Strategi Menentukan Segmentasi Yang Tepat.

Kaff Agency
4 min readFeb 12, 2020

--

Bagi pebisnis dan marketer sangatlah penting menentukan strategi yang tepat dalam menentukan segmentasi atau target Branding. Sebab jika kita tidak menyusun segmentasi, strategi branding yang telah kita susun sedemikian rupa bisa jadi salah sasaran. Lalu apa itu segmentasi?

Segmentasi adalah membagi sebuah pasar /target branding berdasarkan kebutuhan, perilaku yang membutuhkan produk atau karakteristik pasar. Segmentasi dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis hingga behavior pasar tertentu.

Tujuan dari segmentasi ini adalah mengetahui kebutuhan pasar serta memfokuskan target market, sehingga bisa meningkatkan penjualan. Segmentasi juga bisa menekan harga jual suatu produk, karena kita sudah mengetahui kepada siapa kita menjual produk, daripada harus mencoba berbagai macam variasi untuk menjangkau semua kalangan.

Kriteria Segmentasi Pasar

Sebelum menentukan segmentasi pasar penting bagi pebisnis / marketer untuk mengetahui pasar mana yang potensial atau tidak dengan melihat kriteria-kriteria berikut ini:

1. Terukur

Riset pasar yang andal harus mampu mengidentifikasi ukuran segmen pasar hingga tingkat akurasi yang masuk akal, sehingga ahli strategi kemudian dapat memutuskan sejauh mana mereka harus memfokuskan upaya mereka pada pemasaran.

2. Substansial

Ahli segmentasi pasar tidak akan menyarankan untuk mentargetkan Branding ke pada pasar yang “Musiman”. Sama halnya pebisnis profesional tidak akan membuka bisnis yang hanya bertahan 1–2 tahun saja. Menentukan Substansi Segmentasi cukup dengan melihat pada kebutuhan pasar yang semakin lama semakin berkembang.

3. Accessible (Dapat diakses)

Ketika melakukan riset terhadap segmen pasar, penting untuk mempertimbangkan bagaimana audiens dapat mengakses informasi tersebut. Lalu, Anda juga harus mengenal kekuatan dan kemampuan departemen pemasaran perusahaan Anda. Serta kamu harus mengetahui kapan yang tepat untuk memasarkan di papan reklame dan ads feed social media.

4. Differentiable (Dapat dibedakan)

Perbedaan antara segmen pasar harus didefinisikan dengan jelas sehingga kampanye produk dan alat pemasaran dilaksanakan tidak tumpang tindih. Segmen pasar yang ideal adalah pasar yang memiliki kebutuhan market yang banyak, di sisi internal memiliki kelompok-kelompok yang homogen (memiliki preferensi karakteristik yang sama).

5. Actionable (Dapat ditindaklanjuti)

Segmentasi pasar adalah hasil yang mudah diukur, ideal dalam kaitannya dengan pengukuran yang ada dari segmen pasar sebagaimana didefinisikan oleh riset dalam mengetahui segmen pasar.

Pengelompokan Segmentasi Pasar

Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash

Tipe — tipe pengelompokan segmentasi pasar ada berbagai macam, tergantung dari perspektif si pebisnis atau marketer. Namun Qaf Frameworks akan memberikan 4 kategori pengelompokan sesuai segmentasi pasar :

  1. Segmentasi Geografis, adalah membagi pasar bisa berdasarkan wilayah admisnistratif seperti desa/kelurahan, kecapamatan, kabupaten, provinsi dan negara, ataupun berdasarkan kondisi geografis tertentu seperti wilayah pegunungan, wilayah pesisir, masyarakat desa ataupun kota dan lain sebagainya.
  2. Segmentasi Demografis, adalah upaya untuk membagi pasar kedalam kelompok biasanya berupa usia, jenis kelamin, jumlah keluarga, status perkawinan, tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama, dan lain sebagainya.
  3. Segmentasi Psikografis, adalah upaya pengelompokan segmen pasar berdasarkan pada Status sosial, gaya hidup dan kepribadian segmen yang dituju. Untuk mendapatkan data-data ini biasanya perusahaan memerlukan riset dan analisa secara intens karena dari waktu-kewaktu kondisi dapat berubah.
  4. Segmentasi Perilaku, adalah membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, dan reaksi konsumen terhadap suatu produk.

Penerapan & Strategi Segmentasi

Photo by William Iven on Unsplash

Dalam menerapkan segmentasi perusahaan memiliki beberapa pilihan strategi segmentasi yang penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada, yaitu :

  1. Undifferentiated

Strategi segmentasi ini memberlakukan seluruh pasar sebagai pelanggan potensial. Sering juga disebut sebagai mass marketing. Strategi pemasaran ini biasanya dipakai untuk menghemat ongkos branding dll. Karena pada penerapannya tidak mentargetkan secara spesifik segmentasi pasar.

Strategi ini memiliki kelemahan, karena dalam praktiknya tidak semua orang bisa menjadi pelanggan potensial, meskipun barang dan fiturnya sangat high end, namun tetap saja hal tersebut akan membuat rugi si pemilik.

2. Differentiated

Strategi ini adalah melakukan diferensiasi segmentasi ke dua atau lebih kelompok. Hal ini yang biasa dilakukan oleh pebisnis yang berpengalaman, karena mereka dapat dengan mudah melihat peluang-peluang yang muncul meski semakin sempit segmentasi tersebut.

Untuk hal ini, perusahaan harus membuat produk yang berbeda — beda untuk masing — masing segmen pasar yang ada. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan barang dan jasa, serta untuk mendapat kedudukan yang kuat di setiap segmen pasarnya.

3. Konsentrasi

Strategi segmentasi ini adalah dengan menentukan target market yang lebih kecil. Dengan melihat celah market yang lebih fokus, sehingga dengan strategi ini dapat menemukan market potensial yang belum tersentuh kompetitor lainnya.

Hal ini cocok untuk perusahaan yang sumber dayanya terbatas. Serta perusahaan bisa lebih hemat dalam operasi pemasarannya karena telah melakukan spesialisasi produk, harga, promosi, dan distribusi.

4. Atomisasi

Atomisasi pasar berarti memperlakukan setiap konsumen individu sebagai segmen pasar yang unik. Pemasar berfokus pada segmen pasar yang sangat kecil, hingga ke tingkat individu. Strategi biasanya diterapkan oleh perusahaan yang menghasilkan barang- barang dengan kualitas tinggi, mahal, tetapi konsumen sangat sensitif terhadap kepemilikannya.

--

--

Kaff Agency

A Digital Creative Agency Focus on Brand Strategist & Animation. Local based yogyakarta, Indonesia.