Belajar Logika dari Board Game Cluedo

Febri P Rino
4 min readSep 3, 2022

--

Sebelum masuk ke inti pembahasan, saya ingin jelaskan sedikit tentang apa itu board game. Selaras dengan namanya, board game merupakan permainan yang menggunakan papan sebagai medianya atau permainan yang dimainkan di atas papan. Contoh yang familiar adalah permainan monopoli, ular tangga, hingga catur.

Kali ini saya tidak akan banyak membahas semua tentang board game. Bagi yang belum tahu atau tidak familiar dengan board game, kalian dapat googling sendiri. Saya berikan sedikit referensi bacaan ringan tentang board game ada disini.

Ok, sekarang saya akan bahas board game bernama Cluedo. Didesain oleh Waddingtons di Britania Raya pada tahun 1949. Merupakan salah satu jenis board game yang sifatnya turn-based strategy atau strategi berbasis giliran. Sebuah genre permainan strategi (biasanya jenis permainan perang) dimana pemain akan bermain bergiliran.

Cluedo sendiri merupakan permainan kartu yang dapat dimainkan mulai dari 2 sampai 4 orang. Permainan ini berisi skenario kasus pembunuhan seorang korban. Korbannya dibunuh dengan menggunakan senjata tertentu, di tempat tertentu, dan oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Ketiga komponen tersebut (senjata, tempat, dan pelaku) dikelompokkan ke dalam kartu Cluedo.

Tujuan dari permainan ini adalah menebak 3 buah kartu yang tidak diketahui oleh para pemain Cluedo. Aktivitas menebak disini sama dengan mengambil kesimpulan akan kejadian pembunuhan tersebut dan merupakan bagian akhir dari game Cluedo bila pemain berhasil menebaknya.

Permainan ini mengajarkan cara menggunakan logika. Sama seperti detektif yang mengungkap kasus, pemain diajak berpikir untuk memecahkan permasalahan dalam permainan ini.

Cara Bermain Board Game Cluedo

Terdapat 15 kartu fakta, yang terdiri dari 6 tersangka, 5 tempat pembunuhan, dan 4 senjata/alat pembunuhan. Kemudian sisa dari kartu fakta akan dibagikan secara rata kepada pemain. Selanjutnya pemain akan saling bertanya mengenai kartu fakta yang tidak dimilikinya ke pemain lain. Pemain yang paling cepat berhasil menebak kartu yang diambil secara acak tadi adalah pemenangnya.

Pengaplikasian logika dalam permainan ini, adalah mengerucutkan kemungkinan tersangka dengan bertanya kepada pemain lain.

Misalnya A bertanya ke B, apakah punya 2 kartu yang dianggapnya mungkin sebagai tersangka.

Jika B mempunyai salah satu kartu dari 2 kartu tersebut, B harus menunjukkannya ke A, namun tidak ke pemain lain (C, dan seterusnya).

Jika B memiliki keduanya, B boleh memilih untuk menunjukkan salah satu saja kepada A.

Jika B tidak memiliki keduanya, maka pertanyaan tersebut dilanjutkan ke pemain C, dan seterusnya.

Kartu yang ditunjukkan kepada A adalah kartu yang pasti bukan pelaku, senjata, maupun Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan tersebut. Maka, A dapat menutup kartu putih yang bernama sama dengan kartu yang ditunjukkan tadi. Melalui cara ini, seorang pemain mengerucutkan kemungkinan tersangka dan pada akhirnya dapat menebak siapa pelaku, senjata, dan TKP pembunuhan tersebut.

Case Study Pengaplikasian Logika

Untuk menentukan siapa pelaku dari pembunuhan tersebut, dibutuhkan implikasi dari beberapa fakta yang sudah terbuka hingga akhirnya pemain dapat menentukan pelaku, senjata, dan TKP pembunuhan tersebut. Bagaimana pengaplikasian logikanya? Berikut penjelasannya.

1. Modus Ponen

Modus ponen atau implikasi penghapusan merupakan salah satu jenis penarikan kesimpulan. Berikut rumusnya, P → Q dan P, maka Q.

Saya perjelas kembali. Jika P maka Q dan P, maka Q. Q terakhir adalah kesimpulan dari bentuk tersebut.

Premis 1 (P) : B memiliki kartu Rope

Premis 2 (Q) : Rope bukan senjata pembunuhan yang digunakan

maka

  • Rope bukan senjata pembunuhan yang digunakan.

dan

  • B memiki kartu Rope.

Kesimpulan: Rope bukan senjata pembunuhan yang digunakan.

2. Modus Tollen

Sama dengan modus ponen, modus ini menjaring kesimpulan berdasarkan dua premis utama. Bedanya, modus tollen mengkondisikan premis yang sifatnya negasi.

Berikut rumusnya. P → Q dan ~ Q, maka~ P.

Saya perjelas kembali. Jika P maka Q dan bukan Q, maka bukan P. Kesimpulan yang dapat diambil adalah pernyataan P yang salah.

Premis 1 (P): Kartu Peacock adalah pelakunya.

Premis 2 (Q): Tidak ada pemain yang memiliki kartu Peacock.

maka

  • Jika kartu Peacock adalah pelakunya, maka tidak ada pemain yang memiliki kartu Peacock

dan

  • Ada pemain yang memiliki kartu Peacock

Kesimpulan: Kartu Peacock bukan pelakunya.

3. Silogisme Hipotesis

Dilansir dari The Stanford Encyclopedia of Philosophy, silogisme hipotetik adalah silogisme yang satu atau lebih premisnya berupa kalimat hipotetis yang melibatkan suatu kondisi. Biasanya, yang bersifat hipotetis adalah premis mayornya atau premis pertama.

Berikut rumusnya, P → Q dan Q → R, maka P → R

Saya bacakan kembali. Jika P maka Q dan Jika Q maka R, maka Jika P maka R.

Premis 1 (P): Saya memiliki kartu Bathroom.

Premis 2 (Q): Tidak ada pemain yang memiliki kartu Bathroom.

Premis 3 (R): Bathroom bukan TKP pembunuhan.

maka menjadi

  • Jika saya memiliki kartu Bathroom, maka tidak ada pemain yang memiki kartu Bathroom.

dan

  • Jika tidak ada pemain yang memiliki kartu Bathroom maka Bathroom bukan TKP pembunuhan.

Kesimpulan: Jika saya memiliki kartu Bathroom, maka Bathroom bukan TKP pembunuhan.

4. Silogisme Disjungtif

Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disjungtif sedangkan premis minornya bersifat kategori yang mengakui atau mengingkari pernyataan premis mayor.

Berikut rumusnya, P v Q dan ~ P, maka Q

Saya uraikan kembali. P atau Q dan bukan P, maka Q. Q sama dengan benar.

Premis 1 (P): A memiliki kartu Bathroom

Premis 2 (Q): B memiliki kartu Bathroom

maka menjadi

  • A memiliki kartu Bathroom

atau

  • B memiliki kartu Bathroom

dan

  • A tidak memiliki kartu Bathroom

Kesimpulan: B memiliki kartu Bathroom

Penutup

Sekilas bermain Cluedo terlihat tidak membutuhkan upaya yang tinggi untuk menggunakan banyak jenis logika. Maka dalam permainan ini pun sudah disediakan lembar catatan detektif untuk menandai atau mencoret tersangka, TKP, dan senjata yang sudah terlihat. Gunanya untuk mengeliminasi kemungkinan hingga didapatkan hasil akhir yang benar dan sesuai.

Namun tanpa disadari, prinsip logika matematika sangat banyak diterapkan dalam permainan ini sehingga dapat disimpulkan mereka yang memiliki kemungkinan menang paling besar adalah yang dapat mengaplikasikan logika dengan baik. :)

Referensi:

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Cluedo

[2] https://plato.stanford.edu/

[3] Modus Ponens dan Modus Tollens, Apa Perbedaannya?

[4] Mengenal Apa Itu Silogisme dan Contohnya

--

--