Strategi Pemasaran: Targeting and Positioning
Strategi Pemasaran pada dasarnya merupakan 3 rangkaian proses yang harus dilalui pada penetapan strategi bisnis. Hal ini menyangkut perencanaan, tindakan dan pengaplikasian pemasaran dari produk yang akan anda pasarkan dengan terlebih dahulu menganalisis keadaan umum perusahaan baik internal maupun eksternal.
Pembahasan mengenai Segmentasi Pasar sudah pernah dibahas, Anda bisa membacanya terlebih dahulu disini.
Sebelumnya kita akan membahas 2 tipe Produk, yakni :
Produk Konsumen : Berupa barang atau jasa yang dibeli banyak konsumen untuk digunakan sendiri.
Produk Bisinis: Berupa barang atau jasa yang dibeli dan digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam produksi barang atau jasa lain untuk dijual kembali.
Maksud pengklasifikasian diatas adalah untuk mengidentifikasi pembeli dan alasan mereka membeli produk.
Targeting
Ada 2 contoh strategi untuk mencapai pasar sasaran, yaitu :
- Concentrated Marketing (Niche Marketing): Perusahaan berkomitmen untuk melayani segmen pasar tunggal dengan semua sumber daya pemasaran yang dimilikinya. Jenis ini menarik untuk perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas dan bagi perusahaan yang menawarkan barang dan jasa dengan spesialisasi tinggi.
- Micromarketing : Memasukkan konsumen pasar sasaran potensial pada tingkatan tertentu seperti pekerjaan, gaya hidup atau rumah tangga. Internet memungkinkan pemasar menjadikan penerapan micromarketing lebih efektif
Market Targeting:
1. Evaluating Market Segments
Mengevaluasi penerapan dan efektivitas Segmentasi Pasar yang telah dilakukan
a. Segment Size and Growth : Menganalisis penjualan, tingkat pertumbuhan dan profitabilitas yang diharapkan.
b. Segment Structural Attractiveness : Pertimbangkan efek dari: Pesaing, Ketersediaan Produk Pengganti dan, Kekuatan Pembeli & Pemasok.
c. Company Objectives and Resources : Keterampilan & sumber daya perusahaan relatif terhadap segmen. Cari Keuntungan Kompetitif.
2. Selecting Market Segments
Memilik target pasar sesuai segmen dengan untuku menyesuaikan produk yang dimilki dan konten pemasaran yang diberikan kepada konsumen.
3. Choosing a Market-Coverage Strategy
Penilaian pasar dan penentuan selanjutnya dari seberapa banyak pasar yang harus dicakup bisnis dengan iklan mereka untuk produk atau layanan tertentu. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti budaya dan perilaku pembeli, ekonomi dan faktor-faktor lain, bisnis menilai pasar dan memahami hubungan produk mereka dengan masing-masing pasar. Pemahaman ini membantu mereka merumuskan strategi cakupan pasar yang efektif.
Proses memilih Strategi Cakupan Pasar yaitu :
- Sumber daya perusahaan
- Variabilitas produk
- Tahap produk dalam siklus hidup produk
- Variabilitas pasar
- Strategi pemasaran pesaing
Beberapa Jenis Targeting Market :
1. Undifferentiated marketing strategy
Strategi di sini menilai kebutuhan konsumen umum di pasar dan kemudian menawarkan satu produk atau layanan untuk semua pasar atau beberapa produk dan layanan untuk semua pasar.
Strategi pemasaran semacam ini menjadi menonjol ketika pabrik-pabrik mulai memproduksi sejumlah besar produk yang tidak berdiferensiasi yang memenuhi kebutuhan semua konsumen.
2. Differentiated marketing strategy
Konsep segmentasi pasar ikut berperan dalam pemasaran jenis ini. Bisnis memiliki opsi untuk membedakan strategi pemasaran mereka dalam tiga cara:
Dengan memodifikasi produk
Dengan menawarkan berbagai tingkat layanan
Dengan menawarkan produk melalui saluran yang berbeda
3. Concentrated marketing strategy
Dalam pasar seperti ini, strategi berfokus pada bagian khusus dari pasar. Pelaku bisnis pertama-tama akan mengidentifikasi pasar yang ditargetkan dan kemudian memusatkan upaya pemasaran mereka pada segmen ini. Pendekatan semacam ini menggunakan upaya pemasaran terkonsentrasi untuk mendapatkan bagian besar dari segmen pasar kecil. Strategi cakupan pemasaran terkonsentrasi sangat berguna untuk bisnis kecil dengan sumber daya terbatas atau bisnis yang hanya ingin melayani populasi tertentu.
Positioning
Positioning adalah proses menciptakan citra yang diinginkan dari suatu perusahaan dan produk berdasar satu atau lebih faktor yang relevan dan penting untuk konsumen sesuai segmentasinya.
Perusahaan dapat memposisikan merek, perusahaan, CEO, atau produk individual.
Langkah dalam Proses Positioning
1. Mengidentifikasi perangkat produk kompetitif yang relevan untuk melayani pasar
2. Mengidentifikasi set atribut penentu “ruang produk” pada posisi/lokasi yang berbeda
3. Mengumpulkan persepsi konsumen dan konsumen potensial atas produk dan atributnya
4. Menentukan posisi produk saat ini dan intensitasnya pada ruang produk
5. Menentukan kombinasi atribut yang paing disukai konsumen
6. Menguji kesesuaian antara preferensi segmen pasar dan posisi image produk saat ini di pasar
7. Menuliskan pernyataan posisi image atau proposisi nilai untuk memandu pengembangan dan implementasi strategi pemasaran
Dasar dan Strategi Positioning
a. Atribut Produk atau jasa :
Dapat mencakup fitur pemasaran produk seperti ukuran, warna, bahan, kecepatan, dll.
b. Technology Positioning:
Positioning berbasis teknologi menunjukkan bahwa perusahaan ada di depan/paling depan dalam penerapan teknologinya.
c. Benefit Positioning:
Benefit positioning secara umum meruapkan dasar positioning yang kuat karena menjawab pertanyaan konsumen akan apa yang didapat dari konsumsi produk atau jasa tersebut
d. User category positioning :
Merupakan positioning berdasarkan segmen konsumen.
e. Competitor Positioning :
Positioning dari menafaatyang diperoleh atas keunggulan perusahaan atas pesaingnya.
Perusahaan dapat memposisikandiri terhadap Seluruh industri, Sebuah perusahaan tertentu dan Posisi industri relatif.
f. Integrator
Menyediakan segala sesuatu kebutuhan konsumen dalam kategori produk tertentu, industri, atau bahkan secara umum. Konsumen menginginkan kenyamanan dan one-stop shopping.
Setiap Strategi Pemasaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan masing-masing perusahaan. Tidak ada satu strategi yang terbaik yang cocok untuk semua perusahaan. Sehingga suatu strategi yang cocok bagi sebuah perusahaan yang sukses belum tentu sukses diterapkan bagi perusahaan lainnya.
Penentu strategi untuk pasar yang spesifik:
- Sumber daya perusahaan
- Homogenitas produk
- Tahapan dalam product life-cycle
- Strategi pesaing
Oleh sebab itu perlu mengenal dengan baik karakteristik perusahaan masing-masing dan target pasarnya untuk menentukan strategi terbaik yang perlu diterapkan bagi kelangsungan bisnisnya.