[Life Experience] Applying for Dubai Employment Visa (Bahasa Indonesia)

Habibie Faried
Insinyur Negeri Pasir
6 min readJun 23, 2018

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Baca: al-Imārāt al-’Arabīyah al-Muttahidah

Pada kesempatan kali ini, saya ingin sharing mengenai proses apply visa untuk bekerja di UAE khususnya Dubai. Sebenarnya, saya ingin menulis pengalaman kerja saya secara keseluruhan mulai dari apply kerja di singapura (interview, apply visa, dll), kerja 1 tahun disana, sampai akhirnya mendapatkan kerja di dubai. Namun, saya akhirnya memutuskan untuk memecah semua cerita tersebut menjadi beberapa artikel seperti ini.

Sebagai catatan, saat ini saya sedang menunggu proses pembuatan visa. Tulisan ini mungkin akan sangat membantu untuk kalian yang sedang menjalani proses yang sama. Untuk yang lain, saya rasa bagus untuk dijadikan bahan referensi. Selain itu, mudah-mudahan tulisan ini bisa menjelaskan tentang siklus normal seseorang mendapatkan pekerjaan yang LEGAL di negara yang dituju.

For all readers who wants this in english, you can contact me by email shown at the bottom of this article

The only reason why I tell and share this kind of story is, to make sure we know on how to LEGALLY apply and work in overseas (in this case: UAE). Please read and understand this correctly.

Intro

Sebelum mulai membaca, saya harus bilang bahwa kepengurusan visa untuk kerja di singapura itu jauh lebih mudah dibanding visa kerja UAE. Plus lagi durasinya lebih cepat (3 minggu kalau tidak lupa) untuk singapura. Sedangkan saya sudah menunggu 1.5 bulan untuk UAE dan masih dalam proses. Semoga aman sentosa deh ya.

Recruiter’s Greeting

Pada tanggal 3 April, saya mendapatkan pesan InMail (Linkedin) yang kurang lebih isinya berbunyi

Tawaran kerja di InMail Linkedin

Setelah saya baca secara singkat, pekerjaan ini persis sama dengan yang saya lakukan saat itu (waktu masih kerja di singapura). Apalagi ini UAE yang terkenal dengan pajak 0%nya, jauh lebih lumayan dibanding Singapura yang menetapkan pajak progresif 0–22%.

Selain itu, lokasi geografis UAE yang berada di pusat dunia membuat saya berangan-angan untuk jalan” ke negara lain dengan mudahnya. Terutama benua Eropa dan negara Saudi.

Setelah membuat berbagai macam pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.

Applying for Work

Setelah kirim email balasan, akhirnya si recruiter menelfon saya dan menjelaskan tentang negara UAE, perusahaannya, lingkungannya dll.

Selain itu, dia juga menanyakan tentang perjalanan karir saya, skill serta alasan saya mengapa saya ingin pindah ke UAE.

Setelah itu, saya juga ditanya apakah mau untuk melanjutkan ke langkah berikutnya (tahap interview oleh perusahaannya langsung).

Sesaat setelah saya menjawab “setuju”, kami langsung berdiskusi mengenai tanggal yang tepat untuk melakukan interview.

Keseluruhan proses ini dilakukan secara ONLINE dan GRATIS tanpa biaya sepeserpun

Patut diingat bahwa hati-hati buat kalian yang mendapatkan tawaran kerja lalu disuruh berangkat langsung dengan menggunakan visa turis dengan alasan interview dll. Sekali lagi hati-hati dengan adanya kemungkinan buruk yang bakal terjadi.

Interview

Interview dilakukan secara online dan secara keseluruhan terdapat 3 tahapan

  1. Personal Interview
    Selama kisaran 1 jam, saya ditanya kurang lebih mengenai kepribadian, perjalanan karir, alasan mengapa ingin keluar serta apakah saya pernah bermasalah dengan rekan kerja di kantor sebelumnya.
  2. Technical Interview
    Disini saya diberi waktu 48 jam untuk melakukan pentest (Penetration Test a.k.a Hacking). Terdapat mesin dan sistem yang telah disiapkan oleh perusahaan. Mohon maaf yach tidak ada spoiler untuk ini :p
  3. Final Interview
    Beberapa hari kemudian, saya di email bahwa saya lolos tahap sebelumnya. Lalu dilakukan interview kembali selama 30 menit (orang yang berbeda dengan sebelumnya). Pertanyaannya kurang lebih gabungan antara interview tahap 1 dan 2.

Plus saya ditanya tentang asal mula nama saya (Habibie). Dia menanyakan apakah saya aware bahwa nama tersebut merupakan nama bahasa arab dll dll. Overall, mereka sangat ramah dan mudah”an menjadi awal yang baik untuk perjalanan karir saya kedepannya.

The Offering Letter

Alhamdulillah, beberapa hari kemudian mereka memberitahukan bahwa saya adalah orang yang terpilih untuk mengisi posisi tersebut. Mereka juga mengirimkan saya sebuah surat tawaran kontrak kerja seperti ini.

What a nice offer letter

Ada beberapa benefit yang mungkin bisa dijadikan referensi apabila mendapatkan tawaran kerja disana. Lebih baik lagi kalo kita bisa sharing benefit (termasuk gaji juga kali yah haha), lumayan buat pengetahuan kita bersama.

Benefit yang ditawarkan

Benefit cuti 30 hari itu sih yang paling membuat saya terkagum-kagum. Alhamdulillah, tahapan pertama sudah selesai.

Taken from steemitimages.com

Smooth Resignation

Sejujurnya masih ada hal yang memberatkan untuk melanjutkan perjalanan. Yakni, saya harus resign (notice period) ketika saya menandatangani kontrak. Ketika resign, ini tentu memiliki cerita sendiri antara saya dengan VP of Engineering dari perusahaan saya sebelumnya.

Singkat cerita, resign saya diterima dan mendapatkan resignation letter dari company bahwa saya telah resign dan sedang menjalani masa notice period selama 1 bulan. Kemudian, saya kirimkan (ke perusahaan di Dubai) kontrak kerja yang sudah ditandatangani bersama dengan resignation letter tersebut.

Selanjutnya, mereka mengirimkan email balasan bahwa mereka telah menerimanya dan saya harus melengkapi seluruh dokumen dan data diri, sesuai dengan yang tertulis pada kontrak kerja.

Arduous Paperworks!!!

Selama masa notice period, saya sembari mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan terutama LEGALISIR IJAZAH.

Untuk legalisir ijazah sendiri, kamu harus legalisir ke 5 tempat yakni kampus, kemenkumham, kemenlu, ristekdikti dan kedutaan. Untuk selengkapnya bisa dibaca disini: https://www.mofa.gov.ae/EN/DiplomaticMissions/Embassies/Jakarta/Services/Pages/Attestation.aspx

Dan setiap tempat tersebut, terdapat persyaratan dokumen tambahan yang kamu harus urus lagi. Misal waktu di ristekdikti, kamu juga harus membuat surat pernyataan dari dekan fakultas bahwa kamu adalah benar alumni dari kampus tersebut.

Mengetahui hal ini, saya sempat berfikir untuk menggunakan jasa pihak ketiga agar tidak repot. Setelah saya kontak, ternyata mereka membutuhkan ijazah asli saya untuk pengerjaan. Saya pribadi terutama sebagai orang infosec, tentu sangat keberatan dengan hal tersebut.

Well, pada akhirnya saya memutuskan untuk mengurus sendiri semuanya dari 0. Totally 1 bulan dan inilah hasilnya:

Amplop yang sangat bagus dari kedutaan untuk menyimpan dokumen ijazah

Nah ini dia penampakan bagian belakang fotokopi ijazah saya

Penuh dengan cap xD

Oh iya, tak lupa saya juga meminta reference letter dari perusahaan saya sebelumnya. Tentu hal ini penting untuk menyatakan bahwa kita telah bekerja dengan baik, tanpa adanya masalah. Well, thank you so much boss!

Typical Reference / Recommendation Letter

Waiting Story

Setelah nunggu 1 bulan (dari awal puasa hingga lebaran), visa pun tak kunjung muncul.

Akhirnya, saya menelfon kedutaan besar UAE jakarta dan terjadi percakapan seperti ini kurang lebih antara saya (S) dan petugas (P)

S: Selamat pagi pak, nama saya Habibie dan ingin bertanya mengenai visa kerja saya yang sudah di submit sejak 13 mei lalu.

P: Oh boleh, tolong sebutkan nomor paspor bapak

S: <menyebutkan nomor paspor>

P: Baik pak, ini visanya sudah online. Silahkan lakukan medical checkup dan datang kesini untuk screening sidik jari dan mata.

S: Sebentar pak, kalau menurut orang sana, katanya tinggal tunggu visa lalu langsung berangkat. Medical checkup akan dilakukan ketika sampai di Dubai

P: Hmm, tidak pak. Bapak harus medical checkup disini baru bisa berangkat. Paspor nanti ditinggal dan akan dicap visa disitu

Kamu harus tahu bahwa ada perbedaan informasi mengenai hal ini. Menurut pernyataan HR perusahaan adalah sebagai berikut:

“The information you got from UAE Consulate in Jakarta is a little bit confusing and i believe there must be a miscommunication as this is not normally the process in UAE. Medical test is usually done once you enter UAE.

We have been in contact with the government offices since last week and they confirmed the application is still in progress

Kindly allow us to revert back on Sunday”

…?

Yup, sekarang saya di tahap menunggu konfirmasi dari sana apakah benar saya harus medical checkup terlebih dahulu atau tidak.

Saya akan update artikel ini ketika nanti ada jawaban, lumayan untuk referensi.

Paling segitu dulu aja dari saya, terima kasih banyak sudah mau menyimak cerita ini. Maaf kalau tulisannya agak berantakan.

Kalau ada request cerita tentang yang lain, boleh nanti ان شاء الله dengan senang hati saya tulis disini. Lumayan untuk dokumentasi pengalaman pribadi, sekalian latihan nulis hehe.

Baiklah kalau begitu, sampai ketemu di artikel selanjutnya.

Semoga bermanfaat!

Habibie Faried
habibiefaried@gmail.com
@habibiefaried

--

--