PELUANG USAHA PRODUK PERANGKAT LUNAK

Gresia Sitanggang
7 min readSep 26, 2022

AYO PAHAMI

A. Peluang Usaha Produk Perangkat Lunak

Peluang dan perencanaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Ketika suatu peluang muncul, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan. Perencanaan merupakan hal yang paling mendasar dalam membangun sebuah bisnis. Namun, membuat suatu perencanaan bukanlah suatu hal yang mudah. Sebagai bukti, Anda bisa melihat banyak sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena kesalahan dalam membuka peluang dan juga kesalahan dalam pembuatan perencanaan yang tidak mengarah pada tujuan.

Setiap peluang tentu saja memiliki risikonya tersendiri. Kedua hal tersebut bagaikan 2 sisi dalam mata uang. Tentu saja hal yang bisa Anda lakukan adalah meminimalkan risiko untuk memaksimalkan peluang.

Peluang Usaha

1. Ciri-ciri Peluang Usaha yang Baik

Setiap hal dapat dimaknai sebagai peluang usaha. Namun, tidak semua peluang usaha baik bagi Anda. Berikut ini cara untuk membedakan antara peluang usaha yang baik dengan yang tidak baik.

a. Peluang itu orisinil dan tidak meniru. Maksud dari orisinil adalah peluang tersebut memang berasal dari pemikiran dan perhitungan Anda sendiri, bukan hasil nekat akibat meniru peluang usaha orang lain.

b. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang. Setiap peluang harus memiliki ketahanan akan perubahan zaman dan tidak terpaku pada satu tren semata.

c. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama. Usaha yang sesuai dengan keinginan Anda tentu akan dilakukan dengan

senang hati. Lain halnya dengan usaha yang tidak sesuai dengan keinginan Anda. Selain adanya celah dalam pengetahuan, usaha yang tidak Anda inginkan akan dikerjakan secara setengah hati.

d. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan trial. Bersifat ide kreatif dan inovatif, bukan tiruan dari orang lain. Usaha yang dilakukan benar-benar bisa menawarkan keberuntungan, sesuai dengan kebutuhan pasar dan sudah teruji aspek ketahanannya. Untuk itu, mengenai usaha yang akan Anda geluti harus senantiasa diasah. Anda harus mengetahui secara mendalam persyaratan, risiko, dan pangsa pasar usaha yang akan ditekuni.

e. Ada keyakinan untuk mewujudkannya. Setiap usaha harus dilandasi dengan keyakinan karena masa depan akan selalu berubah-ubah. Sebagai contoh, mungkin zaman ini pasar masih membutuhkan perawat yang secara fisik hadir untuk merawat seseorang yang sakit. Namun, Anda tidak tahu apakah hal tersebut akan berlaku selamanya atau tidak. Untuk itu, Anda harus yakin dalam melakukan usaha Anda. Tanpa adanya keyakinan, Anda tidak akan mampu menghadapi perubahan.

f. Ada rasa senang dalam menjalankannya. Semua usaha akan sia-sia apabila anda hanya setengah hati dalam melakukannya. Anda akan selalu bersemangat dalam mengembangkan usaha jika melakukannya dengan senang hati.

2. Resiko Usaha

Resiko Usaha

Resiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian,atau pekerjaan, yang terjadi sebagai akibat dari dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Resiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi adalah seberapa sempurna Anda dalam mendapatkan informasi. Makin sempurna Anda dalam mendapatkan informasi, makin akurat pula seberapa besar resiko yang Anda ketahui.

Resiko dan peluang usaha selalu berjalan beriringan. Wirausaha harus jeli melihat peluang usaha. Berani mengambil resiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri sebagai wirausaha.

Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan resiko usaha karena ingin berhasil dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan resiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi,

perhatian akan masa depan, dan keinginan hidup di masa sekarang. Resiko dibagi menjadi 6 jenis berikut.

A. Resiko Teknis (Kerugian)

Resiko ini terjadi akibat kurang mempunyai manajer atau wirausaha dalam mengambil keputusan resiko yang dapat sering terjadi. Resiko ini dapat berhubungan dengan beberapa hal yang kurang diperhatikan:

1) Biaya produksi yang tinggi (inefisiensi);

2) Resiko karena adanya pemogokan karyawan akibat kesejahteraan;

3) Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak);

4) Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan;

5) Terjadi pecurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik;

6) Terus-menerus mengalami kerugian karena biaya yang membengkak serta harga jual tidak berubah;

7) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun;

8) Perencanaan dan desain yang salah sehingga sulit dioperasionalkan serta hal-hal yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan;

9) Resiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam perusahaan.

Resiko yang bersifat demikian dapat diatasi dengan melakukan hal-hal berikut :

1) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang :

a. Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien);

b. Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha yang mencakup sumber daya modal;

c. Kemampuan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu, setiap pemimpin dituntut untuk membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill).

2) Membuat strategi yang terarah untuk masa depan. Strategi yang dimaksud meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan pengembangan. tujuan dari strategi ini adalah :

a. Untuk tetap memperoleh keuntungan;

b. Usaha berkembang, dan

c. Agar tetap bertahan (survive).

3) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi memiliki konsekuensi, yakni setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap. Contohnya asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja.

B. Resiko Pasar

Resiko Pasar

Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku dipasaran. Produk telah menjadi kuno (absolence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai gulung tikar.

Resiko pasar yang lain adalah persaingan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan, selalu diamati oleh perusahaan lain. Oleh karena itu, para pebisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat fatal karena tindakan pesaing.

Resiko bagi pebisnis yang mengakibatkan barang tidak laku dijual antara lain :

a. Adanya perkembangan teknologi;

b. Adanya tindakan atau peraturan baru yang berwajib; serta

c. Adanya hubungan internal sehingga terjadi pencurian, kecelakaan, dan kebakaran.

Berikut ini upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi resiko tersebut:

a. Mengadakan inovasi (product inovation), yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli;

b. Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan. Cara ini biasanya memerlukan dana yang besar dan hanya untuk perusahaan besar.

C. Resiko Kredit

Resiko kredit adalah resiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disetujui. Sering terjadi produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian, atau debitur meminjam uang untuk sebuah usaha, tetapi usahanya gagal. Akibatnya, kredit macet akan timbul. Upaya mengantisipasi resiko kredit dapat ditempuh melalui cara berikut :

1. Jangan memberikan kredit kepada sembarangan orang, tetapi berikan kredit kepada orang yang tepat (bonafide) atau memenuhi syarat berikut:

a. Dapat dipercaya, yaitu watak dan reputasinya telah diketahui;

b. Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan atau hasil yang diperoleh dari usahanya;

c. Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga merupakan net personal asset;

d. Keadaan usahanya selama ini, apakah menunjukkan tren naik mandatar atau menurun.

2. Jangan memberikan pinjaman terlalu besar dan mengevaluasi kredibilitas debitur.

3. Memperhatikan pengelolaan dana debitur jika yang bersangkutan memiliki perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba-rugi tahunan, dan aliran dana setiap tahun.

D. Resiko di Luar Kemampuan Manusia (Force Major)

Force Major

Resiko ini terjadi di luar kuasa manusia, seperti bancana alam, gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan kebanjiran. Resiko ini dianggap tidak ada karena kemungkinan terjadinya sangat kecil. Jasa asuransi dapat dimanfaatkan untuk mengalihkan resiko ini.

E. Resiko Riil

Resiko riil adalah resiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi, dan bisa dihindari. Berikut ini beberapa hal yang termasuk ke dalam resiko riil.

1. Kehilangan modal;

2. Kehilangan kesempatan;

3. Kehilangan mata pencaharian;

4. Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (decision making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis professional.

F. Resiko Psikologis

Resiko Psikolois

Resiko psikologis adalah resiko yang tidak terlihat, tidak terlihat, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan. Berikut beberapa hal yang termasuk ke dalam resiko psikologis :

1) Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra) dan resiko menanggung malu;

2) Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain sehingga akan menumbuhkan sikap paranoid;

3) Kehilangan perasaan (potent) atau mampu menyebabkan hilangnya rasa percaya diri;

4) Kehilangan jati diri;

5) Kehilangan motivasi.

B. Contoh Produk Perangkat Lunak dan Peluangnya

Produk Perangkat Lunak

Setelah Anda mempelajari tentang peluang pasar, Anda akan menerapkannya dalam produk perangkat lunak. Berikut adalah produk-produk perangkat lunak dan peluang usaha yang ada padanya.

  1. Perangkat Lunak Teknologi Kecerdasan Buatan. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengikuti atau mencontoh karakteristik atau analogi berpikir dari kecerdasan manusia, serta menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer. Dengan suatu pendekatan yang fleksibel dan efisien dapat diambil tergantung dari keperluan, yang memengaruhi wujud dari perilaku kecerdasan buatan. AI (Artificial Intelligence) biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain, seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk mengombinasikan pengetahuan dari semua bidang ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.
  2. Aplikasi pengelolaan keuangan pribadi dan rumah tangga.
Money Manager

3. Aplikasi Game Android

Game Android

--

--

Gresia Sitanggang

I’m a student of Vocational School Bintang Timur Pematangsiantar