Perang Tiongkok Dan Jepang Ke-2

Ghani Beethoven
3 min readJan 9, 2024

--

**Latar Belakang**

Latar belakang Perang Tiongkok-Jepang Kedua dapat ditelusuri kembali ke Perang Tiongkok-Jepang Pertama (1894-1895), yang dimenangkan oleh Jepang. Perang tersebut menyebabkan Tiongkok kehilangan wilayah Taiwan, Kepulauan Pescadores, dan Semenanjung Liaodong kepada Jepang.

Setelah Perang Tiongkok-Jepang Pertama, Jepang yang di pimpin oleh Hirohito mulai memperluas pengaruhnya di Asia Timur. Jepang mendirikan koloni di Korea dan Manchuria, dan mengintimidasi negara-negara tetangganya.

Pada tahun 1931, Jepang menginvasi Manchuria, yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Perang ini berlangsung secara lokal hingga tahun 1937, ketika Jepang melancarkan serangan besar-besaran ke Tiongkok.

**Pertempuran Awal**

Pada awal perang, Jepang meraih kemenangan yang cepat. Jepang menggunakan taktik blitzkrieg, yang melibatkan serangan cepat dan terkoordinasi dari udara, laut, dan darat.

Pada bulan Juli 1937, Jepang merebut kota Beijing. Pada bulan Desember 1937, Jepang merebut kota Nanjing, dan melakukan pembantaian Nanjing, di mana ribuan warga sipil Tiongkok dibunuh.

**Perlawanan Tiongkok**

Tiongkok tidak menyerah begitu saja. Tiongkok melancarkan perlawanan gerilya melawan Jepang. Pasukan gerilya Tiongkok sering kali menggunakan taktik hit-and-run untuk menyerang pasukan Jepang.

Pada tahun 1938, Tiongkok memenangkan Pertempuran Sungai Yangtze, yang mencegah Jepang untuk merebut Wuhan, kota terbesar kedua di Tiongkok.

**Intervensi Sekutu**

Pada tahun 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, yang menyebabkan Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II. Amerika Serikat mulai memberikan bantuan militer kepada Tiongkok.

Pada tahun 1942, Jepang mengalami kekalahan di Pertempuran Midway, yang mengubah arah perang di Pasifik.

**Kekalahan Jepang**

Pada tahun 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang menyebabkan Jepang menyerah.

Perang Tiongkok-Jepang Kedua berakhir pada tanggal 2 September 1945.

**Dampak Perang**

**Pembantaian Nanjing**

Pembantaian Nanjing adalah peristiwa pembantaian massal yang dilakukan oleh pasukan Jepang di kota Nanjing, Tiongkok, pada bulan Desember 1937 hingga Januari 1938.

**Dampak terhadap Tiongkok**

Perang ini adalah bencana bagi Tiongkok. Tiongkok kehilangan jutaan jiwa, dan mengalami kehancuran yang parah. Perang ini juga menyebabkan kemunduran ekonomi Tiongkok.

Perang ini juga menyebabkan perubahan besar dalam politik Tiongkok. Perang ini menyebabkan jatuhnya pemerintahan Kuomintang dan berkuasanya Partai Komunis Tiongkok.

**Dampak terhadap Jepang**

Perang ini juga merupakan bencana bagi Jepang. Jepang kehilangan jutaan jiwa, dan mengalami kehancuran ekonomi. Perang ini juga menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Jepang.

Perang ini juga menyebabkan perubahan besar dalam politik Jepang. Perang ini menyebabkan berakhirnya pemerintahan militer Jepang dan berkuasanya pemerintahan sipil.

**Dampak terhadap Asia**

Perang Tiongkok-Jepang Kedua memiliki dampak yang signifikan terhadap Asia. Perang ini menyebabkan berakhirnya kolonialisme di Asia Timur, dan berkontribusi pada munculnya nasionalisme di Asia.

Perang ini juga menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Jepang, yang masih terasa hingga saat ini.

**Pembantaian Nanjing**

Pembantaian Nanjing adalah peristiwa pembantaian massal yang dilakukan oleh pasukan Jepang di kota Nanjing, Tiongkok, pada bulan Desember 1937 hingga Januari 1938.

Dalam pembantaian ini, diperkirakan lebih dari 300.000 warga sipil Tiongkok dibunuh, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua. Pasukan Jepang juga melakukan pemerkosaan, perampokan, dan perusakan di kota Nanjing.

Pembantaian Nanjing adalah salah satu peristiwa paling mengerikan dalam sejarah perang. Peristiwa ini menjadi simbol kekejaman Jepang selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua.

**Motivasi Kedua Perang**

Selain motivasi yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa motivasi lain yang dapat dipertimbangkan dalam menjelaskan Perang Tiongkok-Jepang Kedua.

* **Motivasi politik:** Jepang ingin menjadi kekuatan dominan di Asia Timur. Jepang percaya bahwa Tiongkok adalah penghalang bagi ambisi mereka.
* **Motivasi ekonomi:** Jepang membutuhkan sumber daya alam dari Tiongkok untuk mendukung industrinya.
* **Motivasi ideologi:** Jepang ingin menyebarkan fasisme di Asia.

--

--