Tips Membuat Nama Brand yang Menarik untuk Bisnis Anda
Saay CiQaf ingin memulai sebuah bisnis entah menjual produk barang atau jasa, satu hal yang tentu harus dipikirkan adalah mengenai nama brand alias merek. Ya, sebuah produk yang memiliki merek menarik, pasti bisa membuat omset meningkat sehingga berpengaruh positif ke kelangsungan bisnis. Hanya saja ternyata tidak semu pebisnis memahami betapa pentingnya pemilihan merek produk mereka,lho!
Beberapa orang bahkan memilih brand yang ala kadarnya untuk produk bisnis. Alhasil, usaha yang diharapkan bisa berkembang pesat bisa jadi mengecewakan cuma karena memilih merek yang tidak tepat. Hal ini tentu harus menjadi perhatian lebih bahwa merek memegang peranan penting dalam kelangsungan bisnis.
Untuk menciptakan brand atau merek yang baik bagi produk bisnis CiQaf, tentu tak perlu harus jadi sarjana sekolah bisnis. Ada beberapa tips yang bisa jadi pertimbangan dalam menentukan nama sebuah produk. Asalkan mengikuti tips yang sudah MinQaf ulas berikut ini, Kamu bakal bisa mengenalkan produk bisnis kepada konsumen. Karena memang sebuah produk yang sukses selain memiliki omzet memuaskan, juga sangat mudah diingat masyarakat. Yuk cek langsung!
1. Cari Nama yang Unik
Kira-kira apa sih yang membuat Google, Twitter, Aqua hingga keripik singkong pedas Maicih bisa populer? Betul, nama mereka sangat unik. Untuk itulah saat menentukan merek produk bisnis adalah usahakan mencari nama yang unik. Nama yang unik sudah pasti bikin konsumen tertarik. Contohnya tren masa kini di produk es kopi, merek seperti es kopi Janji Jiwa, es kopi Tuku hingga es kopi Kenangan sangat terkenal karena begitu unik. Di tingkat perekonomian dunia, bisnis-bisnis raksasa kebanyakan memakai nama brand yang begitu unik. Beberapa contoh lainnya seperti Volkswagen yang bermakna kendaraan manusia, Yahoo si mesin pencari hingga minuman kola super populer, Coca Cola. Nama-nama yang unik bahkan mampu membuat merek tersebut bertahan selama puluhan tahun lamanya dan tak akan tergeser oleh produk serupa karena memiliki tingkat brand awareness yang sangat kuat.
Baca juga: 6 Langkah Jadi Pengusaha Muda yang Sukses
2. Merek Belum Pernah Dipakai
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, brand alias merek adalah wajah dari bisnis milikmu. CiQaf tentu tak mau dong menggunakan ‘wajah’ yang mirip dengan bisnis lain? Untuk itulah usahakan hal pertama yang harus kamu ingat saat menentukan merek produk ialah belum pernah dipakai. Bagaimana tahu nama brand itu sudah pernah dipakai atau tidak? Yang termudah menggunakan Google. Tulis kolom pencarian Google dengan merek produk yang kamu inginkan, jika muncul nama yang sama usahakan untuk menggantinya. Dikhawatirkan kalau memakai merek yang sama, kamu bisa terkena pelanggaran hak cipta sehingga produkmu kalah saing atau tidak sesuai dengan target konsumen. Supaya lebih aman lagi, cari informasi di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk memastikan apakah nama brand yang dipilih belum pernah dipakai.
3. Bikin Nama Produk yang Pendek
Tips berikutnya yang bisa CiQaf lakukan ketika hendak mengenalkan bisnis adalah memilih nama pendek untuk produk yang dijual. Dengan nama yang pendek, produk bakal lebih mudah diingat. Setidaknya maksimal tiga suku kata, maka itulah toleransi untuk nama brand. Contoh merek dengan satu suku kata yang populer adalah GRAB, lalu kemudian dua suku kata ialah GOJEK, dan terakhir brand dengan tiga suku kata ialah Indomie. Ketiga merek di atas jelas sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan toleransi tiga suku kata, brand milikmu jelas mudah diingat dan diucapkan saat konsumen membutuhkannya. Bayangkan kalau seandainya pemilik bisnis GOJEK mengubah nama produknya menjadi Penyedia Ojek Online, tentu sangat tidak unik, tidak catchy dan terlalu panjang.
4. Merek Harus Mudah Diucapkan
Memilih nama produk yang unik memang jadi tips penting. Namun seunik apapun nama brand yang kamu pilih, haruslah mudah didengar sekaligus diucapkan. Nama brand yang bisa diucapkan semua orang secara tidak langsung akan membantu proses pemasaran bisnismu. Contohnya seperti Ayam Geprek Bensu, dimana menggunakan merek Bensu yang sudah pasti bisa diucapkan semua kalangan. Tentu hasilnya akan berbeda kalau kamu memberi nama restoran Ayam Geprek Usneb yang bisa membuat beberapa orang kesulitan mengucapkannya. Bukan hanya sulit diucap, bahkan merek Usneb juga lebih sulit didengarkan daripada Bensu.
Baca juga: 3 Kunci Sukses yang Milenial Harus Miliki, Sudah Tau Apa Saja?
5. Pilih Nama yang Punya Makna Positif
Ada yang bilang bahwa nama adalah doa. Seperti layaknya orangtua yang memberikan nama untuk buah hati, tentu mereka berharap si anak bisa memiliki nilai-nilai positif sesuai makna nama yang disematkan. Hal ini pula yang wajib CiQaf lakukan ketika mau memberi nama produk bisnis. Dua contoh marketplace lokal yang memiliki makna positif adalah Tokopedia dan Bukalapak. Seperti namanya, Tokopedia kini dikenal sebagai ensiklopedia toko-toko online sementara Bukalapak memiliki sumbangsih besar membuka lapak alias tempat usaha baru bagi pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Dengan makna yang positif, brand mu tentu mendapat perhatian yang baik pula sehingga tujuan bisnis bisa tercapai selayaknya doa yang diharap-harapkan.
6. Merek Gambarkan Produk Bisnis
Memiliki produk dengan nama yang unik, singkat dan menjual memang adalah hal utama. Namun CiQaf tak boleh lupa bahwa nama brand tersebut harus menggambarkan betul produk yang kamu tawarkan. Dengan menyesuaikan nama merek produk terhadap target konsumen, tentu akan sangat membantu dalam hal pemasaran. Twitter atau Instagram misalnya, dua-duanya adalah media sosial yang memiliki konten berbeda. Twitter lebih fokus pada konten tulisan sehingga tampak selayaknya cuitan pengguna alias tweet. Sementara Instagram lebih mengutamakan konten video dan foto atau gabungan keduanya, sehingga tampilannya lebih merekam momen aktual. Hal berbeda lagi ditawarkan oleh Facebook di mana nama brand mereka menggambarkan betul kebiasaan para pengguna untuk saling berjumpa lewat internet.
Sementara untuk brand lokal yang begitu menggambarkan produk bisnis ada Gojek, Aqua dan Indomie. Gojek misalnya, layanan transportasi online ini awalnya menawarkan antar-jemput penumpang dengan sepeda motor alias ojek. Sementara indomie, adalah merek mie instan asal Indonesia yang sudah dikenal di tingkat global. Sama halnya juga dengan Aqua yang adalah produk air mineral dalam kemasan. Nama-nama merek populer tersebut begitu unik, singkat, belum pernah digunakan dan pastinya menggambarkan betul produk bisnis yang dijual.
7. Usahakan tak Pakai Singkatan
Ada brand populer seperti Louis Vitton (LV) yang sukses dengan singkatannya. Namun jika CiQaf baru berbisnis, usahakan untuk menggunakan nama produk tanpa singkatan. Contoh produk lokal yang berhasil mengenalkan singkatannya adalah IM3 (Indosat Multimedia Mobile). Kendati akhirnya konsumen lebih terbiasa dengan sebutan Indosat. Singkatan para nama merek bisa bikin konsumen bingung. Dengan memahami ketujuh tips di atas, maka bisa dipastikan kalau kamu bakal lebih bijak dalam menentukan nama brand. Yang pasti, jangan terburu-buru dalam menentukan nama untuk produk bisnis yang bakal dikenalkan karena harus dipikirkan untuk jangka panjang. Kamu bisa melakukan riset ke pasar yang dituju hingga bertukar pikiran atau mencoba mengembangkan ide sendiri, sebelum memutuskan sebuah nama yang tepat untuk merek produkmu.
Nah, kita sudah sampai nih di akhir pembahasan. Akan ada ragam pembahasan menarik yang bisa kamu dapatkan di akun kamu, lho. Nantikan terus artikel selanjutnya ya. (*)