goingsaturnus
1 min readSep 18, 2023
17.50 WIB

Pulang yuk” Akhirnya kalimat yang dinantikan oleh Wawan terucap juga oleh Mirza.

Wawan menanggapi dengan antusias. “Yuk za!”. Ucapnya lalu berjalan ke tempat dimana motor Mirza diparkirkan.

Setelah sampai di depan motor yang terparkir di pinggir jalan itu, Mirza dan Wawan masing-masing mengambil helm dan dipakaikan ke kepalanya masing-masing.

Tak lama dari itu, raut wajah Mirza seolah berubah menjadi sedih. Dirinya menduduki tubuhnya di trotoar yang ada di sana. “Bang, bentar”. Ucapnya kepada Wawan itu.

Sementara Wawan, dirinya telah menghela nafasnya yang kasar. “Mau ngapain lagi sih za? Udah magrib, gua mau sholat”. Ucapnya.

Gua kangen sosok gua yang dulu Bang”. Mirza menunduk tatkala mengucapkan perkataan tadi. “Bisa gak sih, hidup gua diulang lagi?” Tanyanya yang membuat Wawan tak bersua.

Wawan benar-benar bingung harus menanggapi perkataan Mirza dengan jawaban seperti apa. Alih-alih memberikan jawaban, Wawan malah mengambil kunci motor yang tengah Mirza pegang. “Sini, gua aja yang bawa motornya”. Pungkasnya setelah merebut kunci motor tersebut.

Mirza menghela nafasnya, dirinya beranjak dari duduknya lalu menaiki motor dengan posisi duduk di kursi belakang. “Bang, mampir ke masjid dulu”. Pinta Mirza yang mendapatkan anggukan dari Wawan.