04.
Setelah membeli camilan untuk adiknya — Arkan, ia segera menuju ke rumahnya yang beberapa bulan belakangan ini jarang sekali ia kunjungi.
Butuh waktu 20 menit untuk sampai ke rumahnya. Saat sampai ia memberikan kunci mobilnya kepada satpam dirumahnya.
“Halo!” Ia sangat bersemangat, tanpa menyadari bahwa ada orang lain di rumahnya, ia pun segera sadar dan memberi salam pada orang itu.
“KAKAAK!” Ia sangat mengenali suara itu, dan benar saja adiknya sedang berlari menuruni tangga
Duk!
Arkan memeluk dirinya dengan sangat erat, tak lama kemudian teman-teman Arkan ikut turun kebawah.
“Malu kamu diliatin temen-temen” Kata Hageetha sambil tertawa kecil
Setelah berganti baju dan memberikan camilan pada adiknya, Hageetha membantu sang ibu membuat minuman dan membawakan beberapa makanan.
“Itu siapa mah emangnya?” Tanya Hageetha sambil mengaduk teh buatannya
“Calon suami kamu"
“MAMA?!” Tentu saja ia terkejut, tidak mungkin sekali ia menikah sekarang.
“Becanda, itu klien papa. Doain aja jadi suami kamu" Perkataan mamanya itu membuat Hageetha berpikir bahwa sang mama ingin ia mempunyai kekasih
“Ini minumannya” Kata Hageetha dengan ramah, setelah memberikan minuman, niatnya adalah kembali ke kamar adiknya agar tak perlu mendengar pembahasan papa dan kliennya ini
“Hageetha, duduk aja dulu" Ah, sayangnya perkataan papa itu mutlak. Mau tak mau ia duduk di sofa dekat laki-laki yang disebut klien ayahnya.
“Nah. Jévrille, ini anak saya Hageetha Meraki Gautama" Wah, bahkan ayahnya mengenalkan dirinya dengan nama tengahnya yang jarang orang ketahui
“Hai, Hageetha. Saya Jévrille Prostakòv" Hageetha terkejut karena Jévrille memberikan tangannya
“Hai Jév, salam kenal" Hageetha menyahuti tangan Jévrille dan mereka berjabatan dengan canggung.
“Jadi langsung aja, Jévrille akan gantiin posisi papa sebagai ceo KONNECT” Bukan main, ia sangat terkejut. “Kenapa gitu? Emang papa yakin sama dia?” Tanya Hageetha, yang merasa terpanggil oleh Hageetha hanya menatap perempuan itu sekilas.
“Kamu berburuk sangak terus. Papa gabisa karena umur papa udah tua, kamu mau papa sakit karena ngurus dua perusahaan sekaligus?” Tentu saja ia menggeleng dengan cepat
“Nah, gamau kan? Jadi papa memberikan tanggung jawab ini ke Jévrille. Papa juga gak sembarang pilih orang, dia anak teman papa — Om Jayden. Jadi papa percaya sama dia" Jelas sang ayah panjang lebar. Ya, Hageetha hanya bisa meng-iya-kan keputusan papanya