Mendesain Fitur Integrasi Marketplace dan Logistik Krealolgi — UX Case Study
UMKM Indonesia mengalami banyak kendala dalam manajemen pesanan, produksi, persediaan hingga pengiriman. Krealogi dibangun untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi UMKM tersebut.
Krealogi merupakan sebuah bagaian dari revolusi digital untuk UMKM Indonesia. Fitur yang kami desain disini khususnya bertujuan untuk menjawab permasalahan manajemen pesanan dan pengiriman yang dihadapi pelaku usaha. Selain itu, Krealogi juga merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM.
Peran Dalam Tim
Proses pembuatan design aplikasi ini dilakukan dengan kolaborasi secara tim yang beranggotakan 4 orang, Sendhy Ramadhinata, Faris Rasyid, Debora Margaretha Sarumaha, Vina Dewi Damayanti. Tanggung jawab saya dalam tim ini adalah untuk menyelesaikan pembuatan design pada flow Catat Pesanan Manual dan flow Pengiriman Barang, baik pesanan yang memerlukan pengiriman ataupun pesanan yang tidak memerlukan pengiriman.
Research
Pada tahap research, kami melakukan interview dengan metode IDI (In Depth Interview) bersama responden yang memiliki kriteria seperti berikut:
- Bergerak dalam UMKM
- Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
- Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language
- Menjual produknya pada lebih dari satu e-commerce
Pada tahapan penelitian ini kami menggunakan skenario seperti berikut:
- Mencari responden yang cocok dengan kriteria yang ada
- Melakukan meet secara online dengan responden sesuai jadwal yang telah ditentukan bersama
- Menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan bersama tim mengenai UMKM, Profil responden, dan pertanyaan yang berhubungan dengan fitur yang ingin kami buat yaitu integrasi marketplace dan logistik
Design Process
Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Kami memilih design process ini dikarenakan design thinking sangat bermanfaat dalam memecahkan masalah yang sangat rumit atau tidak diketahui, dengan cara menata kembali masalahnya dalam sudut pandang manusia, menciptakan banyak ide-ide dalam sesi brainstorming, dan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan desain awal dan melakukan uji coba
- Empathize
Pada tahap ini kami melakukan penelitian yang menggunakan pendekatan IDI (In Depth Interview) bersama responden seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. hal ini kami lakukan untuk mendapatkan Insight mengenai perilaku kebiasaan user dalam menjalankan usaha UMKM dan masalah apa yang dihadapinya dengan harapan mendapatkan solusi desain untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh user tersebut.
2. Define
Pada tahapan ini kami mengumpulkan masalah yang dihadapi user dan menjabarkannya lebih rinci agar mendapatkan pain points yang sesuai dengan solusi fitur yang akan dibuat yaitu integrasi marketplace dan logistik. Kami melakukannya dengan cara workshop pada figma dan tiap orang menjabarkan semaksimal mungkin masalah yang dihadapi user sesuai dengan hasil interview dan juga masalah yang mungkin dihadapi user tapi tidak ada dalam interview. Hal ini dilakukan dengan waktu 15 menit untuk penjabaran lalu diikuti dengan diskusi untuk mengumpulkan masalah yang didapatkan.
Setelah menjabarkan masalah kami mengumpulkan beberapa masalah yang memiliki keterkaitan sehingga kami mendapatkan satu akar masalah dari tiap-tiap kategori masalah yang berkaitan tersebut sehingga dapat lebih mudah untuk menjabarkan solusi nantinya.
Berikut adalah beberapa masalah yang kami temukan saat melakukan interview bersama user:
- Money Management
Bagaimana cara kita membantu user dalam pengelolaan dana masuk dan keluar? - Product Data
Bagaimana cara kita membantu user dalam mengelola data penjualan dan pesanan produk? - Logistic Location
Bagaimana cara kita membantu user untuk mengakses logistik lebih mudah? - Delivery Cost
Bagaimana cara kita membantu user dapat mengkalkulasi biaya pengiriman dengan lebih mudah? - Delivery Option
Bagaimana cara kita membuat user dapat melakukan pemilihan ekspedisi logistik pada setiap produk? - Delivery Scheduling
Bagaimana cara kita membantu user mudah untuk melakukan penjadwalan pengiriman barang? - Delivery Tracking
Bagaimana cara kita membantu user mudah untuk melakukan pelacakan pengiriman barang?
3. Ideate
Pada tahap ini kami menjabarkan sebanyak mungkin ide-ide solusi dari tiap-tiap akar masalah yang telah didaptkan dari proses Define sebelumnya. Tidak perlu dihiraukan jika terdapat solusi yang sama diantara anggota, karena setelah proses penjabaran solusi maka akan dilakukan diskusi dan mensortir solusi yang telah diberikan untuk melihat jika ada solusi yang sama maka akan dijadikan satu saja. Proses penjabaran solusi ini dilakukan selama 15 menit lalu diikuti dengan diskusi untuk mensortir solusi berdasarkan akar masalah yang didapat sebelumnya.
Proses sorting solusi yang dilakukan berdasarkan 2 parameter, yaitu impact dan juga effort. Impact berarti seberapa efektif solusi tersebut untuk masalah-masalah yang ada, sedangkan effort berarti usaha yang harus dilakukan untuk mencapai solusi tersebut. Untuk melakukan sorting kami membuat 4 kuadran tipe sesuai parameter yang kami sebutkan diawal tadi, yaitu kuadran 1: High Impact Low Effort, kuadran 2: High Impact High Effort, kuadran 3: Low Impact Low Effort, dan kuadran 4: Low Impact High Effort. hal ini dilakukan untuk menentukan prioritas pembuatan desain sesuai kuadran yang telah dijabarkan tersebut.
Dari hasil sorting solusi, kami memutuskan untuk mewujudkan beberapa solusi dalam desain yang kami buat, yaitu:
- membuat fitur untuk memasukkan berat barang sehingga bisa dikalkulasikan biaya pengirimannya
- membuat fitur penjemputan barang oleh logistik
- Menambahkan fitur delivery tracking secara real time
- membuat fitur scan barcode untuk resi
- Menambahkan fitur penjadwalan pengiriman barang
- membuat fitur perbandingan harga antar perusaan ekspedisi
- Menambahkan fitur integrasi produk (input, edit, delete) melalui berbagai pilihan marketplace
4. Prototyping
Dari solusi yang sudah didapatkan kami mengemas solusi — solusi tersebut ke dalam beberapa flow task seperti:
- Integrasi dengan marketplace (login)
- Input data produk
- Pesanan masuk dari marketplace
- Catat pesanan manual (perlu dikirim)
- Catat pesanan manual (tanpa pengiriman)
- Pengiriman barang
- Pelacakan barang
berikut prototype dari tiap flow untuk mendapatkan pengalaman dalam mencoba desain yang kami buat:
5. Testing
Setelah mendapatkan hasil desain terhadap fitur yang kami bangun, kami melakukan sedikit user testing dengan user untuk menguji hasil desain dan flow yang kami buat. kami melakukan meet secara online dengan user dan melakukan testing dengan metode seperti berikut:
- Memberikan link prototype figma kepada user
- Meminta user untuk melakukan share screen dengan halaman figma dari link yang diberikan
- Mengarahkan user untuk melakukan eksplorasi dari tiap-tiap flow yang ada
- Pada setiap flow kami menanyakan apakah memiliki kendala dan keluh kesah terhadap flow yang baru saja dilakukan, jika ada kami menanyakan kembalai apa kendala yang dirasakan user
- Sebagai penilaian kami menggunakan metode SEQ (Single Ease Question) yaitu menanyakan dari skala 1–7 berapakah nilai kemudahan untuk melakukan suatu flow, dan hal ini kami lakukan pada tiap flow yang artinya setiap selesai 1 flow maka kami menanyakan SEQ nya, bukan menunggu seluruh flow dikerjakan semua.
Dari proses testing kami mendapatkan nilai dari SEQ untuk tiap flow seperti berikut:
- Integrasi dengan marketplace : 7 → Sudah cukup jelas
- Catat data produk : 7 → Sudah cukup jelas
- Catat pesanan masuk dari marketplace: 6 → tidak menotice sedari awal bahwa terdapat pilihan untuk menerima semua pesanan sekaligus
- Catat Pesanan Manual (tanpa pengiriman) : 7 → Sudah cukup jelas
- Catat Pesanan Manual (perlu dikirim) : 7 → Sudah cukup jelas
- Pengiriman dan permintaan jemput barang : 6.5 → User berharap terdapat pilihan untuk mengirim beberapa/semua barang sekaligus
- Pelacakan Pengiriman : 7 → Sudah cukup jelas
Kesimpulan
Dari proses testing kami mendapatkan feedback dari user yaitu user kurang perhatian dan tidak menotice sedari awal bahwa terdapat pilihan untuk menerima semua pesanan sekaligus pada flow pesanan dari marketplace. Sedangkan untuk bagian lainnya dan keseluruhan flow sudah cukup jelas bagi user dan user dapat melakukan task dengan lancar pada setiap flow yang ada.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih banyak bagi yang telah membaca UX case study saya, terima kasih juga kepada kak Erricson Hardiansyah yang telah membimbing dalam pengerjaan design dari apliaksi ini.