Tectona grandis L. f.

Faradiva
2 min readJan 26, 2023

--

Jati (Tectona grandis L. f.) termasuk salah satu spesies dalam famili Lamiaceae. Famili Lamiaceae (Labiatae) merupakan suku menthol (mints). Umumnya, masyarakat memanfaatkan kayu jati sebagai bahan pembuat furnitur serta daunnya sebagai pembungkus makanan yang memberikan aroma khas.

Daun jati [Dok. pribadi]

Pohon jati mampu tumbuh tinggi mencapai lebih dari 30 meter dengan tajuk yang lebar, tetapi pertumbuhannya lambat. Daunnya besar, bertipe tunggal, berbentuk bulat telur terbalik, permukaan bawahnya kasar karena memiliki trikoma (rambut kelenjar), dan duduk daunnya bersilangan. Ciri khas dari jati ialah daunnya akan meranggas ketika musim kemarau untuk mengurangi penguapan air. Bunganya kecil, berwarna putih kemerahan, dan tumbuh di ujung cabang berupa malai. Sedangkan buahnya berdiameter 2 cm, berwarna kuning pucat, dan membawa 4 biji.

Bunga jati [1]

Spesies ini berasal dari Burma, kemudian menyebar luas di Asia Tenggara dan India. Di Pulau Jawa, jati banyak dibudidayakan secara luas untuk diambil kayu batangnya.

Status konservasi jati menurut IUCN ialah terancam atau endangered (EN). Hal ini disebabkan oleh tingginya pemanfaatan kayu jati sebagai bahan baku furnitur, tetapi tidak diimbangi dengan pelestarian yang baik. Secara ekologis, pohon jati dapat menyerap polutan udara, serasah daunnya dapat menjadi humus alami di tanah, dan pertumbuhan akarnya mampu mendukung kesuburan tanah.

Nomor: C.19a, C.19b, C.19c

Lihat dan baca lebih lanjut mengenai deskripsi pohon-pohon lain di sini.

--

--