Paper Prototyping : Cara Cepat untuk Merancang dan Memperbaiki User Interface

Febian Joshua R.
4 min readMar 31, 2019

--

Apa Itu Prototype ?

Prototype adalah representasi akhir dari produk yang akan dibangun. Pembuatannya bersifat berulang dan dengan perencanaan yang cepat yang dimana terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya perulangan dan perbaikan software sampai dengan software tersebut memenuhi kebutuhan dari si pengguna.

Prototyping mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final. Kode tidak digunakan untuk membuat prototype, tetapi mengandung tombol dan hyperlink yang dapat diklik dan beberapa komponen lain dari prototipe yang bertindak seperti fungsi sebenarnya dari software yang akan dibangun.

Terdapat 2 jenis teknik prototyping, yaitu High-Fidelity dan Low-Fidelity Prototyping

  • High-Fidelity Prototyping berbasiskan komputer, dan biasanya memungkinkan interaksi pengguna yang realistis (mouse-keyboard). High-Fidelity Prototype membawa kita sedekat mungkin ke representasi sebenarnya dari antarmuka pengguna. High-Fidelity Prototype diasumsikan jauh lebih efektif dalam mengumpulkan data kinerja manusia sejati (misalnya waktu untuk menyelesaikan tugas), dan dalam menunjukkan produk yang sebenarnya kepada klien, manajemen, dan lainnya.
High-fidelity prototype. Gif by Sergey Valiukh from dribbble.com
  • Low-Fidelity Prototyping seringkali berbasis kertas dan tidak memungkinkan interaksi pengguna. Mulai dari serangkaian mock-up yang digambar tangan hingga cetakan. Secara teori, sketsa low-fidelity lebih cepat dibuat. Prototipe low-fidelity sangat membantu dalam memungkinkan visualisasi awal dari software, yang akan membantu memicu inovasi dan peningkatan. Keuntungan tambahan untuk pendekatan ini adalah bahwa ketika menggunakan sketsa kasar, pengguna mungkin merasa lebih nyaman menyarankan perubahan.

Keuntungan Paper Prototype

  • Rapid Iteration

Dengan prototyping di kertas, kita dapat membuat, mengubah, maupun membuang banyak versi dari tampilan tanpa membuang banyak waktu.

  • Inexpensive

Tools yang digunakan hanya kertas dan alat tulis lain untuk mendukung paper prototyping.

  • Increased Creativity

Designers bebas untuk berkreatifitas dan menyalurkan ide baru dibandingkan dengan menggunakan software.

  • Team-building

Menggambar, memotong, dan menempel kertas dapat membangun kesatuan tim dan meningkatkan semangat.

  • Less Learning Curve

Semua orang dapat menggambarkan idenya walaupun tidak memahami penggunaan software prototyping, seperti marketing, development, atau stakeholders yang terlibat.

  • Automatic Documentation

Paper prototyping adalah dokumen tangible. Ide atau koreksi tambahan dapat langsung dituliskan untuk pengembangan di masa depan

Proses Pembuatan Paper Prototype

Dalam tulisan kali ini kita akan berfokus pada pembuatan prototype kertas.
Pembuatan prototipe berbasis kertas adalah cara tercepat untuk mendapatkan umpan balik tentang arsitektur, desain, dan konten informasi awal situs anda. Prototipe kertas mudah dibuat dan hanya membutuhkan kertas, gunting, dan kertas tempel.

Mulailah dengan selembar kertas yang menyerupai bentuk dan dimensi layar yang Anda rancang. Untuk perangkat yang lebih kecil seperti ponsel atau jam tangan, Anda mungkin menggunakan selembar kertas besar untuk menyederhanakan gambar.

Chris Nodder dalam lynda.com menyarankan Anda harus membuat template layar yang setidaknya 4 kali luas permukaan perangkat yang sebenarnya.Namun ini hanya sebagai referensi. Prototipe dengan ukuran iPhone juga dapat bekerja dengan baik. Selanjutnya prototipe ukuran nyata terasa lebih dekat ke perangkat yang sebenarnya saat mengujinya.

Untuk antarmuka utama layar, kita mungkin menggunakan seluruh bagian kertas. Ketika ingin menggambar elemen UI berupa kontrol seperti dropdown, overlay, expand dll. Ambil gunting dan potong elemen-elemen ini dari selembar kertas lain atau gunakan catatan tempel.

Elemen potongan ini akan memberi Anda fleksibilitas saat menguji prototipe kertas Anda. Jangan lupa untuk menambahkan status layar yang berbeda seperti kotak centang yang dipilih atau tidak dipilih.

Photo by Usability.gov

Menguji dan Mempresentasikan Paper Prototype

Ketika ingin menguji dan mempresentasikan prototipe kertas Anda kepada orang lain, hal ini mungkin akan sedikit sulit, karena akan sangat tergantung pada imajinasi pengguna, sehingga anda perlu mengatur konteks yang tepat.

  1. Tunjuk satu orang untuk mengendalikan prototype — Kesalahan umum adalah membuat presenter juga mengendalikan layar prototipe, tetapi peran “komputer” membutuhkan perhatian penuh. Untuk mensimulasikan prototipe kita perlu seseorang untuk mengendalikan prototype sesuai dengan keinginan user.
  2. Berlatih — Peran komputer tidak semudah yang kita kira. Kita perlu berlatih untuk menyajikan paper prototipe yang berfungsi seperti fungsi aslinya di komputer.
  3. Pandu umpan balik — Saat menunjukkan seseorang prototipe kertas, beri mereka bantuan dengan menjelaskan konteks dari desain. Apa yang kita desain? Apa yang akan anda lakukan selanjutnya? Elemen desain apa yang Anda cari secara spesifik? Secara umum, Anda ingin menjelaskan bahwa struktur dan aliran adalah tempat orang tersebut harus fokus.

Kesimpulan

Pembuatan prototipe kertas atau pembuatan prototipe cepat adalah cara yang mudah dan menyenangkan untuk meneliti dan memvalidasi setiap ide dan konsep Anda dalam tahap awal pembangunan software.Hal Ini tidak hanya akan menghemat waktu dan uang Anda, tapi juga membantu saat kita berurusan dengan klien.

Referensi :

  1. https://www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/prototyping.html
  2. https://www.uxpin.com/studio/blog/paper-prototyping-the-practical-beginners-guide/
  3. https://sis.binus.ac.id/2017/04/27/mengenal-paper-prototyping/

--

--