UX Case Study | Kitabisa

Gusnadi Ardiansyah
6 min readJun 3, 2022

--

Disclaimer

Proyek ini adalah bagian dari UI/UX Bootcamp Mastery Design , program Digital Talent Scholarship bersama Skilvul, program yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Dalam proyek ini, Kitabisa adalah challenge partner. Dan saya tidak bekerja dan terikat kontrak secara profesional di dalam Kitabisa.

Latar Belakang
Kitabisa adalah sebuah platform penggalangan dana, donasi dan zakat yang berbasis digital atau dikenal dengan platform donation-based crowdfunding. Sejak berdiri tahun 2013, Kitabisa telah menjadi platform donasi terpercaya di Indonesia. Dengan memfasilitasi 1,5 juta transaksi donasi setiap bulannya dan lebih dari 100.000 penggalangan dana.

Blog.kitabisa.com

Bersama Kitabisa, kita dapat melakukan donasi dan penggalangan dana dalam berbagai kategori. Antar lain yaitu pendidikan, kesehatan, bencana alam, menolong ewan, infrastruktur, dan masih banyak lagi.

Objektif
Adapun objektif pada challenge ini adalah :

  1. Meningkatkan kesan emosional dari user terhadap halaman campaign
  2. User menjadi lebih emosional dengan update campaign dan pemanfaatan dana yang terkumpul.

Tim Proyek
Dalam proyek ini saya mengerjakan bersama seorang rekan tim saya, yaitu Raden Rayi Fega Dermawan Laksana. Kami berdua melakukan seluruh rangkaian proses mulai dari tahap emphatize sampai tahap UI Design secara bersama-sama. Sedangkan tahap testing saya ujicoba secara individu.

Design Process
Metode Design Thinking kami pilih sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Design thinking adalah pendekatan yang berpusat pada manusia terhadap inovasi yang diambil dari perangkat perancang untuk mengintegrasikan kebutuhan orang- orang, kemungkinan teknologi, dan persyaratan untuk kesuksesan bisnis, Menurut Tim Brown.

Sumber : Pinterest.com/design-thinking

Dengan menggunakan design thinking, proses desain akan lebih terukur dan terstruktur sehingga kami lebih dapat mengetahui secara dalam mengenai kebutuhan user. Adapun tahap design thingking yang kami lakukan antara lain:

  1. Empathize

Tahap empathize yaitu tahap awal dimana designer mencari tahu pandangan dan kebutuhan user. Pada tahap ini seorang designer harus mampu memposisikan diri seakan-akan sebagai user. Pada tahap ini kami mengeksplor lebih jauh secara mandiri tentang masalah dan kebutuhan yang ada dengan melakukan research melalui rating Aplikasi Kitabisa di Google Play Store mengenai keluhan-keluhan pengguna selama ini. Begitu juga rating dan keluhan pengguna aplikasi serupa di Google Play Store.

2. Define

Pada tahap define, kami melakukan pendefinisian user dari tahap empathize. Yaitu membuat pain-points yang berisi kumpulan keluhan dan permasalahan yang dialami user. pada tahap ini kami juga membuat How-Might We yang berisi ide-ide untuk bagaimana kami mengatasi permasalahan yang dialami oleh user.

a-Pain Points

b-How-Might We

3. Ideate
Tahap ideate adalah tahapan dimana kami menghasilkan ide-ide menjadi solusi. Pada tahap ini kami menuangkan ide-ide tersebut dalam bentuk solution idea, mengelompokkan solution idea pada affinity diagram, dan memprioritaskan ide tersebut pada prioritization idea. Kami juga membuat Crazy 8’s, yaitu seuah rancangan solusi desain yang dituangkan dalam selembar kertas yang dilipat menjadi 8 bagian dan dikerjakan dalam waktu 8 menit.

a-Solution Idea

b-Affinity Diagram

c-Prioritization Idea

d-Crazy 8's

4. Prototyping
Tahap prototyping adalah tahap dimana penuangan ide-ide solusi yang telah kami buat kedalam bentuk visual dan lebih konkret. Pada tahap ini yang pertama kali kami lakukan adalah membuat user flow, yaitu sebuah rangkaian alur yang akan menuntun user untuk menyelesaikan task demi task. Selain itu, kami juga membuat wireframe sebagai bentuk Lo-Fi (Low Fidelity) dari solusi desain yang akan kami buat kedepannya. Setelah itu, kami membuat rangkaian UI Styleguide yang akan digunakan sebagai komponen-komponen yang akan kami gunakan secara berulang kali. Dan yang terakhir, kami membuat UI Design dan akan kami simulasikan kedalam tahap Prototype sebagai bentuk final atau Hi-Fi (High Fidelity) dari solusi desain yang kami buat.

a- User Flow

b- Wireframe

c- UI Styleguide

d- UI Design

Homescreen & Detail Information Donation

Profile

Overlay Isi Saldo Kantong Donasi & Donasi Sekarang

e- Prototype

5. Testing
Tahap testing adalah tahap terakhir dari semua rangkaian proses design thinking. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur tigkat keberhasilan dari solusi desain yang telah kami buat. Pada tahap ini kami melakukan usability testing dan in-depth interview dengan responden.

Setelah itu, kami membuat dokumen stimulus user research yang berisi kriteria responden, daftar pertanyaan, dan skenario research. Selain itu, kami juga membuat dokumen record data user.

Pada tahap in-depth interview, kami melakukan sesi tanya jawab kepada responden. Adapun pertanyaan yang kami berikan kepada responden ialah terkait aplikasi Kitabisa dan umpan balik terhadap solusi yang telah kami buat.

Dalam mengukur tingkat keberhasilan solusi desain yang telah dibuat, kami menggunakan usability testing, yaitu satuan ukuran tingkat kegunaan yang menilai dari beberapa aspek seperti efektivitas, efisiensi, kemudahan, kepuasan, dll. Kemudian kami menggambarkan tingkat keberhasilan dari solusi desain yang telah kami buat. Jenis usability metric yang kami gunakan ialah SEQ (Single Ease Question), yaitu skala 1–7 yang diukur hanya dari sisi kemudahan. Angka 5,5 adalah parameter angka yang dijadikan target acuan.

SEQ Benchmark

Kesimpulan
Berdasarkan hasil interview terhadap 2 responden yaitu Syela dan Iftida, kami merangkum beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a- Responden 1 (Iftida Zharifah Siregar, 21 Tahun, Intership)

Hasil interview dengan Responden-1
Beberapa umpan balik dan hasil SEQ dari Responden-1

b- Responden 2 (Syela Mashyta, 22 Tahun, Graphic Designer)

Hasil interview dengan Responden-2
Beberapa umpan balik dan hasil SEQ dari Responden-2

Berdasarkan interview terhadap kedua responden, hasil SEQ yang diberikan sama-sama bernilai 6 yang menandakan bahwa solusi desain yang telah kami buat cukup membantu dalam sisi kemudahan. Tetapi tetap ada beberapa catatan bahwa, beberapa fitur sebaikan tidak ditampilkan atau dibuat sedikit kecil. Serta ukuran font pada menu profile yang masih kekecilan untuk dibaca.

Penutup
Demikian UX Case Studi yang telah kami buat. Kami mohon maaf apabila terdapay kesalahan dalam pemilihan kata dan kalimat serta informasi yang masih kurang didalam penulisan ini. Kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun.

Terima kasih juga kepada rekan saya, Raden Rayi Fega Dermawan atas kerjasamanya selama proses pengerjaan challange dari Kitabisa ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi khalayak ramai.

Terima kasih, Mauliate, Hatur Nuwun

--

--