Diospyros malabarica (Desr.) Kostel.

Faradiva
2 min readJan 25, 2023

--

Kleco atau culiket (Diospyros malabarica (Desr.) Kostel.) juga dapat disebut dengan Diospyros peregrina (Gaertn.) Gurke atau Diospyros embryopteris Pers. Spesies ini termasuk dalam famili Ebenaceae atau suku eboni-ebonian.

Pohon kleco umumnya berukuran kecil, tetapi dapat tumbuh setinggi 35 meter. Cabangnya tumbuh tegak lurus dengan arah tumbuh batang utama. Kulit kayu berwarna gelap hingga kehitaman. Daun tersusun secara bersilang, bertipe tunggal, bangun lanset, pertulangan menyirip, tepi rata, dan permukaannya licin. Daun mudanya berwarna merah muda, kemudian berubah kecokelatan, dan berangsur-angsur menjadi hijau gelap. Bunganya berwarna putih, bertipe majemuk. Buahnya berbentuk bulat, berdiameter 5–7 cm.

Spesies ini berasal dari India. Saat ini, kleco ditemukan tumbuh di Indonesia, India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, dan Malaysia. Selain itu, ia juga telah terdistribusi di wilayah tropis dan subtropis. Di Indonesia sendiri, kleco sudah jarang dijumpai secara bebas. Masyarakat desa di Jawa dan Bali umumnya membiarkan pohon kleco tumbuh di tempat yang dianggap keramat.

Buah kleco dapat dimakan apabila telah matang. Sedangkan buah mentah dan daunnya dapat diekstrak untuk diambil zat tanin. Zat tanin tersebut berfungsi sebagai pewarna kain atau jaring. Getah dari buah dapat dimanfaatkan sebagai penambal kapal dan bahan pembuat lem. Kayu pohon kleco juga terbilang berkualitas baik, tetapi masih belum banyak publikasi yang menyatakan pemanfaatan dari kayu kleco.

Nomor: B.10

Lihat nama dan deskripsi pohon lebih banyak di sini.

--

--