Mid-level harus siap untuk mengambil kerjaan yang tidak seorang pun mengetahui bagaimana memperbaikinya.
  • Harus mengetahui lebih tidak sekedar hanya how to get the job done.
  • Belajar juga untuk membantu junior developer.
  • Mastering tech stack adalah suatu keharusan. Namun bukan hanya koding skill, banyak juga hal-hal yang mendukung seperti tool dan aplikasi didalam perusahaan yang akan mengakselrasi pembangunan suatu system/product.

--

--

faren

Enthusiastic Person, Startup Life, Tech Person, be first adopter, be a forward looking.