Setelah konflik di taman, Khiyr dan Heeya memutuskan untuk menjauh satu sama lain. Mereka merasa sudah tidak bisa diperbaiki dan memilih untuk mengakhiri persahabatan mereka.
Khiyr merasa sangat menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Dia merasa bersalah telah berteriak pada Heeya dan membuatnya menangis. Namun, dia juga merasa sakit hati dan dikhianati. Dia mencoba melupakan Heeya, tetapi semakin dia mencoba, semakin dia merindukannya.
Sementara itu, Heeya juga merasa sangat sedih. Dia merindukan kehadiran Khiyr dan percakapan hangat mereka. Namun, dia juga merasa takut dan bingung. Dia tidak tahu bagaimana harus menanggapi perasaan Khiyr.
Hari-hari berlalu dengan sangat lambat bagi Khiyr dan Heeya. Mereka berdua merasa kesepian dan hampa tanpa kehadiran satu sama lain. Mereka mencoba mengisi hari-hari mereka dengan kegiatan lain, tetapi tidak ada yang bisa mengisi kekosongan itu.
Suatu malam, ketika Khiyr sedang duduk sendirian di taman tempat mereka sering bertemu, dia melihat bangku taman tempat Heeya biasa duduk. Dia merasa sangat rindu pada Heeya dan menyesal.
Di sisi lain kota, Heeya juga sedang duduk sendirian di kamarnya, melihat foto-foto yang diambil Khiyr. Dia merindukan Khiyr dan cara dia selalu bisa membuatnya tertawa. Dia merasa sangat menyesal telah menjauh dari Khiyr dan berharap dia bisa memperbaiki segalanya…
