Jago Last Wish — Studi Kasus UX

UX Challenge Project

Faridah Amelia
5 min readOct 25, 2021
Cover UI Design

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.

Pada Agustus 2021, saya mengikuti pelatihan UI/UX Designer yang diselenggrakan oleh Skilvul. Dalam pelatihan tersebut, Skilvul menyediakan banyak challenge project untuk dipilih oleh peserta. Saya memilih UX Challenge Project Bank Jago dengan goals challenge tersebut ialah membuat sebuah desain aplikasi mobile untuk fitur Jago Last Wish yang terkait dengan produk asuransi jiwa.

Saya menyimpulkan bahwa pada Brief Challenge Project tersebut, Bank Jago ingin membuat dan memperkenalkan sebuah fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa, yang nantinya pengguna dapat membuat surat wasiat secara digital berupa apapun isinya termasuk juga pendanaan di dalamnya, yang pelaksanaannya dapat dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya. Surat Wasiat tidak hanya berupa hal-hal yang ingin ditinggalkan, namun juga dapat digunakan untuk melakukan tujuan sosial, berkontribusi di lingkungan dan komunitas sekitar pengguna bahkan setelah mereka meninggal.

Selama pengerjaan challenge project ini saya tidak sendiri, namun bersama dengan tim saya, yaitu Inas Nabila dan Fahmi Indra. Kami tidak membagi peran dan tanggung jawab siapa yang menjadi UX Lead, UX Researcher, UX Writer, UX Designer, maupun UI Designer. Namun, kami melakukan tugas sebagaimana menjadi UI/UX Designer berkolaborasi, seperti

  1. Melakukan observasi;
  2. Menentukan suatu permasalahan;
  3. Brainstorming ide dan solusi untuk kemudian diimplementasikan menjadi rancangan aplikasi;
  4. Testing hasil prototype kepada pengguna sebagai tujuan evaluasi hasil desain rancangan aplikasi (prototype) yang sudah kami buat.

UX Design Process

Dalam proses mendesain pengerjaan challenge project ini kami dilatih untuk menggunakan framework Design Thinking.

Design Thinking

Stage 1 — Mendefinisikan Masalah (Define Problelms)

Pada stage 1 ini melakukan tahap Empathize dan Define.

Empathize

Tahap Emphatize ini kami tidak melakukan riset kepada user terlebih dulu, namun mengambil informasi permasalahan dari brief challenge project dan memposisikan diri kami sebagai user.

Namun, setelah pelaksanaan tahap usability testing kami pun melakukan in-depth interview kepada user yang bertujuan untuk mengklarifikasi apakah permasalahan yang kami asumsikan sama seperti experience user perihal fitur bank digital dan hal lainnya yang berkaitan dengan produk asuransi jiwa.

Define

Dalam tahap Define ini, kami menganalisa setiap pemasalahan yang ada dalam brief challenge project dan menentukan poin-poin terpenting dari identifikasi masalah pada tahap Empathize.

Berawal dari membuat Pain Points dari tiap-tiap asumsi masalah yang kami hadapi dan dilanjutkan dengan membuat How-Might We sebagai opportunities untuk membantu menemukan solusi pada tahap Ideate.

Pain Points

Pain Points

How-Might We

How-Might We

Stage 2 — Brainstorming Ide dan Solusi (Ideate)

Pada tahap ideate ini kami melakukan brainstorming dari How-Might We yang sudah dipilih untuk menemukan ide-ide dan solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada. Beberapa dari ide-ide yang kami tawarkan, dievaluasi kembali dengan mengategorikan tiap ide yang ada ke dalam bentuk affinity diagram, yang selanjutnya memilih tingkat prioritas ide-ide (prioritazation ideas) tersebut ke beberapa kelompok sesuai dari nilai user value dan effort matriks.

Solutions Ideas

Solutions Ideas

Affinity Diagram

Affinity Diagram

Prioritazation Ideas

Prioritazation Ideas

User Flow

Selanjutnya kami membuat user flow dalam bentuk task flow — flowchart untuk menjelaskan bagaimana langkah-langkah user dalam menyelesaikan tiap task pada aplikasi tersebut.

Task Flow — Pendaftaran
Task Flow — Membuat Last Wish
Task Flow — Pembayaran
Task Flow — Klaim Asuransi

Low Fidelity (Wireframe)

Dengan melakukan tahap Lo-Fi ini bertujuan untuk membantu kami sebagai desainer agar menyederhanakan dan menghemat waktu dalam proses desain dengan membuat outline struktur dan layout interface. Lo-Fi yang kami buat dalam bentuk Wireframe dan kami membagi tugas dengan per-segmen desain layout.

Design System

Sebelum melanjutkan tahap High Fidelity, kami harus membuat komponen design system terlebih dulu yang bertujuan untuk memiliki adanya aturan dalam mendesain agar hasil UI design dan code Front-End dapat konsisten.

High Fidelity (UI Design)

Pada tahap ini kami mulai mengimplementasikan semua alur aplikasi dengan menyesuaikan layout pada Wireframe ke dalam bentuk Hi-Fi dan memperhatikan tiap komponen sesuai dengan design system sebelumnya.

Stage 3—Prototyping

Tahap prototyping ini dibuat untuk melaksanakan uji coba hasil desain kepada user. Saya tampilkan hasil desain prototype kami agar dapat kalian coba.

Prototype

Stage 4— Testing

Pada tahap ini kami dilatih untuk melakukan riset kepada user untuk mengevaluasi hasil rancangan aplikasi (prototype) kami, dengan melakukan remote usability testing, sebelum melakukan usability testing oleh user, kami membuat Stimulus User Research yang di dalamnya adalah hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan in-depth interview dan usability testing terhadap user.

Remote Usability Testing

  1. User menjalankan rancangan aplikasi (prototype) kami dengan melakukan seluruh task yang ada.
  2. Selanjutnya kami melakukan tahap interview pada user bagaimana experience user selama menjalankan task pada prototype kami.
  3. Terakhir, meminta penilaian pada user dari tingkat kegunaan, kemudahan dan kepuasan user dalam menjalankan tiap task pada rancangan aplikasi (prototype) kami.

Usability Metrics

Untuk mengukur hasil remote usability testing terhadap prototype kami, dengan menilai apakah prototype kami dapat dikategorikan berhasil atau tidaknya sebagai solusi dari permasalahan yang ada, kami menggunakan metode Single Ease Questions dengan skala penilaian 0 sampai dengan 7. User pun memberi kami nilai 6, yang berarti bagi user tersebut rancangan aplikasi (prototype) kami berhasil.

✨Terima kasih sudah membaca✨

Ini kali pertama bagi saya membuat Studi Kasus UX dan belajar mengenai UI/UX Design.

Terima kasih untuk penyelenggara telah menghadirkan pelatihan seperti ini, terima kasih kepada pihak Skilvul beserta para mentor telah menyebarluaskan ilmunya kepada kami, dan terakhir terima kasih kepada anggota tim saya sudah berkolaborasi dengan baik untuk menyelesaikan proyek pelatihan ini.

Jika ada pertanyaan, masukan maupun tambahan terkait tulisan ini, bisa kalian sampaikan di kolom komentar di bawah.

✨Temukan saya di Linkedin

--

--