Kerja-kerja Kluster Medika: Kesehatan dan Pendidikan

Haidar Karel
7 min readFeb 11, 2024
Cuplik sesi kegiatan Kluster Medika bersama adik-adik kami di Kampung Waryesi. Foto menunjukkan rekan-rekan kami dari Kluster Medika tengah berfoto dengan adik-adik semasa menjalankan program Edukasi PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) di Lapangan Sepak Bola Mansoben pada Jumat, 7 Juli 2023. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi
Cuplik sesi kegiatan Kluster Medika bersama adik-adik kami di Kampung Waryesi. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi

Satu pengabdian, empat jalan. Kali ini beralih ke cerita Kluster Medika dalam menuntaskan “peran” KKN yang diemban. Dari kesemua kluster, setidaknya Medika menjadi kelompok yang mobilitasnya paling sibuk ke sana kemari di samping personelnya yang hanya berjumlah empat (4) orang. Beruntunglah penempatan kami terpusat di Kampung Waryesi saja, sehingga koordinasi untuk saling bantu-membantu bisa dilangsungkan dengan teratur dan responsif; mengikuti kebutuhan dan ketersediaan jadwal sehari-hari.

Bisa dikatakan, minggu pertama hingga keenam semasa di Supiori padat diisi oleh pelaksanaan program kerja secara bergantian antara satu individu (dan kluster) dengan lainnya. Medika menjadi kluster yang puncak kesibukannya membentang di masa-masa awal sampai minggu kelima KKN. Selebihnya, mereka membantu teman-teman kluster lain serta menghadiri undangan untuk mengisi satu dua penyuluhan kesehatan di Sorendiweri.

Kendati memiliki “tanggung jawab” tak sedikit, kerja-kerja Kluster Medika nyatanya mampu dituntaskan secara cekat dan tepat. Boleh jadi urusan anggota sekadar hitungan jari, tetapi tulus pengabdiannya selalu datang dari hati.

Proyeksi pembelajaran dan pemberdayaan

Bagi Medika, selain menyorot kendala kesehatan, pendidikan atau edukasi atas kesehatan itu sendiri tak lepas dari perhatian. Hal tersebut kemudian coba dikontekstualisasikan dengan tema KKN yang diusung oleh unit kami yang menyasar persoalan bencana, wisata, pengelolaan sumber daya lokal di Kampung Waryesi. Urgen kebencanaan sebenarnya lebih difokuskan ke kampung tetangga, yakni Syurdori. Di sana, banjir rob kerap terjadi apalagi di musim-musim rawan hujan. Oleh karena itu, mereduksi dampak banjir serta mengupayakan mitigasinya masuk menjadi salah satu rencana kerja yang disusun kami bersama masyarakat, dan OPD.

Sementara itu berkaitan dengan kesehatan, proyeksi pelaksanaan program dari teman-teman Medika diarahkan untuk menumbuhkan pentingnya kesadaran untuk menerapkan PHBS, tak terkecuali bagi anak-anak. Selain itu, berbagai edukasi juga disiapkan mulai dari yang menyangkut stunting, penyakit menular seksual, narkoba, sampai pemanfaatan tanaman obat, dst. Berikutnya, diadakan pula penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi masyarakat setempat.

Berhubung lingkup kerja Kluster Medika bertalian dengan aspek esensial kehidupan, yakni kesehatan, maka komunikasi dan kerja samanya gencar direncanakan dengan menggandeng beberapa perangkat pemerintah daerah seperti Dinas Kesehatan Supiori dan RSUD Supiori. Kebutuhan data-data kesehatan, stok obat-obatan, akses terhadap bahan baku dan logistik penunjang program kerja, atau bahkan semata berdiskusi untuk mengumpulkan informasi tertentu menjadi rutinitas yang dijalani rekan-rekan Medika.

Menilik akses atas informasi dan layanan kesehatan

Stunting yang terjadi di timur Indonesia khususnya Pulau Papua masih tergolong tinggi dari rata-rata nasional. Untuk Kabupaten Supiori, misalnya, prevalensi stunting tembus di angka 40,2% menjadikannya yang paling tinggi di Provinsi Papua. Lebih lanjut, masalah stunting tertinggi untuk level distrik dipegang oleh Supiori Utara sebesar 37,4% sementara persentase terendah ada di Distrik Supiori Barat dengan angka 11% (Pemerintah Provinsi Papua, 2023). Selain itu, terkait dengan faskes juga masih minim. Tercatat per tahun 2021 hanya ditemukan satu rumah sakit, lima puskesmas yang masing-masing tersebar di lima distrik, serta sebanyak 31 puskesmas pembantu atau pustu di Supiori (BPS Supiori, 2022).

Adapun kalau melihat persebaran fasilitas pelayanan kesehatan sejatinya masih tergalang di Distrik Supiori Timur, spesifiknya di Sorendiweri. Di daerah ini terdapat satu-satunya rumah sakit dan dua apotek–setidaknya ini yang kami temui di lapangan. Sehingga untuk mendapatkan layanan yang lebih komprehensif, masyarakat di Supiori mesti bertolak terlebih dahulu menuju Sorendiweri. Berbicara jarak, Kampung Waryesi sebenarnya cukup dekat dengan akses terhadap fasilitas kesehatan. Sayangnya, yang menjadi ironi ialah kesadaran masyarakat untuk menjangkau layanan-layanan kesehatan tersebut dapat dikatakan rendah. Keadaan itu lalu diperburuk dengan lemahnya informasi dan wawasan akan pentingnya mengimplementasikan pola hidup sehat. Fakta pahit itu lantas hadir menjadi fenomena yang mengejutkan.

Yang Medika kerjakan

Medika memulai program kerjanya dengan mengumpulkan masyarakat di Posko Utama untuk ikut serta dalam edukasi mengenai P3K. Kegiatan ini bertujuan agar warga Kampung Waryesi mempunyai bekal tambahan dalam melakukan pertolongan pertama kecelakaan, khususnya jika terjadi bencana banjir. Dalam pelaksanaannya, teman kami bersama dengan masyarakat saling bertukar untuk melakukan praktik-praktik pertolongan dalam bentuk simulasi. Seusai acara, kawan Medika menyebarkan beberapa kotak P3K di lokasi-lokasi strategis seperti gereja dan sekolah-sekolah secara berkala.

Simulasi pertolongan pertama pada kecelakaan di kegiatan Edukasi P3K dalam Rangka Mitigasi Bencana yang terlaksana pada Rabu, 5 Juli 2023. Foto pertama (kiri) menampilkan dua rekan kami yaitu Ika dan Sintah sedang membalut tangan salah satu adik kami dengan kain putih yang menjadi volunter dalam praktik pertolongan pertama. Foto kedua (kanan) memperlihatkan salah satu papa yang menempatkan kedua jarinya di urat nadi tangan kirinya. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi
Simulasi pertolongan pertama pada kecelakaan di kegiatan Edukasi P3K dalam Rangka Mitigasi Bencana yang terlaksana pada Rabu, 5 Juli 2023. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi

Dua hari berantara, kami menggaet adik-adik untuk bertemu di Lapangan Sepak Bola Mansoben guna memperagakan cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar. Pertemuan ini diinisasi sebagai salah satu upaya dalam membiasakan pola hidup yang bersih dan sehat. Berpuluh-puluh anak kemudian berbaris dan berkumpul mengikuti instruksi kakak-kakak di depannya. Antusias adik-adik lantas mewarnai semangat kami untuk menyambut hari-hari setelahnya!

Suasana cerah sore hari pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu Kluster Medika menyelenggarakan Edukasi PHBS kepada adik-adik dengan mempraktikkan cara sikat gigi dan cuci tangan yang baik dan benar. Foto pertama (kiri) nampak adik-adik tengah bersama-sama menyikat gigi. Foto kedua (kanan) enam orang adik-adik tampil ke depan barisan untuk memperagakan langkah mencuci tangan dipandu kawan Medika. Sumber gambar: Galuh Lithuayu
Suasana cerah sore hari pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu Kluster Medika menyelenggarakan Edukasi PHBS kepada adik-adik dengan mempraktikkan cara sikat gigi dan cuci tangan yang baik dan benar. Sumber gambar: Galuh Lithuayu
Diundang untuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Supiori, rekan-rekan Kluster Medika melangsungkan Sosialisasi Malaria dan 6 Langkah Cuci Tangan di SD YPK Diaspora Sorendiweri pada Senin, 31 Juli 2023. Foto pertama (kiri) terlihat adik-adik dan Adel sedang bersiap diri untuk foto bersama di sebuah ruang kelas. Foto kedua (kanan) menampakkan keramaian kelas yang dipenuhi adik-adik SD. Sumber gambar: Hafuza Anandio
Diundang untuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Supiori, rekan-rekan Kluster Medika melangsungkan Sosialisasi Malaria dan 6 Langkah Cuci Tangan di SD YPK Diaspora Sorendiweri pada Senin, 31 Juli 2023. Sumber gambar: Hafuza Anandio

Penyuluhan juga dilakukan untuk membahas seputar stunting. Kegiatan yang diikuti oleh mama-mama dan remaja ini fokus berbincang mengenai upaya pencegahan seperti skrining anemia pada remaja, pentingnya mendapatkan gizi yang seimbang baik bagi ibu atau ibu hamil serta bayi hingga balita, menjaga gaya hidup bersih dan sehat, dan yang tak boleh luput ialah rutin memeriksakan kesehatan ke posyandu atau faskes-faskes lainnya. Pola makan yang bergizi dan teratur pula menjadi penekanan; yakni bagaimana menyiapkan makanan pokok yang sehat dengan nasi/sagu/singkong/ubi (yang pastinya banyak ditemui di Papua) didampingi dengan lauk-pauk yang kaya akan protein hewani (ikan/daging) dan nabati (tahu/tempe), serta sayur dan buah. Jika mengamati di Waryesi, tak sedikit anak-anak yang begitu gemar menyantap mi tanpa dimasak terlebih dahulu. Memang, akses mudah terhadap makanan instan tak dapat dimungkiri menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong pola makan yang bernutrisi sehat.

Potret pelaksanaan program Edukasi Pola Makan pada Anak-anak dan Ibu Hamil untuk Pencegahan Stunting di balai sederhana warga Kampung Waryesi pada Senin, 10 Juli 2023. Foto pertama (kiri) menujukkan salah satu mama sementara mengatur timbangan untuk bayi. Foto kedua (kanan) terlihat salah satu adik kami (kira-kira balita) sedang dituntun untuk menimbang berat badannya di sebuah timbangan digital. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi
Potret pelaksanaan program Edukasi Pola Makan pada Anak-anak dan Ibu Hamil untuk Pencegahan Stunting di balai sederhana warga Kampung Waryesi pada Senin, 10 Juli 2023. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi

Selanjutnya, dilaksanakan sosialisasi perihal penyakit yang menjangkit terutama ketika terjadi banjir dibarengi dengan pelatihan swamedikasi. Diketahui penyakit-penyakit tersebut seperti malaria, demam berdarah, leptospirosis dan demam banjir, ISPA, diare, hingga frambusia. Sementara melalui pelatihan swamedikasi, teman kami berdiskusi soal dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, dan buang) agar menambah pemahaman mengenai obat-obatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap pengobatan mandiri.

Penyuluhan Swamedikasi dan Pencegahan Penyakit Dampak Bencana Banjir (kiri) pada Rabu, 12 Juli 2023 serta Pelatihan Pembuatan Produk Jamu dari Tanaman Obat (kanan) pada Senin, 17 Juli 2023. Foto pertama (kiri) teman kami Sinta dan Adel (selaku PJ kegiatan) sedang memaparkan materi. Foto kedua (kanan) menunjukkan Adel ditemani Sinta dan Sandra yang tengah menyampaikan sedikit materi sebelum praktik melakukan pembuatan jamu. Sumber gambar: Sandricka Eleanor
Penyuluhan Swamedikasi dan Pencegahan Penyakit Dampak Bencana Banjir (kiri) pada Rabu, 12 Juli 2023 serta Pelatihan Pembuatan Produk Jamu dari Tanaman Obat (kanan) pada Senin, 17 Juli 2023. Sumber gambar: Sandricka Eleanor
Kesibukan mama-mama dalam pembuatan jamu bersama Kluster Medika di pelataran Posko Utama. Foto pertama (kiri) nampak mama-mama tengah memotong kecil-kecil jahe dalam praktik pembuatan jamu. Foto kedua (kanan) mama-mama menyimak paparan materi; persiapan sebelum membuat jamu secara langsung. Sumber gambar: Sandricka Eleanor
Kesibukan mama-mama dalam pembuatan jamu bersama Kluster Medika di pelataran Posko Utama. Sumber gambar: Sandricka Eleanor

Ada kalanya Kluster Medika menyambangi sekolah-sekolah, salah satunya SMA Negeri 2 Mansoben. Bekerja sama dengan dua rekan kami dari Kluster Soshum, mereka menyelenggarakan edukasi menganai bahaya penggunaan narkoba serta penyakit menular seksual di kalangan remaja yang tak hanya membahas implikasi dari sisi kesehatan, namun juga sudut pandang secara hukum. Kolaborasi antara satu atau lebih kluster memang cukup ditekankan selama menyelesaikan kegiatan-kegiatan di Waryesi; entah yang dikemas ke dalam program kerja atau sekadar membantu dengan sukarela.

Kamis, 20 Juli 2023 berlangsung Edukasi Narkoba dan Penyakit Menular Seksual pada Remaja SMA di SMA Negeri 2 Mansoben. Foto pertama (atas) memperlihatkan Sandra dan Ika (selaku PJ program) yang sementara menyampaikan materi kepada remaja di SMA Negeri 2 Mansoben. Foto kedua (bawah) menujukkan pose bersama setelah kegiatan antara adik-adik SMA dan rekan kami; Sandra, Ika, dan Adel (berada di ujung kiri) serta Sinta, Bintang, dan Helmy (berada di ujung kanan). Sumber gambar: Argya Hanisi
Kamis, 20 Juli 2023 silam dilangsungkan kegiatan Edukasi Narkoba dan Penyakit Menular Seksual pada Remaja SMA. Foto berlatar di salah satu ruang kelas di SMA Negeri 2 Mansoben. Sumber gambar: Argya Hanisi

Satu program “besar” yang dilakukan teman-teman juga ialah cek kesehatan yang terlaksana sebanyak tiga kali. Di antaranya pada 10 Juli yang fokus ke pengecekan kesehatan bayi dan anak-anak, 24 Juli yang menyasar kepada masyarakat Kampung Waryesi secara umum, serta 25 Juli yang diselenggarakan di Polres Supiori. Pemeriksaan ini pun sekaligus dipaketkan dengan sesi konsultasi kesehatan; berhubung dalam pelaksanaannya Medika dibantu oleh para dokter dan perawat yang bertugas di RSUD Supiori. Tekanan darah, kolesterol, gula darah, asam urat, dan berbagai keluhan tersampaikan lainnya menjadi beberapa hal yang diperiksakan kepada masyarakat setempat.

Cek kesehatan pada Senin, 24 Juli 2023. Foto pertama (kiri atas) terlihat Ika dan Sandra di meja layanan pengambilan obat. Foto kedua (kanan atas) nampak Ika sedang memberi informasi soal obat kepada salah satu papa. Foto ketiga (kiri bawah) menunjukkan Adel dan Sinta yang sementara memeriksa darah salah satu mama. Foto keempat (kanan bawah) memperlihatkan Adel dan dua tenaga kesehatan sedang berbincang. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi
Cek kesehatan bersama dengan masyarakat Kampung Waryesi yang bertempat di teras Posko Utama dibantu tenaga kesehatan dari Pemda Supiori pada Senin, 24 Juli 2023. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi

Upaya mendorong kesadaran

Rentetan kegiatan yang dilangsungkan bersama dengan masyarakat Kampung Waryesi sangat diterima dengan tangan terbuka. Baik mama, papa, kakak, hingga adik seluruhnya mengisi ruang kontribusi yang tersedia. Terima kasih, semoga yang sedikit ini mampu bertahan dalam ingat. Kami menemui satu dua masyarakat yang menahan memeriksakan dirinya karena belum “merasa sakit”. Atau yang sebenarnya khawatir, tetapi urung niatnya karena masih bisa “menahan sakit”. Semoga keadaan-keadaan itu berbalik! Menjadi lebih mengasihi diri sendiri dan keluarga; sebagaimana memerhatikan dan menyanyangi kami dengan segenap cinta.

Teks alternatif Medium: Foto bersama selepas melaksanakan Edukasi P3K dalam Rangka Mitigasi Bencana yang merupakan program perdana Kluster Medika. Terlihat di dalam foto ada Mama Desa, Ika, Sinta, mama-mama, papa-papa, serta insos yang memenuhi halaman Posko Utama. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi
Foto bersama selepas melaksanakan Edukasi P3K dalam Rangka Mitigasi Bencana yang merupakan program perdana Kluster Medika. Sumber gambar: Nabielkhan Fasichullisan Afandi

Terima kasih kepada Mama Desa, Mama Aplena, Mama Moses, para dokter dan perawat, termasuk dr. Jenggo dan dr. Ulfah serta seluruh masyarakat Kampung Waryesi yang selalu bersedia membantu tanpa pamrih. Terima kasih pula teruntuk Ika, Adel, Sandra, dan Sinta yang menjadi penggerak kerja-kerja Kluster Medika tanpa kenal lelah. Cerita ini akan terus mengingatkanku pada tulus pengabdian yang penuh cinta kasih.

--

--

Haidar Karel

(sedang) menulis soal Papua, sepak bola, dan apa-apa yang melawat seketika