Pohon dengan bunga keunguan ini dikenal dengan nama bungur atau crape myrtle (Lagerstroemia speciosa (L.) Pers.), termasuk dalam famili Lythraceae. Keunikan bunganya yang tumbuh bergerombol dan berwarna menarik ini menjadikan tumbuhan ini banyak ditanam sebagai pohon perindang dan penghias tepi jalan. Sir Thomas Stamford Raffles, salah satu pelopor berdirinya Kebun Raya Bogor juga menyatakan bahwa spesies ini merupakan salah satu bunga terindah di Jawa.
Spesies ini mampu tumbuh setinggi 20 meter. Daunnya tunggal, berbentuk lonjong, pucuk dan ujung daun runcing, dan pertulangan menyirip. Batang bulat, berwarna cokelat. Bunga tersusun dalam malai yang mekar sekali setahun. Buahnya yang matang berwarna cokelat dengan biji pipih seukuran kelereng yang bersayap.
Pohon bungur berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Ia mampu hidup di tanah yang subur maupun gersang, di ketinggian 0–1500 mdpl. Masyarakat negara tertentu mengolah daun bungur menjadi teh herbal, dikonsumsi sebagai sayuran, maupun sebgaai obat tradisional diabetes melitus dan malaria. Hal ini didukung dengan adanya kandungan antioksidan dan flavonoid di daun bungur. Sedangkan secara ekologis, pohon ini dapat dijadikan pohon peneduh tepi jalan. Status konservasi dari bungur ialah Not Evaluated (NE).
Nomor: A.10a, A.10b, A.10c, C.8
Keliling batang: 49 cm (A.10a), 112 cm (A.10b), 172 cm (A.10c), 23 cm (C.8) (diukur pada 10 Januari 2023)
Cari tahu nama dan deskripsi pohon-pohon lain di sini.
