Magang Hari ke-3: Diam dan Menulis

Achmad H. Imaduddin
3 min readJun 7, 2022

--

Hari Senin (6 Juni 2022) merupakan hari ketiga saya magang di Biro Tapem DIY. Hari ini dimulai dengan agenda apel di depan kantor. Apel ini diikuti oleh seluruh pegawai di berbagai bagian di Biro Tapem. Terdapat 4 bagian di Biro ini, yaitu Bagian Pemerintahan Umum, Otonomi Daerah dan Kerja Sama Dalam Negeri, Bina Pemerintahan Kalurahan dan Kapanewon, serta Admindukcapil (bagian saya).

Pada kesempatan itu, kami bertiga (dua teman saya dan saya) diminta untuk memperkenalkan diri. Waktu itu, perlu saya akui bahwa suasana terasa sedikit canggung (awkward) walaupun saya tidak merasa gugup (nervous) sedikit pun. Alhasil, ketika memperkenalkan diri, alih-alih berkata “Selamat Pagi, Bapak/Ibu”, saya justru berkata “Selamat Pagi, Bapak/Ibu Guru”. Langsung saja, kalimat tersebut mengundang gelak tawa dari para pegawai di depan saya.

Namun, daripada bersikap malu dan seakan membuat kesalahan, tawa tersebut justru membuat saya nyaman dan saya biarkan berlalu. Setidaknya, saya mampu membuat orang lain terhibur.

Usai kegiatan apel, kami kembali ke ruang masing-masing. Sebagai anak magang, saya pikir saya akan mendapat banyak kegiatan di hari Senin. Ternyata, sama saja. Bahkan, dalam satu hari itu, saya tidak mendapat pekerjaan apapun dan tidak terlibat dalam kegiatan mana pun. Sekadar duduk, berdiam diri, menikmati Wi-Fi, dan menuliskan kisah-kisah ini.

Banyaknya waktu luang yang saya miliki selama magang di Biro Tapem, saya gunakan untuk menuliskan kisah di Medium dan menyicil esai lain sebagai keperluan Ujian Akhir Semester. Di satu sisi, saya bersyukur sebab saya memiliki waktu luang untuk mengerjakan tugas-tugas akademis saya di kampus. Di sisi lain, saya mulai berpikir bahwa sebenarnya Biro ini tidak membutuhkan anak magang.

Saya belum mampu melakukan komparasi antara magang di pemerintahan dan di sektor swasta (korporasi dan sejenisnya). Namun, salah satu teman saya yang juga ikut magang di Biro ini pernah menjajal untuk magang di sektor swasta. Ia menyampaikan bahwa biasanya magang di swasta memiliki tugas pokok dan fungsi serta beban kerja yang jelas. Alhasil, anak magang benar-benar memahami kegiatan substansial dan dilibatkan dalam urusan penting. Tidak sekadar duduk dan melumut.

Jangan salah, saya sudah mengajukan diri kepada beberapa orang. “Adakah yang bisa saya bantu, Pak/Bu/Mas/Mbak?” Sayangnya, jawaban yang saya terima selalu tidak jauh berbeda, “Belum, Mas.”

Untung saja, pada hari ketiga ini, saya memiliki jadwal kelas pengganti di kampus pada jam satu siang. Setidaknya, saya bisa menghibur diri dengan beraktivitas dan melakukan kegiatan yang benar-benar melibatkan saya dalam prosesnya.

Maksud saya adalah mengapa dibuka lowongan bagi anak magang apabila pemagang tidak diberi arahan atau kegiatan yang bersifat substansial sehingga pemagang benar-benar mempelajari hal baru dan mengetahui bagaimana dinamika dan proses kerja di sektor yang ditempati.

Saya melihat bahwa sejatinya beban kerja yang tersedia tidak selaras dengan jumlah pekerja yang dimiliki. Dalam hal ini, beban kerja bersifat lebih ringan sedangkan jumlah pekerja ada banyak. Dengan kata lain, sepertinya tidak dibutuhkan pekerja sebanyak ini (apalagi ditambahi oleh anak magang) untuk mengerjakan beban kerja yang tersedia.

Jujur saja, pengalaman selama tiga hari ini mengantarkan saya pada perenungan mengenai perajutan karier di sektor pemerintahan sebagai Aparatur Sipil Negara pada masa depan. Apakah laju kerja di pemerintahan memang selambat ini? Apakah ASN benar-benar menghabiskan sebesar waktunya dengan sekadar duduk dan menatap laptop? Apakah menjadi ASN benar-benar semembosankan ini? (NOTE: Perihal renungan menjadi ASN akan saya usahakan untuk ditulis pada kemudian hari).

Sebagaimana judul dalam tulisan ini, kegiatan saya pada hari ketiga tidak jauh-jauh dari berdiam diri dan menulis. Alhasil, tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang magang pada hari ketiga ini.

Kendati demikian, saya menutup magang pada hari ketiga dengan menonton Top Gun: Maverick yang ternyata sangat memuaskan dan menarik. Kebosanan yang terakumulasi sejak tadi pagi, untungnya mampu bertransformasi menjadi perasaan yang berdebar dan penuh aksi ketika menonton film tersebut. Apabila Anda ingin mengetahui ulasan film tersebut, silakan cek di sini.

--

--