Studi Kasus : Implementasi Teknologi AI dalam Merancang Aplikasi Travel NusaLokal

Gadhisadinda
15 min readDec 4, 2023

--

Halo teman-teman, perkenalkan saya Gadhis. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai proyek perancangan aplikasi NusaLokal dengan menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI).

⚠️ Disclaimer : Proyek ini merupakan hasil dari program pelatihan Skilvul #Tech4Impact: UI/UX Design yang dikelola oleh Skilvul sebagai pelaksana untuk program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Project Challenge

Di era digital saat ini, banyak orang telah melakukan perjalanan pariwisata mereka dengan menggunakan aplikasi. Dimana aplikasi perjalanan ini dapat merencanakan, memesan, dan mengelola perjalanan mereka, serta mendapatkan rekomendasi yang relevan. Indonesia adalah negara yang memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Dengan keindahan alam, budaya yang beragam dan destinasi yang menarik menjadi pilihan utama bagi turis lokal sampai turis asing. Di Indonesia sendiri sudah banyak aplikasi pariwisata yang dapat digunakan dan berfungsi dengan baik, namun masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam pengalaman pengguna (UX) yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna aplikasi. Penggunaan teknologi AI bisa menjadi solusi masalah yang tengah dihadapi oleh aplikasi pariwisata tersebut.

Selain itu pandemi COVID-19 telah menyebabkan dampak buruk dari segala sektor dalam negeri, salah satunya dari sektor pariwisata. Aktivitas pariwisata tidak lagi berjalan seperti sebelumnya, hal ini menjadi masalah utama bagi industri yang berkecimpung di dunia pariwisata. Lalu kegiatan pariwisata juga menjadi tidak efisien dan berdampak negatif terhadap minat pengunjung untuk melakukan perjalanan di saat pandemi dikarenakan wabah COVID-19 semakin meluas. Ini menjadi kekhawatiran terhadap calon wisatawan. Banyak objek wisata yang kehilangan pengunjung sehingga pendapatan dan popularitas mengalami penurunan. Penggunaan teknologi AI dalam sektor pariwisata diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri pariwisata pasca pandemi COVID-19.

Problem Statement

Pada era digital seperti sekarang aplikasi perjalanan sudah banyak tersedia dan terbilang bagus. Namun nyatanya masih ada saja ruang yang harus diperbaiki dan dikembangkan. Ada beberapa kesulitan yang masih dialami pengguna, seperti kesulitan dalam merencanakan perjalanan wisata yang disebabkan oleh keterbatasan informasi mengenai destinasi, kegiatan, anggaran perjalanan serta keamanan menjadi fokus utama dari masalah ini. Dapat dilihat masalah yang ada, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Maka dari itu, diperlukan sebuah aplikasi atau platform yang dapat membantu memenuhi kebutuhan pengguna dalam mangatasi dan memberikan solusi dari permasalahan yang ada.

Research Objective

  • Mengidentifikasi penggunaan AI dalam aplikasi NusaLokal, dan bagaimana cara pengguna dalam menerapkan fitur tersebut.
  • Mengidentifikasi perilaku pengguna dalam aktivitas dalam aplikasi NusaLokal, seperti pembelian produk layanan.
  • Memahami keinginan pengguna untuk mengajukan klaim refund dan reschedule.

Research Goal

Dapat mengidentifikasi masalah serta memahami kebutuhan pengguna dalam merencanakan perjalanan wisata mereka di era digital seperti saat ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pengguna.

Research Methods

  • Secondary Research
  • Quantitative Research (Survey)

Role in The Team

Dalam pengerjaan proyek ini, saya bekerja sama dengan dua rekan tim dibawah bimbingan mentor, yaitu ka Hazrul Aswad. Anggota tim terdiri dari Ketua Muhammad Alif Arkan. Lalu Hana Berin dan saya sendiri Inayah Gadhis Adinda sebagai anggota. Pada proyek yang kami kerjakan ini, saya memiliki tanggung jawab diantaranya yaitu,

1). UX Researcher saya memiliki tanggung jawab untuk melakukan riset mengenai aplikasi yang akan tim kami kembangkan. Dengan melakukan tahap Emphatize, Define dan Ideate.

2). UX Designer dimana saya dan tim bersama-sama merancang User Flow dan Wireframe aplikasi.

3). UI Designer saya berperan penting dalam membuat logo dan penentuan elemen visual seperti warna, typography, ilustrasi pada design system. Selain itu saya juga bekerja untuk membuat desain aplikasi mulai dari low fidelity hingga high fidelity desain dan perbaikan pada desain.

Timeline

Kegiatan ini direncanakan kurang lebih 4 bulan mulai dari bulan Agustus sampai Desember 2023, timeline digunakan untuk memperlihatkan pencapaian yang sudah dilakukan pada rentang waktu yang direncanakan.

Selengkapnya bisa klik disini

Tools

Dalam perancangan ini, kami menggunakan beberapa tools untuk membantu dalam proses pengerjaan. Berikut tools yang kami gunakan.

Design Process

Adapun metode yang kami gunakan dalam proyek ini. Kami memilih untuk menerapkan metode design thinking sebagai proses perancangan ini. Design thinking memiliki berapa tahapan sebagai berikut.

Tahap 1 — Emphatize

Berawal dari tahap Emphatize yang dimana saya dan tim mencoba memahami kebutuhan dari pengguna dengan melakukan riset.

Secondary Research

Pada secondary research kami menganalisi data yang telah ditemukan dan kami kumpulkan menjadi satu. Data yang dikumpulkan ini berupa artikel, referensi jurnal, review pengguna, analisis data dan video. Ini bertujuan agar meningkatkan pemahaman kami terhadap masalah yang dihadapi. Langkah awal dari secondary research, kami mencari tahu terlebih dahulu bagaimana kondisi atau tren pada aplikasi perjalanan di Indonesia lalu menganalisis persaingan pasar serta fitur layanan yang sangat dibutuhkan oleh pengguna saat ini.

Selengkapnya secondary research kami dapat dilihat disini

Disini tugas saya adalah mencari data analytic dan artikel berita yang membahas mengenai jumlah pengguna dan pengalaman mereka memakai aplikasi travel. Data analytic dan artikel berita saya temukan merupakan data yang berasal dari situs swasta. Dari data dan artikel yang ada dapat disimpulkan bahwa:

  • Pada tahun 2021, terjadi peningkatan sebesar 52,46% jumlah pengguna aplikasi travel Indonesia. Penyebab meningkatnya jumlah pengguna dikarenakan aplikasi travel memberi penawaran harga dan promosi yang lebih menarik dibanding memesan lewat offline.
  • Namun berdasarkan artikel berita yang ada, aplikasi travel masih memiliki kekurangan pada pelayanan dan sistem keamanannya bagi pengguna.

Quantitative Research

Melalui survey ini, kami bermakasud untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai kebiasaan, tingkat kepuasan dan preferensi pengguna terhadap aplikasi travel di Indonesia. Selain itu, tujuan kami juga ingin mengetahui penilaian terhadap kemungkinan implementasi fitur layanan yang didukung teknologi AI dalam suatu aplikasi travel.

Daftar Pertanyaan :

  1. Berapa Usia kamu?
  2. Apakah kamu pernah melakukan wisata di dalam negeri?
  3. Apakah kamu pernah melakukan pemesanan wisata secara online?
  4. Seberapa sering kamu menggunakan aplikasi pemesanan wisata secara online?
  5. Aplikasi apa yang biasa kamu gunakan untuk melakukan pemesanan wisata secara online?
  6. Apakah aplikasi yang kamu gunakan memenuhi kebutuhan kamu?
  7. Seberapa puas kamu dalam menggunakan aplikasi tersebut?
  8. Apakah kamu setuju jika dalam sebuah aplikasi travel memiliki fitur peta interaktif?
  9. Apakah kamu setuju jika dalam sebuah aplikasi travel memiliki fitur perencanaan liburan menggunakan dukungan teknologi AI?

Hasil dari Survey

Hasil survey yang telah diisi oleh 20 responden adalah :

1. Rata-rata usia dari responden adalah 20 dan 21 Tahun.

2. 70% responden cukup sering menggunakan aplikasi travel.

3. 100% dari responden sudah pernah melakukan wisata dalam negeri.

4. 85% dari responden sudah pernah melakukan pemesanan wisata secara online.

5. 92,9% dari responden setuju jika dalam sebuah aplikasi travel memiliki fitur perencanaan liburan menggunakan dukungan AI.

6. 70% dari responden setuju jika sebuah aplikasi travel harus memliki fitur peta interaktif, 30% sisanya memilih untuk tidak menjawab.

7. 50% dari responden memilih Traveloka sebagai pemesanan wisata online, 40% di antaranya memilih Tiket.com, dan 10% sisanya memilih Agoda.

8. 75% dari responden sudah puas dalam penggunaan aplikasi pemesanan wisata online (Traveloka, Tiket.com, Agoda).

9. 75% dari responden merasa aplikasi yang digunakan sudah memenuhi kebutuhan mereka.

Competitive Analysis

Pada tahap ini, kami mencoba untuk mengevaluasi beberapa aplikasi sejenis dengan tujuan mengidentifikasi beragam fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut.

User Persona

User persona merupakan gambaran imajinasi yang kami buat berdasarkan kebutuhan pengguna yang memiliki potensi masalah dan tujuan serupa dengan tantangan yang kami hadapi. Tujuan kami membuat user persona adalah untuk memperoleh pemahaman karakteristik dan kebutuhan calon pengguna yang nantinya akan menjadi panduan dalam menyesuaikan fitur layanan aplikasi yang lebih personal.

Tahap 2 — Define

Tahap selanjutnya dari design thinking adalah Define, di mana pada tahap ini kami akan menganalisa data dan mengumpulkan ide-ide yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang ditemui.

Pain Points

Pada tahap emphtize kami sudah melakukan riset dan dapat memahami masalah yang dihadapi pengguna aplikasi travel Indonesia. Tugas kami pada tahap ini mengidentifikasi dan memahami masalah-masalah yang dihadapi pengguna lalu kami tulis menjadi beberapa poin.

Poin yang kami tulis ini nantinya akan menjadi dasar untuk merancang solusi yang lebih efektif dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih baik. Berikut poin masalah yang kami temukan.

Affinity Diagram

Setelah menyusun poin masalah, saya bersama rekan saya Hana Berin mengelompokkan poin yang kami buat menjadi 5 bagian pembahasan berbeda. Dengan begitu akan memudahkan kami untuk mengetahui kategori atau topik setiap masalah yang akan diselesaikan.

How Might We

How Might We merupakan tahap mengubah poin masalah yang sudah dikelompokkan menjadi pertanyaan kreatif nantinya memberikan ide solusi pada proses perancangan selanjutnya. Kami membuat 5 pertanyaan dari setiap topik masalah yang menjadi tantangan yang akan dihadapi.

Tahap 3— Ideate

Setelah tahap define sudah selesai, kami melanjutkan ke tahap Ideate. Dalam tahap ini kami mulai membuat mind-map untuk menemukan ide solusi dari masalah-masalah yang ada berdasarkan How Might We.

Solution Idea

Setelah merumuskan lima pertanyaan kreatif pada tahap How Might We, langkah berikutnya adalah kami mengembangkan ide-ide solusi sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada sesi brainstorming, tim kami berhasil menciptakan beragam fitur unggulan yang memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah yang diidentifikasi.

Prioritization Idea

Ide yang telah kami kumpulkan akan kami saring kembali dengan menetapkan prioritas untuk setiap ide menggunakan diagram Prioritization Ideas, yang akan dibagi menjadi empat bagian. Ide solusi yang kami pilih merupakan ide yang kami anggap penting atau sangat dibutuhkan oleh pengguna saat ini. Hal ini bertujuan agar kami dapat mengidentifikasi ide yang dapat diimplementasikan segera, selanjutnya, nanti dan terakhir.

User Flow

Setelah membuat solusi dan memprioritaskan ide yang sudah ada, maka kami melanjutkan ke tahap selatjutnya yaitu menyusun user flow. Kami menggambar langkah-langkah yang nanti akan pengguna lalui dari awal hingga ke akhir untuk dapat menjalankan sebuah fitur. Dalam pembuatan user flow kami menggunakan figjam sebagai medianya.

Dari hasil diskusi kami total ada 16 user flow yang disusun. Namun kali ini saya hanya melampirkan 5 user flow dari hasil diskusi kami diantaranya,

Flow Register
  • User Flow Register Account adalah langkah awal ketika pengguna ingin membuat akun untuk dapat mengakses aplikasi NusaLokal.
Flow AI Nusa
  • User Flow ChatAI Nusa adalah langkah-langkah untuk mencapai fitur utama dalam aplikasi perjalanan Indonesia yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan AI. Pengguna akan memasuki fitur khusus untuk dapat mengakses AI yang disediakan.
Flow Hotel
  • User Flow Hotel adalah langkah-langkah ketika pengguna ingin memesan layanan kamar pada aplikasi NusaLokal.
Flow Event
  • User Flow Event adalah langkah-langkah ketika pengguna ingin memesan layanan tiket hiburan atau event pada aplikasi NusaLokal.
Flow Paket Liburan
  • User Flow Paket Liburan adalah langkah-langkah ketika pengguna ingin memesan layanan paket liburan pada aplikasi NusaLokal.

Wireframe

Sebelum dapat melakukan tahap prototyping, kami harus lebih dulu merancang sketsa berdasarkan flow yang kami telah buat sebelumnya yaitu wireframe. Wireframe biasa disebut desain Low fidelity, karena berupa gambaran berwarna hitam-putih yang mempresentasikan desain aplikasi yang ingin dirancang.

Design System

Tahap selanjutnya yang kami lakukan adalah menyusun design system. Pemilihan untuk menyusun sistem desain ini bertujuan mempermudah kerja sama antara anggota tim selama tahap perancangan produk. Dengan penyusunan design system, tidak hanya memastikan desain yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, namun juga desain yang dihasilkan tetap konsisten dan stabil.

Typography NusaLokal
Palette warna pada aplikasi NusaLokal
Button style NusaLokal
Icon & Ilustrasi pada aplikasi NusaLokal
UI Komponen pada aplikasi NusaLokal

Tahap 4 — Prototype

Langkah selanjutnya adalah masuk ke dalam tahap Prototype, dalam tahapan ini ide-ide yang telah kami buat pada tahap Ideate akan diubah menjadi sesuatu yang tampak. Tahap prototype ini bukan dari produk yang sudah jadi, sehingga kami dapat dieksperimen sedemikian rupa sampai mendapatkan versi terbaik dari produk yang dibuat.

High Fidelity Design

Kami merancang High Fidelity design sesuai dengan design system dari tahap Ideate yang telah dibuat. Disini saya hanya menampilkan 9 High Fidelity Design yang telah dirancang.

Register Account
Home Page
ChatAI Nusa
Fitur Tiket Pesawat
Fitur Pesan Hotel
Fitur Paket Liburan
Fitur Sewa Mobil
Fitur Pesan Makanan
Fitur pembayaran

Prototype

Seperti penjelasan di atas prototype ini merupakan representasi dari ide yang ada pada tahap Ideate dan akan menjadi bahan terakhir untuk masuk ke tahap Test. Berikut adalah prototype yang sudah kami buat.

Selengkapnya dapat kalian coba disini yah

Tahap 5 — Test

Tahap terakhir dari metode Design Thinking adalah tahap Test, dalam tahap ini prototype yang sudah dibuat akan dilakukan pengujian secara mendalam. Pengguna akan dilibatkan dalam tahap Test ini sehingga terdapat feedback langsung jika terdapat kekurangan dari prototype terakhir.

Usability Testing

Usability testing merupakan pengujian aplikasi yang sudah dirancang ke pengguna dengan maksud untuk mengamati pengalaman dalam penggunaan aplikasi, secara umum ada 2 jenis usability testing yaitu moderated dan unmoderated.

Kali ini kami menggunakan jenis moderated usability testing di mana akan melibatkan pengguna dengan pengujian secara langsung (real-time).

Metode pertama yang kami lakukan adalah in depth interview (wawancara) kepada pengguna terkait dengan aplikasi, selain interview, akan dilakukan metode Single Ease Question (SEQ) dan System Usability Scale (SUS) dengan tujuan untuk menentukan apakah pengalaman penggunaan aplikasi NusaLokal terhadap pengguna sudah baik atau sulit untuk digunakan. Namun sebelum melakukan usability testing, kami lebih dulu melakukan persiapan dengan membuat dokumen berupa stimulus research dan record data users testing. Pada dokumen stimulus research kami menyusun 10 skenario yang berisikan task dimana nantinya akan calon pengguna selesaikan. Lalu dokumen record data user testing kami buat untuk mencatatan dari proses dilalukannya test pada skenario yang sudah dilalui. Berikut saya lampirkan dokumen stimulus research yang telah kami buat.

Selengkapnya dapat dilihat disini

Scenario Testing

Scenario 1 : User melakukan Log in pada aplikasi NusaLokal

Scenario 2 : User memesan tiket pada layanan pesawat

Scenario 3 : User memesan paket pada layanan paket liburan

Scenario 4 : User memesan makanan pada layanan resto

Scenario 5 : User mengakses layanan ChatAI NusaLokal

Scenario 6 : User mengajukan refund

Scenario 7 : User mengajukan reschedule

Scenario 8 : User memesan kamar pada layanan hotel

Scenario 9 : User melihat history pemesanan

Scenario 10 : User ingin mengubah bahasa pada aplikasi NusaLokal

In Depth Interview

In Depth Interview dilakukan pada saat pertemuan secara langsung dengan pengguna untuk melakukan pengujian Usability Testing, wawancara dilakukan untuk mengetahui pengalaman, perasaan serta opini pengguna terhadap prototype kami.

Kami melakukan interview bersama dengan 3 calon pengguna dengan menggunakan aplikasi zoom sebagai medianya.

Responden 1 : Theresia, Jakarta

Feedback :

User menyarankan untuk bisa memperhatikan lagi pada bagian prototype agar tidak ada kendala. Lalu penggunaan transisi lebih konsisten dan perhatikan beberapa detail. Untuk keseluruhan dari segi desain dan flow sudah bagus dan sangat jelas.

Responden 2 : Putri, Jakarta

Feedback :

User merasa aplikasi NusaLokal sangat user-friendly, apalagi pada flow refund dan reschedule. Untuk tampilannya nyaman, rapih dan enak dipandang bagi pengguna, namun pada bagian ilustrasinya mungkin bisa diselaraskan dengan icon-icon layanan yang ada pada home page. Fitur layanan ChatAI Nusa menurut user sangat membantu untuk perjalanan masa kini.

Responden 3 : Naufal, Pekanbaru

Feedback :

User merasa aplikasi mudah digunakan dan tampilannya sudah bagus. Selain itu fitur layanan ChatAI Nusa sangat berguna dalam aplikasi ini.

Single Ease Question (SEQ)

Metode SEQ digunakan untuk menilai tingkat kemudahan pada aplikasi NusaLokal berdasarkan pengalaman user dengan menggunakan satu pertanyaan pada setiap tasknya, setiap pertanyaan memiliki nilai mulai dari 1 sampai 7.

Dari SEQ Percentil Rank menyatakan bahwa nilai mininum untuk menguji bahwa SEQ pada user testing dinyatakan SUCCESS yaitu sebesar 70% ke atas. Dari hasil testing aplikasi NusaLokal, kami mendapatkan nilai SEQ sebesar 86.67% yang menyatakan bahwa aplikasi yang kami buat MUDAH untuk digunakan secara fungsi dan kebutuhan user dengan beberapa evaluasi yang memungkinkan untuk dilakukan perbaikan agar memenuhi kebutuhan user yang lebih maksimal.

System Usability Scale (SUS)

Tidak hanya menggunakan SEQ saja, kami juga akan menggunakan metode System Usability Scale untuk mengukur tingkat usability sebuah sistem atau aplikasi. Dalam SUS ini kami menggunakan 10 pernyataan, dalam setiap pernyataan user akan diminta mengisi skala mulai dari 1 sampai 5.

Berdasarkan SUS Indicator Acceptance, bahwa nilai minimum SUS yang disarankan adalah 75 atau berada pada predikat B untuk dinyatakan bahwa sebuah produk LULUS uji kelayakan. Dari hasil SUS yang kami lakukan, kami mendapatkan total score 74.16 dengan predikat B Hal ini menunjukan bahwa aplikasi kami SUCCESS dengan hasil ACCEPTABLE, sehingga dapat dinyatakan bahwa aplikasi kami berfungsi dengan baik, telah memenuhi kebutuhan user dan memungkinkan untuk direalisasikan untuk tahap pengembangan.

Research Finding

Dari proses usability testing yang kami uji, terdapat beberapa umpan balik dari pengguna terhadap aplikasi NusaLokal, dan setelah didiskusikan kami berhasil mendapatkan research finding seperti:

  • Terdapat kesalahan pada prototype yang membingungkan user pada saat pengoperasiannya.
  • Salah satu user berpendapat jika bagian dan ilustrasi baiknya diselaraskan dengan icon pada home page, dan bagian transisi sebaiknya lebih konsisten.
  • Beberapa user berbependapat bahwa ChatAI Nusa adalah fitur yang menarik dan berguna untuk membantu user dalam perencanaan perjalanan wisata.

Design Iteration

Selanjutnya dari proses usability testing yang dilakukan, kami mendapatkan beberapa feedback dari responden. Feedback ini kami jadikan pedoman dalam perbaikan pada design yang telah kami rancang.

Pada fitur ChatAI Nusa kami mendapat feedback pada bagian output AI yang kurang rinci dan mendetail dalam memberikan informasi anggaran liburan. Kami merespon dengan melakukan perbaikan yaitu menyediakan informasi anggaran liburan yang sesuai dan lebih rinci.

Pada fitur Paket Liburan kami mendapat feedback pada bagian rincian paket yang dipilih. Feedback yang kami dapatkan berupa informasi fasilitas pada paket belum tercantum dan tidak adanya dokumentasi terkait paket liburan yang ditawarkan. Kami merespon dengan melakukan perbaikan pada tampilan dengan menambahkan informasi fasilitas serta dokumentasi terkait paket liburan yang NusaLokal berikan.

Kami mendapat feedback pada bagian pengisian data jadwalkan ulang untuk fitur reschedule. Pada fitur ini kami melakukan perbaikan pada button “pilih pembayaran” menjadi “selesaikan”. Lalu pada pengisian data pemesan dan tamu kami bedakan serta mengubah warna background putih menjadi hijau agar menjadi pembeda.

Kesimpulan

Teknologi AI sudah mulai dimanfaatkan di banyak platform dan hasil dari tahap Usability Testing. Fitur chat dengan teknologi AI dalam aplikasi travel memang menarik dan berguna untuk membantu user dalam penggunaan aplikasi dan user tidak perlu lagi kesusahan dalam perencanaan wisatanya. Selain itu, desain dari antar muka secara keseluruhan juga menjadi tolak ukur user dalam pengalaman penggunaan aplikasi, sehingga aplikasi terlihat lebih profesional. Dalam hal ini kami dapat menyimpulkan bahwa layanan ChatAI Nusa sangat memberikat manfaat kepada pengguna dalam merencanakan perjalanan mereka untuk masa kini.

Dalam proses menyelesaikan proyek ini, saya memperoleh banyak pengetahuan baru yang belum pernah saya dapatkan seperti penerapan teknologi AI pada sebuah aplikasi travel. Dengan bimbingan dari mentor kami Hazrul Aswad, serta kolaborasi bersama dua rekan saya Muhammad Alif Arkan dan Hana Berin kami berhasil menyelesaikan proyek ini selama waktu 4 bulan yang dilakukan dengan kerja keras dan batas waktu yang ketat. Walaupun proyek ini belum dikatakan sempurna dan masih banyak kekurangan. Saya dan tim berkomitmen untuk terus berkembang menjadi versi yang lebih baik di masa mendatang.

Selain itu saya ingin berterima kasih kepada Skilvul dan Kampus Merdeka yang telah memberikan saya peluang dan pengalaman berharga untuk bejalar serta mengembangkan keterampilan saya dalam ranah UIUX.

Saya berterima kasih kepada teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca case study saya. Semoga kalian menikmati dan jangan sungkan untuk memberikan saya masukan. Selain itu juga saya berterima kasih kepada mentor dan kedua rekan saya yang telah bekerja sama selama proses penyelesaian proyek ini.

Temukan saya di Behance

--

--