Kenari (Canarium indicum L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dalam suku Burseraceae, yakni suku kenari-kenarian atau kemenyan-kemenyanan. Hal ini didukung dengan kemampuan tumbuhan di dalam suku tersebut dalam menghasilkan senyawa resin yang memiliki aroma khas.
Pohon kenari termasuk tipe evergreen, yaitu mampu tumbuh baik walaupun lingkungan tempatnya hidup mengalami perubahan cuaca atau iklim. Spesies ini rata-rata tumbuh hingga tinggi 20 meter dengan batang yang tumbuh tegak. Permukaan kulit batang dapat berwarna cokelat gelap, cokelat keputihan, hingga kelabu. Apabila disayat pada musim hujan, batang akan mengeluarkan getah putih yang lengket. Daun pohon kenari berbentuk memanjang, pertulangan menyirip, permukaannya licin. Bunga tersusun dalam malai dengan jumlah kelopak dan mahkota bunga 5. Buahnya bulat hingga sedikit lonjong, berwarna hijau yang akan menjadi ungu kehitaman ketika matang.
Tumbuhan ini berasal dari Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini, kemudian telah tumbuh tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Pertumbuhan kenari yang baik didukung oleh suhu lingkungan yang hangat, aliran air yang cukup, dan curah hujan yang cukup.
Kenari dikenal dari buah dan bijinya yang bertipe kacang-kacangan dengan nilai gizi yang tinggi. Kedua bagian tersebut mengandung protein dan lemak yang dapat dimanfaatkan dalam industri pangan, kesehatan, dan kosmetik. Selain itu, pohon ini juga ditanam sebagai pohon peneduh dan penyedia pakan bagi burung-burung. Oleh karena itu, kenari banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan potensi-potensi tersebut. Menurut International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status konservasi kenari ialah least concern (LC), yaitu beresiko rendah dari kepunahan.
Nomor: A.4a, A.4b, A.4c
Keliling batang: 105 cm (A.4a), 75 cm (A.4b), 30 cm (A.4c) (diukur pada 10 Januari 2023)
Lihat dan baca lebih lanjut tentang pohon-pohon lain di sini.