Perkara Jodoh itu Biasa Saja

Fari Chusna
2 min readAug 30, 2023

--

Celotehan impulsif dalam usaha merayu manusia baik

Hai, Manusia Baik!

Tahukah kamu? bahwa titik temu sudah ditentukan, nama dan ceritaku akan sampai denganmu dengan ajaibnya. Kita yang berorbit sendiri akan beririsan dan melebur cukup satu lintasan yang sama. Jangan ditanya kapan? seperti yang kita tahu tahu, waktu itu relatif. Bukankah, hidup di dunia juga setengah hari, jangan tergesa semua sudah berjalan semestinya. Perkara jodoh, insyaAllah hal yang biasa saja, tidak perlu terburu dan menggebu.

Sebuah celotehan ala-ala tentang perkara ini ku wujudkan untuk menghabiskan rasa penasaranku atas segala yang masih tidak terlihat akal tapi dirasa hati. Gempuran lagu, undangan, story, reels, feeds dan apanya semoga tidak menggoyahkan kita, cukup tergelitik saja.

Manusia baikku tereferensi dari pengetahuanku akan sesuatu yang bernilai dan aku menyukainya. Bisa dari bangku sekolah negeri, perkumpulan meja makan, buku-buku, bahkan pertunjukkan film nan fiksi. Manusia ini kusebut karakter favoritku.

Deskripsi dari yang kelak ku sayang dengan sebaik-baiknya sebagai berikut: terlahir dan menetap di bumi, sadar isu lingkungan, mendukung kemerdekaan segala bangsa, bertahan hidup dengan anak kecil apapun risikonya, berusaha bersosial walapun sulit, tumbuh dalam lingkungan yang baik dan bervisi besar (‘raja bajak laut’), buku-buku-buku, seaneh-anehnya mahluk akan jadi temannya, penggerak energi bersih dan terbarukan, kapten, gerakan non blok/bebas aktif, berkelanjutan dan transparan, serta mampu mengupayakan swasembada pangan.

Terimakasih untuk inspirasinya makluk-makhluk dua dimensi ini tercinta: Kageyama, Shigeo; Aoyama-kun, Forger, Loid; Oreki, Houtarou; Yeager, Eren; dan Monkey D., Luffy.

Semoga beruntung, wahai manusia baik untuk saling ditemukan walaupun sekarang kita tidak hilang hanya terhalang ruang dan waktu saja.

Ilustrasi manusia baik nan tampan

--

--