Storytel : Sahabatnya Orang Banyak Mau Tapi Nggak Mau Rugi “a.k.a GUE”

Carolina Intan
3 min readJan 5, 2024

--

Hobi gue baca buku tapi nggak bisa dibilang kutu buku juga yaa. Bacaan gue mostly novel bergenre apapun yang ceritanya seru dan self development book, tapi kalau ngebosenin biasanya auto DNF. Terus kalau beli buku sukanya ngkutin rekomendasi orang atau base on judul bukunya aja yang keliatan menarik. Efeknya? selain agak boncos, yaa banyak buku yang endingnya nggak kebaca gara gara bingung mau baca yang mana dan kadang suka lupa juga udah sampe chapter berapa bacanya. Gue tipe yang suka gonta ganti buku soalnya.

Photo by KOBU Agency on Unsplash

Biar ga boncos, gue coba alternatif lain buat ngurangin kebiaaan beli beli buku dengan nyari E-Booknya aja tapi rasanya beda sih, lebih enak megang buku fisik dibanding tablet atau hp, mata juga lebih gampang capeknya. Terus nyoba cari alternatif lain lagi dan ketemulah sama yang namanya audiobook, kalau dulu penyedianya baru dari luar jadi bayarnya mesti di convert dulu dan pilihan bukunya di dominasi bahasa Inggris.

Buat yang belum tau, audiobook itu buku yang dinarasikan/dibacakan, jadi buat yang sering alesan gabisa baca cepet atau berat bawa buku keana mana atau ngga ada waktu duduk diem, cobain deh tu audiobook.

Sekarang di Indonesia udah ada yang namanya Storytel. Ini pure review jujur gue aja karena emang suka banget sama aplikasi ini dan seneng aja karena bisa bayar pakai gopay atau E-wallet lainnya. Kategori bukunya banyak banget, mulai dari fiksi, non fiction, bahasa, romance, business, economy, self development, sampai clasic dan buku-buku yang lagi hype sekarang juga ada disini. Nggak cuman buku berbahasa Indonesia aja yang bisa kita akses, tapi yang berbahsa inggris juga banyak banget koleksinya. Beberapa bukunya bahkan di bacain langsung sama penulisnya.

Storytel pakai sistem subscription dengan harga yang murah banget sih, cuma Rp 39.000/bulan kita bisa “bebas” baca semua buku, kalau nggak suka tinggal cari buku lain nggak usah repot mikirin harga lagi. Buat kalian yang mau coba storytell, gue kasih beberapa rekomendasi judul buku yang gue suka banget.

Pertama, The Happiest Man On Earth: The Beautiful Life Of An Auschwitz Survivor. Ini adalah buku biography seorang pria bernama Eddie Jaku yang merupakan seorang survivor dari tragedi holocaust di German. Ceritanya Eddie mungkin akan terdengar seperti cerita fiksi karena cara berceritanya yang sangat sederhana, padahal nyatanya tragedi holocaust bener bener terjadi. Durasinya cuma 4 jam kok dan di bacakan dalam bahasa inggris. Bahasa yang digunakan nggak berat dan pelafalan naratornya juga jelas banget, jadi cocok juga buat kalian yang mau latihan mendengarkan dalam bahasa inggris.

Kedua, ada rekomendasi novel berjudul Before The Coffee Gets Cold karya Koshitazu Kawaguchi. Satu hal yang menarik dari buku ini buat gue, selain karena premisnya yang unik tentang sebuah kursi dalam sebuah cafe yang bisa membawa pengunjungnya kembali ke masalalu, ada hal lain yang membuat konsep time travelingnya beda. Kalau di kebanyakan film/buku menekankan, apa yang diubah di masalalu akan mengubah masa sekarang, konsep itu nggak berlaku di cerita ini. Justru sebaliknya, apapun yang berusaha kita ubah di masa lalu tidak akan mengubah apapun di masa sekarang, kecuali…….

Cari tau sendiri yaa, setelah itu kasih tau gue buku apa yang udah kalian coba dengerin di storytel. Oiya audiobook nya bisa kalian download dan ada fitur sleep timernya, jadi bisa custom berapa lama mau dengerin audio nya, nanti audionya akan otomatis mati sesuai dengan waktu yang ditentukan. Cocok untuk menghemat kuota dan penghantar tidur bukan?

Soo happy listening

--

--