MINYAK PEMBAWA REZEKI

Gilang Ramadhan
4 min readNov 1, 2023

--

Siapa yang tidak kenal dengan minyak atsiri?!
Salah satu hasil komoditi perkebunan yang memberikan devisa bagi Indonesia serta bernilai ekspor tinggi. Permintaan komoditas minyak atsiri di dunia meningkat sebesar 8–10% setiap tahunnya (Andila et al., 2020). Minyak atsiri atau biasa dikenal dengan essential oil merupakan minyak yang dihasilkan dari proses destilasi daun-daun, batang, bunga, akar, kulit, buah, dan bagian lain dari tanaman. Minyak atsiri bisa disebut sebagai minyak dengan seribu manfaat. Bayangkan saja, minyak atsiri dapat dimanfaatkan sebagai wewangian pada produk kosmetik serta perawatan tubuh, minyak aromaterapi, minyak gosok, pengharum ruangan, penolak serangga, antiseptik, pestisida, dan sebagainya.

Saat ini, minyak atsiri yang beredar di pasar global sekitar 70 jenis. Indonesia sendiri memiliki sekitar 40 jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri (Ditjenbun, 2020). Namun, hanya sekitar 13 jenis yang telah memasuki pasar minyak atsiri global dari 40 jenis tanaman tersebut (Andila et al., 2020). 13 jenis komoditas minyak atsiri yang sudah memasuki pasar minyak atsiri global diantaranya serai wangi, nilam (patchouli), cengkih (clove), jahe, pala (nutmeg), lada, kayu manis, cendana, melati, akar wangi (vetiver), kenanga (cananga), kayu putih (cajuput), dan kemukus (javanese pepper).

Tahukah kamu?!

Sumber : Freepik.com

Minyak atsiri serai wangi adalah salah satu komoditi atsiri yang sangat prospektif diantara 13 minyak yang dieskpor oleh Indonesia. Hal ini dikarenakan permintaan minyak atsiri serai wangi cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat pada harga yang stabil. Bayangkan, pertumbuhan ekspor minyak atsiri serai wangi berkisar 9–10%. Berdasarkan data BPS, ekspor minyak atsiri serai wangi terhadap pendapatan minyak atsiri sekitar 6,89%, ketiga terbesar setelah minyak nilam (60%) dan minyak akar wangi (12,47%) (Sulawatty et al., 2019).

Tanaman serai wangi hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jawa Barat, dan Jawa Tengah merupakan daerah penghasil utama minyak atsiri serai wangi dengan produksi >95% dari total produksi Indoensia (Ditjenbun, 2013). Selain daerah tersebut, daerah penghasil serai wangi berikutnya disusul oleh Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Menurut Ditjenbun (2013), sentra produksi minyak atsiri serai wangi di Jawa Barat adalah Pandeglang, Bandung, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya. Sedangkan sentra produksi di Jawa Tengah berada di Cilacap, Purbalingga, dan Pemalang.

Permintaan minyak atsiri serai wangi di pasar dunia terus meningkat 3–5% per tahunnya (Sulawatty et al., 2019). Adapun negara-negara pengimpor minyak serai wangi di Indonesia diantaranya Singapura, Jepang, Australia, Meksiko, India, Taiwan, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman dan Spanyol (Siregar, 2017). Harga minyak atsiri serai wangi dibandrol dengan harga Rp170.000 per kg pada tahun 2022 (Faperta UMA, 2022).

Indonesia merupakan pemasok minyak atsiri wangi ketiga di dunia setelah Tingokok dan Vietnam. Berikut merupakan nilai ekspor dan impor minyak atsiri serai wangi Indonesia mulai tahun 2010–2012 (Ditjenbun, 2013).

Sumber : Ditjenbun (2013)

Sebagaimana dikatakan sebelumnya, minyak atsiri serai wangi merupakan salah satu komoditi ekspor. Oleh sebab itu, minyak atsiri serangi wangi memiliki standar mutu. Berdasarkan standar pasar internasional minyak atsiri serai wangi harus memiliki kandungan sitronelal >35% dengan jumlah total alkohol >35%. Standar kandungan sitronelal dan alkohol dapat tidak terpenuhi apabila serai wangi dipanen sebelum waktunya. Selain itu, terdapat standar mutu lainnya seperti warna, bobot jenis, indeks bias, total geraniol, sitronelal, kelarutan dalam etanol, dan zat-zat asing. Berikut merupakan standar-standar tersebut yang tercantum pada SNI 06–3953–1995 BSN dan SII 0025–1979 (BSN, 1995).

Sumber : BSN (1995)

Sebagian besar usaha minyak atsiri serai wangi di Indonesia masih dilakukan oleh masyarakat awan yang terbatas pengetahuannya tentang pengolahannya sehingga minyak yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan mutu yang tercantum pada tabel sebelumnya. Padahal, nilai jual minyak atsiri serai wangi sangat ditentukan oleh kualitas minyak dan kadar komponen utamanya. Apabila minyak atsiri serai wangi tidak memenuhi persyaratan mutu, maka harga jual minyak akan sangat murah (Kementan, 2013). Hal inilah yang selalu menjadi masalah berfluktuatifnya nilai ekspor minyak atsiri serai wangi. Penyebab utama masalah ini adalah budidaya yang tidak sesuai SOP sehingga berimplikasi terhadap rendemen yang rendah dan kualitas yang tidak sesuai standar mutu.

Salah satu solusi yang dapat menanggulangi hal ini adalah menggunakan jasa Agree melalui layanan Agree Partner dan Agree Smart Farming. Melalui layanan Agree Partner, kamu dapat menerapkan SOP budidaya yang sudah dibuat oleh Agree dan juga dapat memantau proses budidaya kamu. Lalu, melalui layanan Agree Smart Farming kamu dapat memantau kebutuhan nutrisi dari serai wangi milik kamu. Hal ini dikarenakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap rendemen minyak atsiri serai wangi adalah nutrisinya.

Yuk, tunggu apalagi? Join with us can enhance your profits!

-GLG-

Daftar Pustaka
Andila PS, Wibawa PAH, Warseno T, Li’aini AS, Tirta IG, Bangun TM. 2020. Seri Koleksi Kebun Raya Eka Karya Bali Tanaman Berpotensi Penghasil Minyak Atsiri. Tabanan (ID) : LIPI Press.

[BSN] Badan Standar Nasional. 1995. Minyak Sereh, Mutu, dan Cara Uji. Diakses pada 26 Oktober 2023. https://sispk.bsn.go.id/SNI/DetailSNI/4361

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Statistik Perkebunan Indonesia 2012–2014: Tanaman Semusim. Jakarta (ID): Departement Pertanian.

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2020. Harumnya Nilam Primadona Dunia. Diakses pada 26 Oktober 2023. https://ditjenbun.pertanian.go.id/harumnya-nilam-primadona-dunia/

[Faperta UMA] Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. 2022. Peluang Besar Pasar Minyak Atsiri Serai Wangi. Diakses pada 26 Oktober 2023. https://pertanian.uma.ac.id/peluang-besar-pasar-minyak-atsiri-serai-wangi/

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2013. Data jenis potensi atsiri di Indonesia. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Siregar AZ. 2017. Prospek Sereh Wangi Di Masa Depan (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).

Sulaswatty A, Rusli MS, Abimanyu H, Tursiloadi S. 2019. Quo Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk Turunannya. Jakarta (ID): LIPI Press.

--

--