Menggali Inspirasi dari Karya Orang Lain

Ghani Pradita
4 min readNov 7, 2016

--

Ketika akan membuat desain interface, pernahkah kalian merasa buntu; bingung ingin membuat apa ataupun bingung mau dibuat kayak gimana? Saya yakin semua desainer pasti pernah mengalami hal ini dan tidak jarang kita akan melihat karya orang lain untuk dijadikan referensi dalam membuat desain ataupun mencari problem solving.

Terlintas di pikiran saya adakah batasan dalam mengambil inspirasi dari orang lain? Seberapa banyakkah porsi yang bisa saya ambil untuk dijadikan inspirasi/referensi?

Saya akan share sedikit pengalaman saya dalam menggali inspirasi dari karya (desain) orang lain. Bahasan kali ini kita batasi dalam konteks eksplorasi desain dari sisi visual.

Disclaimer : Tujuan saya menulis artikel bukan untuk menghakimi tapi bertujuan agar desainer Indonesia lebih berani dan kreatif dalam mengeksplorasi sebuah desain dan tidak menjadikan satu desain sebagai patokan.

Hindari mengambil & mengaplikasikan terlalu banyak elemen dari suatu karya

Ada 3 elemen utama yang secara visual membentuk suatu desain interface yaitu : konsep/ide, warna/style, dan layout/interaksi. Sebisa mungkin cobalah mengambil satu elemen saja untuk dijadikan inspirasi/referensi. Selain bertujuan untuk menghindari terjadinya plagiasi, hal ini juga menjadi suatu challenge tersendiri, terutama untuk teman-teman yang sedang belajar atuapun mulai mendalami desain interface. Karena dengan hanya mengambil satu elemen saja, kita akan dipaksa untuk berpikir lebih kreatif memadukannya dengan elemen-elemen kita sendiri.

  • Konsep/ide

Ketika kita ingin mengasah skill desain kita namun bingung ingin membuat apa, mungkin elemen inilah yang paling basic dan sekaligus paling menantang. Cobalah mengambil referensi salah satu karya orang lain lalu kembangkan ide-idemu sesuai imajinasi seluas mungkin.

Sebagai contoh disini saya mengambil inspirasi dari Anggit Yuniar P tentang Smart Home App.

Karya Anggit sebelah kiri, karya saya sebelah kanan

Saya mencoba membuat desain interface mobile dengan konsep yang sama namun mencoba mengeksekusi dengan cara yang berbeda. Saya menambahkan ilustrasi kamar untuk menampilkan perangkat-perangkat yang sedang aktif. Disini saya juga mencoba untuk menggunakan warna dan layout yang berbeda dari beliau.

  • Warna/Style

Warna dan style merupakan elemen yang sangat vital karena bisa dibilang bahwa elemen ini adalah bagian yang paling cepat dikenali ketika mata kita melihat sebuah desain interface.

Berikut sebagai contoh saya membuat sebuah landing page dengan terinspirasi dari karya illustrator terkenal Yoga Perdana.

Karya Yoga di sebelah kiri, karya saya sebelah kanan

Menurut saya, style yang digunakan Yoga sangat unik dan sangat identik karena sudah melekat dengan karya-karya beliau sejak dahulu. Disini saya mencoba membuat illustrasi dengan ciri khas style beliau yaitu memadukan warna bergradasi lembut dengan objek yang berlapis-lapis. Namun disini saya memodifikasi warna karena memang kebutuhannya adalah untuk penggunaan warna pink.

  • Layout/interaksi

Elemen ini erat kaitannya dengan usability dan interaksi dalam suatu desain interface. Layout mencakup penggunaan konsep navigasi, padding text, tata letak konten, dan cara interaksi.

Dalam contoh di bawah ini saya membuat desain interface untuk sebuah aplikasi yang memiliki konsep untuk memudahkan orang dalam menemukan promo atau diskon yang tersedia. Saya terinspirasi dari layout swipping cards sebuah aplikasi kencan ternama; Tinder.

Aplikasi Tinder sebelah kiri, Karya saya sebelah kanan

Pada contoh di atas, saya mencoba menggunakan konsep swiping dengan harapan user akan lebih fokus pada masing-masing promo. Di desain tersebut saya mengambil inspirasi dari layout serta interaksinya untuk kebutuhan konsep dan warna yang berbeda.

Jangan segan memberikan kredit

Ketika kita telah membuat desain yang terinspirasi dari desain orang lain, janganlah malu untuk mengakuinya dan jangan takut bahwa kita akan dicap sebagai tukang tiru. Justru ketika kita dengan gentle mengakuinya, hal itu akan menunjukkan seberapa besar kita menghargai karya orang lain. Pemilik karya aslinya pun pasti merasa dihargai dan bangga bahwa dirinya telah menginspirasi orang lain.

Kesimpulannya?

Untuk teman-teman desainer, boleh kok kita terinspirasi dari karya orang lain. Namun perlu diperhatikan juga proporsi yang kita ambil untuk digunakan sebagai referensi/inspirasi. Karena apabila kita terlalu banyak mengambil elemen sebagai referensi, kita akan kehilangan identitas dari desain kita sendiri. Sebuah quotes dari Pablo Picasso

Good artists copy; great artists steal

Artist yang hebat adalah dia yang bisa mencuri/menciptakan ide. Apabila kita tidak dapat menciptakan ide kita sediri, mulailah dengan meniru ide/karya yang sudah ada kemudian kembangkan dengan sentuhanmu sendiri. Disitulah kita akan belajar dan berkembang untuk menjadi desainer yang lebih hebat.

Fake it till you make it

--

--