UX Case Study: Jago Last Wish

FikriShahab
10 min readNov 27, 2021

--

Jago Last Wish

DISCLAIMER:

“This project is part of the UI/UX training program implemented by Skilvul https://skilvul.com/challenges/bank-jago-ux-challenge , for Kampus Merdeka program held by Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Bank Jago is the Challenge Partner. I am not working for nor contracted professionally by Bank Jago.”

Latar Belakang

Bank Jago merupakan layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna, contohnya jika lapar dan pesan Gofood, kamu bayar pakai Gopay. Oleh karena itu, ketika Jago hendak membuat produk tabungan, Jago tidak berhenti dengan membuat fitur rekening digital saja, namun Jago juga memikirkan integrasi ke layanan yang bisa memberikan barang atau jasa yang dibutuhkan pengguna. Sehingga semua menjadi mudah dan lancar, untuk sehari-hari, mimpi kedepan, dan aktivitas bersama teman dan keluarga.

Bayangkan semisal Jago memiliki sebuah produk asuransi jiwa, yang berbeda dengan produk asurasi jiwa yang sudah ada di pasaran, yang mana lebih mengutamakan hal positif untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan daripada khawatir tentang kematian. Bayangkan jika kamu dapat membuat wasiat secara digital, yang mana isinya bisa berupa apapun yang kamu ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya.

Project Brief

Logo Bank Jago

Bank Jago saat ini membutuhkan sebuah solusi atau layanan berupa prototipe desain untuk aplikasi mobile dalam rangka membantu pelanggan untuk membuat perencanaan yang mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan yang bisa mempengaruhi penghidupan dan atau kesejahteraan keluarga mereka. Tidak menutup kemungkinan juga pengguna kami menggunakan fitur ini untuk tujuan sosial, berkontribusi di lingkungan dan komunitas sekitar mereka bahkan setelah meninggal.

Berikut beberapa kelengkapan fitur yang direkomendasikan untuk disertakan dalam proposal prototipe:

  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah, mengingat pengguna bisa memasukan beragam jenis permintaan
  • Cara mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
  • Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan tadi

Peran Dalam Tim

Sebagai UI/UX Designer saya berkolaborasi dengan 2 anggota tim, Surya Ramadhan dan Rimba Diza, di sini kami melakukan kolaborasi untuk memberikan solusi dari brief yang telah diberikan pihak client. Dalam tim ini, tanggung jawab saya adalah

  1. Secondary Research
  2. Brainstorming Define and Ideate
  3. User Flow Creation
  4. Wireframing
  5. Make a style guide
  6. UI Design
  7. Hi-Fi Prototype
  8. Usability Testing

Design Process

Ilustrasi by google

Pada case study ini kami menggunakan framework Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Karena Design Thinking membuat proses pengerjaan design Jago Last Wish menjadi lebih kreatif dan inovatif, terutama pada tahap brainstorming, dimana kami bisa lebih kreatif untuk menemukan solusi yang nanti akan diberikan dan pengerjaan lebih berjalan tidak monoton karena banyak sekali ide-ide kreatif yang terus bermunculan.

1. Empathize

Pada project ini saya beserta tim menggunakan 2 metode research, yaitu primary research dan secondary research. Untuk primary research kami menggunakan data yang telah diberikan oleh Bank Jago, dan untuk secondary research kami menggunakan competitor analysis dan mencari feedback user.

Primary Research

User persona by Muhammad Ali Fikri

Di atas merupakan user persona yang saya buat bedasarkan data-data yang telah diberikan bank jago, dan dari data-data tersebut terbuatlah sebuah user persona seperti di atas.

Secondary Research

Pada metode yang kedua ini, untuk menambah atau memperkuat data-data yang masih kurang kami menggunakan secondary research. Pada secondary research kami memilih menggunakan metode :

  1. Competitor Analysis
  2. Feedback User

Competitor analysis, kami melakukan analisis terhadap produk asuransi yang dikeluarkan oleh Allianz Syariah. Kami sangat tertarik akan produk yang dimiliki oleh mereka, namun untuk pembayaran dari produk Allianz Syariah hanya menggunakan dua kriteria yaitu berdasarkan umur masuk dan jenis kelamin. Namun pada produk yang akan kami buat ini akan dibagi kebeberapa kriteria :

  1. Bedasarkan umur masuk
  2. Berdasarkan jenis kelamin
  3. Berdasarkan jenis penyakit
  4. Berdasarkan pendapatan

Feedback user, kami mencari data-data dari feedback user pada aplikasi asuransi yang ada pada play store. Kami melihat feedback pada aplikasi prodential, Axa, Allianz, dan lainnya. Kami banyak sekali melihat keluhan user yang diberikan pada beberapa aplikasi asuransi, dan data yang paling banyak kami dapat adalah :

  1. Desainnya tidak user friendly
  2. Proses pembayarannya sulit

2. Define

Pain Points

Pain Points

Pada tahap ini kami megunakan feedback user dari beberapa aplikasi asuransi yang ada di play store, yang nantinya akan kami gunakan sebagai pain points. Pain points merupakan bagian dari tahap define yaitu penjabaran masalah yang dialami oleh pengguna. Dapat dilihat dari gambar, kami mengambil 12 hal yang dimasalahkan oleh user dari aplikasi asuransi yang ada pada play store, yang mana akan kami proses masuk ke tahap selanjutnya yaitu How-Might We.

How-Might We

How-Might We

Masuk pada tahap How-Might We, pada tahap ini kami menggunakan 12 pain points yang telah dibuat sebelumnya, yang membedakan tahap ini dengan tahap sebelumnya adalah pada tahap ini kami melakukan pengkategorian terhadap pain points yang sama, setelah itu kita akan melakukan voting, untuk mencari pain points yang akan dijadikan How-Might We sebagai landasan dari tahap Ideate.

3. Ideate

Solution Idea

Solution Idea

Masuk pada tahap ideate, pada bagian ini kita dituntut untuk menyalurkan ide sebanyak-banyaknya dan sekreatif mungkin dari How-Might We yang telah ditentukan yaitu “Membuat asuransi atau wasiat secara simple dan mudah”, dan dari brainstorming yang memakan waktu cukup lama, akhirnya munculah 26 buah solusi ide. Setelah terciptanya solusi ide masuk kebagian selanjutnya yaitu sesi penjelasan dari ide-ide yang telah tercipta, setiap masing-masing solusi ide harus dijelaskan secara lisan agar rekan pada 1 tim mengerti apa maksud dari ide yang telah dituangkan, dan ini juga penting untuk mempermudah proses justifikasi.

Affinity Diagram

Affinity Diagram

Pada tahap ini saya beserta rekan tim mulai melakukan pengkategorian terhadap solusi ide yang sama, jadi akan mempermudah untuk masuk ketahap selanjutnya. Untuk kategorinya dibagi menjadi 9 kategori yaitu :

  1. Registrasi
  2. Metode Pembayaran
  3. Verifikasi
  4. Keamanan
  5. Gemifikasi
  6. UI
  7. Fitur Waris
  8. Fitur Bantuan
  9. Notifikasi

Prioritization Idea

Prioritization Idea

Pada prioritization idea kami memulai memisahkan solusi idea menjadi 4 bagian, kita melakukan brainstorming lagi untuk menentukan solusi ide mana yang masuk kedalam Yes, do it now, Do next, Do last, Later. Maka terpilih lah 19 solusi ide yang akan dikerjakan sekarang.

Crazy 8's

Tahap crazy 8’s merupakan bagian yang sangat seru dan menyenangkan, karena pada tahap ini rekan satu tim diminta untuk memberi gambaran dari solusi idea yang telah ditentukan sebelumnya. Aturan kegiatan crazy 8’s sendiri yaitu dalam waktu 8 menit rekan-rekan satu tim diminta untuk membuat 8 sketsa dari solusi idea yang telah dipilih di prioritization idea, ke kreatifan rekan satu tim sangat diuji pada tahap crazy 8’s, setelah waktu membuat sketsa selesai saatnya sesi penjelasan dari sketsa yang telah dibuat, tujuannya untuk memberikan gambaran kepada rekan satu tim dari sketsa yang telah dibuat. Setelah itu kita voting untuk memilih crazy 8’s mana yang akan diperjelas pada tahap wireframe.

User Flow

  1. Login dan Pendaftaran

2. Membuat Jago Last Wish

3. Bayar Komitmen

4. Tambah Ahli Waris

5. Update Kesehatan

6. Claim Last Wish

Wireframe (Lo-Fi Design)

Contoh Wireframe Jago Last Wish

Pada tahap ini saya membuat wireframe versi digital penyempurnaan dari ide sketsa di tahap crazy 8’s, disini menggunakan wireframe digital sehingga lebih jelas dan rapi serta sudah memberikan gambaran untuk mockup (Hi-Fi Design) yang akan dibuat. Proses wireframe ini membutuhkan waktu yang agak lama karena wireframe ini menjadi pondasi untuk membuat mockup (Hi-Fi Design) maka perlu detail untuk membuatnya.

Mockup (Hi-Fi Design)

Sampai lah pada tahap mockup (Hi-Fi Design) dimana sudah terlihat interface dari Jago Last Wish. Sebelum memasuki tahap medesign mockup saya terlebih dahulu membuat style guide dengan bertujuan mempercepat proses design dan membuat design menjadi konsisten.

3. Prototyping

Pada tahap ini saya nambahkan flow pada mockup (Hi-Fi Design) agar bisa digunakan untuk prototyping, serta saya juga menambahkan animasi transisi yang tepat agar tidak mengganggu saat melakukan prototyping. Jika kamu ingin mencoba prototype Jago Last Wish kamu bisa melihat link embed di bawah ini.

REMINDER :

Untuk prototype di bawah ini, kita akan mengsimulasikan diri kita berdasarkan sudut pandang tertanggung (user yang membuat Jago Last Wish) dan ahli waris. Untuk mendapatkan pengalaman prototyping yang lebih berkesan kamu bisa langsung membukanya melalui figma prototype.

4. Testing

Proses usability testing

Sebelum melakukan testing prototype Jago Last Wish, kami melakukan interview terhadap user. Metode yang kami gunakan adalah dengan melakukan In-Depth Interview melalui platform google meet dikarenakan masih dalam masa pandemi. Pada case study ini saya melakukan interview terhadap satu pengguna.

Tahap Testing

  1. Task Pertama (pendaftaran dan login)

Goal : Meminta pengguna untuk melakukan pendaftaran dan login ke dalam aplikasi Bank Jago (berhenti di halaman Home).

Hasil : user tidak mengalami kendala, flow pendaftaran dan login mudah, informasi pendaftaran sudah sesuai karena berhubungan dengan keuangan.

2. Membuat Jago Last Wish

Goal : Meminta pengguna untuk membuat Jago Last Wish (berhenti di halaman Home).

Hasil : user tidak mengalami kendala, informasi yang ditampilkan sudah sesuai, jadi karena masih dalam bentuk prototype yang mana bisa asal klik akhirnya berdampak pada user melewatkan untuk memasukkan riwayat kesehatannya.

3. Pembayaran Komitmen

Goal : meminta pengguna untuk melakukan pembayaran Komitmen ( berhenti di halaman Detail Lash Wish).

Hasil : flow pembayaran last wish sangat mudah, user tidak mengalami kendala sama sekali.

4. Tambah Ahli Waris

Goal : meminta pengguna untuk menambahkan Ahli waris ( berhenti di halaman Detail Lash Wish).

Hasil : user mengalami kebingungan, karena dia pikir bisa langsung menambahkan banyak anggota keluarga karena radio button dapat diklik semuanya, user menyarankan agar radio button hanya bisa diklik salah satu saja.

5. Update Kesehatan

Goal : Meminta pengguna untuk melakukan Update Kesehatan ( berhenti di halaman Detail Lash Wish).

Hasil : User tidak mengalami kendala, informasi yang disampaikan sudah sesuai.

6. Claim Last Wish

Goal : Meminta pengguna untuk melakukan Claim Last Wish( berhenti di halaman Claim Last Wish Berhasil).

Hasil : User tidak mengalami kendala, namun user menyarankan untuk menambahkan fitur video call dan foto e-ktp untuk memastikan ulang.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil testing yang telah dilakukan, user sangat puas menggunakan Jago Last Wish dan telah memenuhi kebutuhan user, user juga memberikan beberapa saran untuk fitur Jago Last Wish kedepannya. User juga memberi skor Single Ease Question (SEQ) sebesar 6 dari 1–7.

Rekomendasi Selanjutnya

Setelah melakukan usability testing saya mendapatkan saran dan masukkan dari user, yaitu:

  1. Radio button kalau bisa hanya bisa untuk memilih satu orang saja.
  2. Menambahkan fitur video call dan foto e-ktp untuk memastikan ulang.

Masukkan dari user ini bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi ini ke depannya.

Iterasi Design

  1. Fix Radio Button

Pada design sebelumnya radio button pada prototype design kami bisa di klik semua, namun setelah mendapat feedback dari user, radio button hanya bisa diklik salah satu saja.

2. Menambakan E-Ktp

Pada design sebelumnya kami tidak menambahkan E-Ktp karena konsep dasar dari Jago Last Wish yang kami buat sama seperti kantong bersama yang telah ada pada bank jago, jadi sudah pasti orang yang bisa melakukan deposit dan withdraw hanya akun yang terhubung dengan kantong bersama saja, begitu pula dengan Jago Last Wish yang kami buat, jadi yang dapat claim last wish hanya akun jago ahli waris yang telah ditambahkan kedalamnya. Namun demi keamanan akhirnya kami memutuskan untuk menambahkan E-Ktp sebagai verifikasi ulang.

3. Menambahkan Video Call

Hampir sama seperti penambahan E-Ktp sebelumnya, akhirnya kami mempertimbangkan faktor keamanan karena hal ini bersangkutan dengan keuangan, dan akhirnya kami menambahkan video call sebagai proses verifikasi.

Penutupan

Terima kasih telah membaca UX Case Study saya, jika teman-teman ada kritik atau saran dari case study ini, mohon untuk bisa dikoreksi, kamu bisa mengkontak melalui email pribadi saya fikriali48@gmail.com atau bisa terhubung di Linkedin, sampai jumpa di UX Case Study selanjutnya.

see you 🖐

--

--

FikriShahab

hello my name is Muhammad Ali Fikri, i’m very interested in UI/UX design