Sore itu, terlihat seorang lelaki tengah melangkahkan kakinya tanpa ragu untuk memasuki hutan liar. Ia hanya berjalan lurus tanpa mengindahkan apapun yang ada di sekeliling. Atau mungkin, dirinya tak sadar bahwa ia telah masuk ke area hutan terlarang. Terbukti, pemuda itu sama sekali tak menunjukkan raut gelisah atau semacamnya.
Pemuda itu—sebut saja Jungkook, masih saja berjalan tanpa tujuan hingga rungunya mendengar suara langkah kaki yang amat ribut. Tak hanya langkah kaki, ia pun dapat mendengar auman yang sungguh memekakkan telinganya. Lantas kepalanya menoleh ke segala arah untuk mencari sumber suara tersebut.
Disana, tepat di arah jam enam ia mendapati seekor Harimau yang tengah di kejar oleh gerombolan cheetah. Harimau tersebut berlari dengan sangat kencang. Perlu kalian ketahui, walaupun harimau adalah raja hutan dan lebih buas dari pada cheetah, ia tak dapat berlari secepat hewan bersuara kecil itu.
Jungkook merasa panik saat ini. Ia takut jika dirinya di mangsa oleh para cheetah itu. Tak ada cara lain selain bersembunyi. Ia mencari semak yang cukup untuk dirinya bersembunyi, namun nihil. Semak-semak disana tak cukup untuk dirinya bersembunyi. Maka, ia segera mengubah wujudnya menjadi seekor angsa putih—ini adalah wujud aslinya. Jungkook dalam bentuk angsa itu segera bersembunyi di semak-semak.
Beberapa detik kemudian, ia sama sekali tak mendengar suara-suara itu. Ia menghela nafas lega dan kembali mengubah wujudnya menjadi manusia normal. Matanya beredar untuk memastikan apakah keadaan sudah benar-benar aman.
Hari sudah mulai gelap. Sang surya tampaknya telah selesai bertugas. Sehingga langit kian menggelap dan bulan pun turut hadir di atas sana.
Merasa akan berbahaya jika ia berdiam disini, lantas Jungkook segera melenggang pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun, langkah kaki nya terhenti kala rungunya mendengar auman dengan samar. Seketika ia menoleh dan menemukan seekor Harimau yang beberapa menit lalu tengah berlari dengan kencangnya. Harimau itu mendekat kepadanya. Ia hanya terdiam, sebab Harimau tersebut tak menunjukkan tanda-tanda untuk menyerang.
Betapa terkejutnya Jungkook tatkala Harimau itu mengusakkan hidungnya pada perut ratanya. Harimau itu mendongak untuk menatap wajah Jungkook yang mungkin tak akan terlihat jelas, sebab langit kini benar-benar gelap. Melihat itu, Jungkook mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala sang Harimau. Ia tersenyum ketika melihat si raja hutan itu tampak nyaman padanya. Terbukti, hewan itu memejamkan matanya ketika tangan halus Jungkook bertengger di kepalanya.
“Lengan kamu berdarah.” Ucap Jungkook lirih.
Harimau itu hanya menggeram rendah.
“Ayo kita cari tempat berteduh. Lengan kamu perlu di obati.”
Setelahnya Jungkook membawa Harimau itu untuk mencari tempat yang kiranya cukup untuk mereka singgah. Ia menyunggingkan senyumnya tatkala melihat sebuah pondok kecil yang mungkin sudah tak di huni.
“Ada pondok kecil, ayo kesana.”
Mereka kembali berjalan beriringan.
Jungkook duduk di pondok tersebut dan di ikuti oleh si Harimau. Lelaki itu kembali mengusap puncak kepala Harimau itu.
“Aku gak bawa obat. Aku juga gak tau tentang obat alami.” Ucapnya lirih. Ia kembali berpikir bagaimana cara untuk mengobati hewan tersebut.
“Aku bisa sobek bajuku buat nutupin luka kamu.” Kemudian ia menyobek bagian bawah bajunya yang memang sedikit longgar. Lalu, ia memasangkan sobekan kain tersebut pada lengan si Harimau.
“Darahnya udah berhenti, it's better.” Gumamnya sembari tersenyum manis.
“Kamu lapar? Kalo iya, aku bisa cariin ikan buat kamu.” Tawarnya yang mendapat geraman.
Seakan mengerti bahasa Harimau, Jungkook lantas beranjak dari duduknya, “Oke, aku pergi cari makan buat kamu dulu ya. Jangan kabur.”
Dan setelahnya, Jungkook melenggang pergi untuk mencari sungai.
Se-perginya pemuda tersebut membuat asap hitam muncul dari tubuh Harimau yang sejak tadi terduduk. Asap tersebut menghilang setelah sepuluh detik dan muncullah seorang pria berperawakan cukup tinggi, berkulit Tan, juga bermata tajam. Di wujudnya saat ini, ia mengenakan setelan jeans berwarna biru dan kaos dalaman berwarna putih. Wajah pria tersebut terdapat beberapa luka goresan yang masih baru. Lengan kanannya pun terdapat sebuah kain putih yang Jungkook berikan beberapa waktu lalu.
Harimau itu memiliki nama, yaitu Taehyung Kim.
Beberapa menit kemudian, Jungkook berjalan menuju pondok dengan membawa beberapa ikan berukuran sedang yang berhasil di tangkap nya. Jungkook di buat bingung kala tak mendapati Harimau yang tadi di bawanya. Ia masih belum sampai. Lantas, ia segera mendekat ke pondok tersebut. Berpikir bahwa Harimau itu tengah berbaring atau bersembunyi.
“Harimau, kamu kemana?” ujarnya.
“Ih, dia kabur? Udah capek-capek nangkep ikan juga.” Ia mendesah kecewa. Merasa bahwa usahanya untuk menangkap ikan itu sungguh sia-sia.
“Mencari Harimau tadi?” ucap Taehyung dengan suara dalamnya seraya berjalan mendekat ke arah Jungkook.
Sedangkan Jungkook, ia begitu terkejut ketika rungunya mendengar suara berat tersebut. Ia di buat merinding. Namun, ia memberanikan diri untuk membalikkan badannya.
Seketika nafasnya tercekat di kala ia melihat seorang pria yang tubuhnya lebih besar dari dirinya. Tinggi pria tersebut melebihi tinggi badannya. Namun tak sejauh itu. Ia dibuat bergetar ketika netranya tak sengaja menatap netra lainnya. Begitu tajam dan mendominasi.
“S-siapa kamu?”
“Saya? Saya Taehyung Kim, saya adalah Harimau yang sempat kamu usap kepalanya dan yang sempat kamu lilitkan lengannya dengan kain baju kamu.” Jelasnya seraya menunjukkan lengan yang dibalut kan kain.
“Kenapa kamu bisa berubah jadi manusia?”
“Kamu juga bisa berubah jadi angsa, right? Kenapa bingung?”
“Aku hybrid.”
“Me too.”
Jungkook membelalakkan matanya ketika mengetahui fakta bahwa Taehyung adalah hybrid seperti dirinya.
“Kamu kenapa tahu aku bisa berubah jadi angsa?”
Taehyung tampak berpikir sejenak, “Sewaktu saya di kejar cheetah, kamu bersembunyi di balik semak dengan wujud angsamu, am i right again?”
“Huum.” Ucapnya menyetujui.
“Sini duduk, saya menemukan durian dan memetik berry di sekitar sini.”
Kemudian, keduanya duduk berdampingan. Mereka memakan buah tersebut dengan lahap dalam waktu singkat. Setelahnya, mereka hanya saling diam dan menatap rembulan yang bersinar terang ke arah mereka berada. Hembusan angin malam samar-samar melintas pada kulit mereka. Suara-suara hewan malam menjadi bumbu pelengkap malam ini.
Bosan dengan kegiatan tersebut, Taehyung mengalihkan pandangannya pada Jungkook “Kenapa kamu bisa sampai sini?”
“Aku kabur dari tempat latihan memanah. Aku di pungut oleh manusia beberapa minggu lalu, aku di bawa ke mansion nya. Disana, banyak hybrid seperti kita. Kita di latihan untuk memanah, menembak dan semacamnya. Tapi aku tidak betah disana, tuan kita terlalu mengekang. Jadi, aku mengambil celah untuk kabur siang tadi.”
“Habis ini kamu mau pulang atau bagaimana?”
“Aku tidak tahu.”
Taehyung menatap Jungkook lebih dalam. Ia memperhatikan lamat-lamat wajah Jungkook yang begitu indah di matanya. Wajahnya begitu putih dan mulus, tak seperti dirinya. Rambutnya tampak halus juga panjang, membuat kesan cantik pada wajah tersebut.
“Kalau saya menawarkan kamu untuk tinggal dengan saya, bagaimana?”
“Kamu sama kayak aku?”
“Tidak, saya hanya tinggal bersama maid dan para penjaga mansion saja. Saya bukan bawahan.”
“Jadi, bagaimana? Mau tinggal di mansion saya? Saya tidak akan memperlakukan kamu seperti tuanmu yang dulu. Saya akan membuat kamu merasa istimewa di mansion saya.—
– saya ingin berbalas budi kepada kamu karena kamu telah mengobati lengan saya. Saya sangat berterima kasih atas itu. Namun, rasanya tak cukup jika hanya mengucapkan kata Terima kasih saja. Saya harus memberikan sesuatu yang lebih.”
“Kalau begitu, ayo ke mansion kamu.”
“Sure.”
Sejak saat itu, Jungkook dan Taehyung hidup bersama di mansion si hybrid Harimau itu. Mereka sungguh hidup dengan bahagia, bahkan mereka saling mencintai satu sama lain. Taehyung Kim menepati janjinya untuk membuat Jungkook merasa sangat istimewa.
END