Analisis Startup Ruangguru sebagai Platform Pendidikan Online

Fenni Turnip
7 min readMar 15, 2019

--

Latar Belakang

Menghadapi abad ke-21, UNESCO (1996) melalui jurnal “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan Pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu : learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk mengetahui keterampilan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

Menurut Rosenberg (2001:8), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:

a. Dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja,

b. Dari kertas ke “on line” atau saluran,

c. Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja

Dengan adanya pergeseran dalam proses pembelajaran tersebut, terbuka peluang usaha bisnis dengan memanfaatkan internet untuk menghubungkan interaksi antar guru dan siswa at anytime and anywhere. Selain itu, banyak pelajar masa kini sulit memahami pelajaran yang dipelajari di sekolah sehingga sampai di rumah mereka kembali sibuk dengan gadgetnya masing-masing dan melupakan topik pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Oleh karena itu, kebanyakan orangtua menyadari hal tersebut sehingga memberikan pelajaran tambahan bagi anak-anaknya dengan mendaftarkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga bimbingan belajar (bimbel) terkenal ataupun mencari guru-guru les privat. Dengan semakin berkembangnya m-learning, siswa tidak harus datang ke lokasi bimbel karena mereka bisa belajar kapanpun mereka mau setiap mereka membawa laptop atau smartphone dengan mengakses bimbingan belajar online (bimbel online).

Salah satu startup yang memanfaatkan peluang ini adalah Ruangguru. Ruangguru adalah perusahaan penyedia layanan pendidikan berbasis teknologi berbasis learning management system yang memungkinkan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan yaitu guru, siswa, pemerintah pusat dan daerah serta orang tua siswa untuk saling berinteraksi di dalam suatu platform digital komprehensif.

Ruangguru hadir sebagai salah satu alternatif bimbel online yang dapat dengan mudah diakses melalui smartphone, laptop, ataupun tablet. Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar dan terlengkap di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna serta telah mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, yang keduanya berhasil masuk dalam jajaran pengusaha sukses dibawah 30 tahun melalui Forbes 30 under 30 untuk teknologi konsumen di Asia.

Ruangguru berkomitmen untuk menjadi mitra bagi pemerintah daerah demi memberikan pendidikan berkualitas melalui Sistem Manajemen Belajar (LMS). Selain itu, Ruangguru juga menawarkan video belajar berlangganan, marketplace les privat, layanan bimbingan belajar on-demand, tryout ujian online dan lain-lain.

Ruangguru juga percaya bahwa teknologi dapat membantu siswa, guru dan orangtua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk itu, founder bertekad untuk terus mengembangkan layanan-layanan lainnya serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan ini.

Kesimpulan I :

Berangkat dari kebiasaan generasi milenial yang sebagian besar merupakan pelajar SMP dan SMA lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget, Ruangguru hadir sebagai salah satu startup bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan gadget untuk para pelajar dengan cara menjadi platform khusus sebagai alternatif bimbel online yang dapat dengan mudah diakses melalui smartphone, laptop, ataupun tablet. Dengan semakin berkembangnya m-learning, siswa tidak harus datang ke lokasi bimbel karena mereka bisa belajar kapanpun mereka mau setiap mereka membawa laptop atau smartphone dengan mengakses bimbingan belajar online (bimbel online).

Ruangguru berkomitmen untuk menjadi mitra bagi pemerintah daerah demi memberikan pendidikan berkualitas melalui Sistem Manajemen Belajar (LMS). Ruangguru juga percaya bahwa teknologi dapat membantu siswa, guru dan orangtua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk itu, founder bertekad untuk terus mengembangkan layanan-layanan lainnya serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan ini. Ruangguru bukan hanya hadir sebagai sebuah bisnis, tetapi founder juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan tambahan penghasilan bagi guru di Indonesia. Founder percaya, dengan meningkatnya kualitas guru, maka mutu pendidikan di Indonesia juga akan menjadi lebih baik.

Analisis :

Bisnis ini cocok diterapkan di Indonesia karena materi disesuaikan dengan kurikulum yang berkembang di Indonesia. Video yang disajikan lebih interaktif karena siswa bisa melihat guru mengajar layaknya di kelas. Mobile-app ini membantu siswa-siswi jika menemui kendala saat mengerjakan PR, siswa-siswi bisa langsung berkomunikasi dengan guru terbaik lewat fasilitas chat dan audio call yang tersedia di dalam aplikasi.

Dalam review critical analysis startup kali ini, menurut CB Insight kemajuan bisnis online dipengaruhi oleh 5 dasar berikut yaitu kebutuhan pasar, tim yang solid, competitor, pricing/cost issues, dan challenge.

A. Kebutuhan pasar

Kebutuhan pasar erat kaitannya dengan permintaan dan penawaran. Permintaan dalam hal ini berasal dari pelajar yang membutuhkan layanan pembelajaran yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja karena media seluler seperti smartphone telah memungkinkan informasi dapat diterima secara real-time. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas pembelajaran dengan menggunakan ICT (teknologi informasi) lebih baik dibanding pembelajaran tradisional atau konvensional. Hasil penelitian Wilfrid Laurier University pada tahun 1998 menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan web dalam pembelajaran terbukti dua kali lebih cepat waktu belajarnya dibanding mahasiswa klasikal, sebanyak 80% mahasiswa tersebut berprestasi baik dan amat baik serta 66% dari mereka tidak memerlukan bahan cetak.

Hasil penelitian tersebut dimanfaatkan oleh pihak Ruangguru yang menawarkan akses pembelajaran ini dengan mengumpulkan guru yang professional dari berbagai jurusan dan saat ini Ruangguru hadir sebagai salah satu alternatif bimbel online yang dapat dengan mudah diakses melalui smartphone, laptop ataupun tablet. Beberapa fitur unggulan seperti RuangUji, RuangLatihan, RuangVideo, RuangLes, RuangLesOnline, DigitalBootCamp dan Edumail memungkinkan siswa untuk meng-upgrade kemampuan belajarnya sehingga diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.

Tetapi kendala dalam hal ini adalah dibutuhkannya koneksi internet yang tinggi karena aplikasi tersebut berbasis layanan video/tutorial. Sementara, masih banyak daerah di pedalaman Indonesia yang mempunyai koneksi internet yang belum merata. Sementara, untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi Ruangguru ini adalah jangkauannya merata ke seluruh Indonesia, tak hanya perkotaan. Sehingga semua yang menjadi customer segment dari startup ini bisa terjangkau. Salah satu solusinya adalah semaksimal mungkin Ruangguru bekerjasama dengan layanan provider internet di Indonesia yang menjangkau daerah-daerah pedalaman sehingga siswa SMP/SMA yang menjadi target pasar dapat dijangkau lebih luas.

B. Tim yang solid

Ruangguru sedang menjalankan program kerjasama dengan pemerintah daerah seperti Jakarta, Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Mereka memiliki cukup banyak team yang siap terbang ke seluruh penjuru Indonesia demi mengamankan kerjasama dengan berbagai sekolah di seluruh Indonesia dimana langkah ini adalah efficient user acquisition engine untuk mereka.

Sehingga dalam hal ini Ruangguru harus berusaha mengakuisisi pengguna sebanyak-banyaknya lewat Learning Management Sytem di platform mereka, kerjasama dengan pemerintah, dan effort mereka pada pengembangan bisnisnya. Sehingga pada akhirnya, mereka akan berusaha untuk meng-convert pengguna mereka menjadi paying customers.

C. Challenge

Menjalankan sebuah startup educational technology memiliki tantangannya tersendiri. Kurangnya awareness antara orangtua dengan platform ini terjadi karena pengetahuan akan teknologi yang masih kurang di kalangan orang tua. Kebanyakan orangtua berpikir bahwa pendidikan hanya bisa diperoleh dari bangku kelas. Bukan “bangku online”, karenanya paradigma orangtua selama ini yang menganggap saat anak memegang gadget adalah saat mereka bermain game harus diubah.

Sehingga ada tantangan startup Ruangguru ini untuk berhadapan langsung dengan para orang tua sebelum mendapatkan target user mereka. Itulah mengapa mereka harus mengedukasi pasar terlebih dahulu dan memberitahukan gambaran umum tentang pola edukasi di Ruangguru. Karena pada faktanya dana yang dikeluarkan oleh sebuah keluarga yang terbesar adalah pada kebutuhan edukasi anak-anaknya, maka Ruangguru tetap melihat ada peluang positif untuk terus mendalami pasar dan mengembangkan layanan mereka.

D. Competitor

Belva (co-founder) dan Iman (founder) menyebut langsung para kompetitornya, yakni PrimaPrivat, GuruLes.info, dan Tutor.co.id. Tetapi, RuangGuru memiliki kelebihan dalam keberagaman fitur, seperti pilihan mata pelajaran, guru pembimbing yang berkualitas dan user friendly interface.

Selain itu, sebaiknya layanannya ditambahkan fitur paper-based dari bentuk pengajaran tutorial ini. Dimana dari setiap video tutorial yang ditampilkan, ada menu untuk bisa memprint rangkuman keseluruhan dari topik yang dijabarkan pada video. Sehingga hasil review tersebut bisa digunakan untuk kepentingan “coret-coret” melihat pola belajar siswa tidak bisa disamaratakan. Ada yang sekali menonton video bisa langsung mengerti, ada yang harus berulang-ulang baru bisa mengerti, dan ada yang harus menulis di kertas review materi yang sudah dipelajari dari video tutorial. Sehingga lebih bagus ada paper-based berisi rangkuman keseluruhan tentang suatu topik tertentu yang dibahas dan bisa untuk didownload sehingga bisa dibaca dan dipelajari kapanpun dan dimanapun walaupun tidak lagi tersambung ke internet. Sehingga hal tersebut bisa menjadi value proposition yang bisa menjadi nilai tambah startup dibanding kompetitornya.

E. Harga

Dari segi harga yang ditawarkan edtech tersebut bersifat fleksibel karena harga tergantung paket yang diambil. Bila dibandingkan dengan harga layanan competitor lainnya, paket Ruangguru relative lebih mahal, tetapi sebanding dengan fasilitas layanan yang bermacam-macam. Ruangguru memiliki bentuk video yang memadukan guru yang sedang memberi penjelasan dengan ilustrasi animasi. Jadi pada video belajar Ruangguru, siswa tidak monoton melihat guru saja, tetapi juga melihat objek animasi yang mendukung penjelasan mata pelajaran.

Kesimpulan II :

Hal ini menunjukkan bahwa tantangan dalam kesuksesan usaha rintisan berbasis teknologi ada pada sumber daya manusianya, dalam hal ini adalah pendiri perusahaan. Tantangan ketersediaan pendiri yang berkualitas menjadi tantangan berat dalam memulai dan mengelola bisnis online. Pembentukan kualitas pengusaha baru perlu dilakukan dalam suatu kondisi yang terkontrol dengan berbagai fasilitas pendukung agar pengusaha baru yang baru lahir dapat bertahan, bertumbuh, dan berkembang. Seperti layanan RuangGuru menghadirkan cara baru untuk belajar secara mandiri, terjangkau dan berkualitas. Secara keseluruhan, RuangGuru yang tidak hanya sukses membangun sebuah platformyang solid tapi juga berhasil menyajikannya dalam kemasan yang menarik, interaktif, dan menyenangkan.

Referensi :

Gideon, Samuel. 2018. PERAN MEDIA BIMBINGAN BELAJAR ONLINE “RUANGGURU” DALAM PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA SMP DAN SMA MASA KINI: SEBUAH PENGANTAR. JDP Volume 11, Nomor 2, Juli 2018: 167–182

Rezky Kemala Dewi Siregar & Rana Akbari Fitriawan. 2018. RUANGGURU.COM WEBSITE QUALITY ANALYSIS USING WEBQUAL 4.0 AND IPA (IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS). E-Proceeding of Management : Vol.5, №1 Maret 2018

Rosenberg, Marc. J. 2001. E-Learning : Strategies For Delivering Knowledge In The Digital Age. USA : McGraw — Hill Companies

--

--