Menggali Potensi Tersembunyi: Peran Geofisika dalam Peralihan Energi
Energi merupakan daya untuk melakukan berbagai proses kegiatan dan merupakan hal krusial bagi makhluk hidup. Berbagai sumber energi tersebar di belahan bumi, namun tidak semua energi dapat mencapai kata sempurna entah dalam penggunaan maupun dampak yang ditimbulkannya. Lantas bagaimana usaha kita dalam mencapai, setidaknya mendekati kesempurnaan dari efisiensi energi yang ada?
Muhammad Furqan Zelsy, 16422083, Kelompok 31 Pertamina, Kaderisasi Wilyah Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Insititut Teknologi Bandung 2023.
Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari bumi dan fenomena yang terjadi didalamnya. Dalam teknik geofisika digunakan beberapa metode seperti metode magnetik, seismik, gravity, elektromagnetik dan geolistrik Untuk mengetahui tentang bumi dan gejalanya.
Apa hubungannya dengan efisiensi energi? Tentu hal ini berkaitan erat. Dengan mengetahui kondisi aktual bumi yang kita pijak maka kita dapat mengetahui sebuah data kuantitatif maupun kualitatif dari besarnya energi yang terus-menerus berputar di sekitar kita.
Penggunaan energi yang berlebihan tidak bisa kita biarkan bukan? Terlebih melihat konsumsi energi yang berbanding lurus dengan pertumbuhan manusia. Apa peran maupun pengaplikasian metode dari teknik geofisika yang dapat menanggulangi masalah energi ini? Apa upaya yang bisa dilakukan? Apa ada alternatif lain yang bisa dijalankan? Semua isu tersebut akan dibahas dan dikupas tuntas dalam kajian ini.
- Potensi energi dalam bentuk LNG (gas alam cair) menggunakan metode geofisika.
Gas Alam Cair atau kerap disebut liquefied natural gas (LNG) merupakan gas alam yang telah didinginkan menjadi bentuk cair, kira-kira -260° Fahrenheit, untuk tujuan pengangkutan dan penyimpanan. Volume gas alam dalam bentuk cair kira-kira 600 kali volume gas. Metode ini memungkinkan gas alam dipindahkan ke area yang tidak terjangkau oleh pipa.
Untuk kedepannya, geofisika dapat berperan penting dalam memaksimalkan potensi gas alam cair (LNG) seperti:
a) Pemetaan reservoir LNG, dengan metode metode geofisika, pemetaan reservoir LNG dapat dilakukan dengan baik, metode yang dapat digunakan seperti metode refleksi seismik. Metode ini dapat membantu menemukan struktur bawah tanah yang mengandung LNG dan dapat memperkirakan ukuran dari reservoir LNG bawah tanah yang dianalisis.
b) Pemantauan pada keamanan dan kebocoran LNG di bawah tanah, metode seismik mikrotremor dan seismik pasif dapat digunakan untuk memantau apakah terdapat kebocoran, metode tersebut dapat mendeteksi perubahan deformasi tanah yang dapat mengindikasikan kebocoran LNG.
2. Potensi pemanfaatan energi Angin menggunakan metode teknik geofisika
Energi angin adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan udara atau angin. Energi ini dapat diubah menjadi energi listrik melalui turbin angin. Turbin angin menggunakan baling-baling yang berputar akibat tekanan angin, dan gerakan putaran tersebut diubah menjadi energi mekanis yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik melalui generator. Energi angin adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Selain itu, sumber daya angin tidak terbatas karena bergantung pada proses alamiah seperti perbedaan suhu dan pergerakan atmosfer. Pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi menggantikan energi fosil membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya terbatas dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Pemanfaatan energi tenaga angin tidak secara langsung menggunakan metode teknik geofisika. Namun, teknik geofisika dapat memberikan kontribusi penting dalam tahap eksplorasi dan karakterisasi yang mendukung pengembangan energi tenaga angin. Berikut ini beberapa cara di mana teknik geofisika dapat digunakan dalam mengidentifikasi dan memahami potensi pemanfaatan energi tenaga angin:
a) Pemetaan Topografi dan Batimetri. Pemetaan topografi daratan dan batimetri laut menggunakan teknik geofisika seperti LiDAR (Light Detection and Ranging), fotogrametri udara, atau pemetaan sonar dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang bentuk permukaan tanah atau dasar laut. Informasi ini penting untuk menentukan kecepatan dan pola angin yang berpotensi di suatu wilayah.
b) Analisis Data Meteorologi. Data geofisika dan meteorologi dapat digabungkan untuk memahami kondisi cuaca dan angin di suatu wilayah dengan lebih baik. Misalnya, pemodelan angin dan analisis data cuaca menggunakan metode geofisika seperti pemodelan numerik atau pemodelan arus atmosfer dapat membantu dalam pemetaan pola angin, kecepatan angin, dan potensi energi angin di suatu wilayah.
c) Pemantauan Pola Angin. Teknik geofisika seperti pemantauan radar atau interferometri dapat digunakan untuk memantau perubahan pola angin dan kecepatan angin di suatu daerah. Informasi ini dapat membantu dalam pemilihan lokasi yang optimal untuk pemasangan turbin angin dan pemodelan produksi energi angin.
d) Karakterisasi Lingkungan. Metode geofisika seperti pemetaan seismik, pemodelan resistivitas, dan pemantauan geolistrik dapat digunakan untuk karakterisasi kondisi geologi dan geoteknik di suatu wilayah. Informasi ini membantu dalam pemahaman tentang stabilitas lereng, keberadaan cekungan angin atau pola aliran angin mikroskala, dan potensi gangguan lingkungan lainnya yang dapat mempengaruhi efisiensi turbin angin.
3. Pemanfaatan metode geofisika dalam transisi green energy
Pesatnya kebutuhan negara negara terhadap energi dunia yang masih didominasi dari bahan bakar fossil menimbulkan banyak sekali kerusakan salah satunya perubahan iklim. Dibutuhkan solusi solusi untuk menjawab permasalah ini, contohnya adalah penggunaan green energy sebagai sumber daya yang terbarukan dan ramah lingkungan. Keuntungan dari penggunaan green energy ialah mengurangi perubahan iklim dan mengurangi sumber daya alam yang akan merusak lingkungan. Salah satu solusi dari transisi energi bahan bakar fossil ke energi terbarukan ialah dengan penggunaan energi geothermal.
a) Eksplorasi Geothermal. Dalam pengeksplorasian geothermal ada beberapa metode geofisika yang digunakan seperti metode seismik, gravitasi, magnetik, dan resistivitas. Metode ini digunakan dalam eksplorasi geothermal untuk menemukan dan memetakan lokasi-lokasi yang memiliki potensi geothermal. Beberapa metode ini membantu mengidentifikasi struktur geologi, zona panas, dan reservoir panas bumi yang mungkin menjadi sumber energi geothermal.
b) Karakterisasi Reservoir. Metode geofisika membantu dalam karakterisasi dan pemodelan reservoir geothermal. Metode seismik dan resistivitas digunakan untuk memahami sifat fisik dan batas-batas reservoir, termasuk suhu, tekanan, permeabilitas, dan kandungan fluida. Data ini penting dalam merencanakan dan mengoptimalkan pengembangan reservoir geothermal.
c) Monitoring dan Pengendalian. Teknik geofisika juga digunakan dalam monitoring dan pengendalian operasi sumur geothermal. Metode seismik kontinu, pengukuran suhu, dan aliran fluida digunakan untuk memantau kondisi reservoir, pergerakan fluida, dan perubahan geomekanik yang terkait dengan operasi pengeboran dan produksi. Hal ini memungkinkan pengendalian yang lebih baik terhadap operasi dan pemeliharaan sumur geothermal.
d) Prediksi Sumber Panas. Studi geofisika membantu dalam memahami sumber panas yang mendukung aktivitas geothermal. Analisis data gravitasi, magnetik, dan seismik dapat memberikan wawasan tentang penyebaran panas di bawah permukaan dan mekanisme pergerakan panas bumi. Ini membantu dalam prediksi dan pemetaan potensi sumber panas geothermal.
e) Manajemen Lingkungan. Ilmu geofisika juga berperan dalam manajemen lingkungan terkait dengan pemanfaatan geothermal. Metode geofisika digunakan untuk memonitor pergerakan fluida di bawah permukaan, potensi penyebaran limbah geotermal, dan dampak lingkungan lainnya. Ini membantu dalam merencanakan mitigasi dan pemantauan terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul dari pengembangan geothermal.
Berdasarkan semua kajian dan paparan di atas dapat dipastikan Teknik Geofisika mampu menghadapi kondisi transisi energi yang kedepannya sedang digencarkan. Dengan berbagai metode, Teknik Geofisika dapat membantu untuk menemukan berbagai energi yang kedepannya dapat mendukung kondisi transisi energi tersebut (Renewable Energy) . Dapat disimpulkan Teknik Geofisika mampu menghadapi kondisi transisi energi dan berkontribusi untuk transisi energi tersebut.