haunazka
3 min readFeb 4, 2020

--

“Kegigihan Amelia Sang Anak Bungsu”

Judul Buku: Si Anak Kuat
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: Republika
Jumlah Halaman: 398 Halaman
Tahun Terbit: Agustus 2019
No. ISBN: 978-602-5734-42-7

Harga Buku: Rp 78.000

Orientasi

Buku ini menceritakan tentang Amelia, kisah si anak bungsu yang memiliki mimpi-mimpi gemilang untuk kampung halaman tercintanya. Dari puluhan buku Tere Liye, serial buku ini adalah mahkotanya.
 
Buku Si Anak Kuat juga merupakan buku pertama dari Serial Anak Nusantara, yang sebelumnya berjudul “Amelia” dari Serial Anak-Anak Mamak karya Tere Liye.

Sinopsis
 "Kau anak paling kuat di keluarga ini, Amel. Itu benar sekali. Bukan kuat secara fisik, tapi kuat dari dalam. Kau adalah anak yang paling teguh hatinya, paling kokoh dengan pemahaman baik."
***
Buku ini bercerita tentang Amel, yang mempunyai nama lengkap Amelia. Amel adalah anak bungsu dari Bapak Syahdan dan Ibu Nurmas dan mempunyai tiga orang kakak yaitu, Kak Eli (Eliana), Kak Pukat dan Kak Burlian. Ketiga kakak Amel ini juga memiliki cerita di bukunya masing-masing dalam satu serial.
 
Pada masa kecilnya Amel memiliki pengalaman yang menarik, memiliki kedua orang tua yang menanamkan nilai-nilai yang baik tentang kehidupan, sosial dan nilai-nilai agama. Amel dan keluarganya tinggal di sebuah lembah, yang terletak di perkampungan yang sangat indah.
 
Dari kecil Amelia disebut oleh mamak dan bapaknya “Amelia si gadis bungsu yang kuat”. Terlahir menjadi bungsu, membuat ia tidak terima dengan kenyataan, selalu ingin bertukar posisi dengan kakak sulungnya, Eliana. Baginya menjadi bungsu hanyalah korban perintah-perintah kakaknya, selalu disuruh-suruh dan selalu menjadi penunggu rumah. Selain memiliki kakak sulung yang selalu mengatur, Amelia juga memiliki dua kakak laki-laki yang tak kalah menyebalkanya dengan Eliana, yang setiap hari menjahili dan meledek Amelia, kakak kedua Pukat si anak pandai, dan si Burlian si anak spesial.
 
Amelia sangat ingin bertukar posisi dengan kakaknya, Eliana. Amelia ingin sekali dipanggil Eli, yang dari penggalan namanya juga dari Am-Eli-a. Amel tidak pernah tahu bahwa menjadi anak sulung juga menopang beban berat, dia bersikeras tidak ingin menjadi anak bungsu, ngotot sekali untuk menjadi anak sulung itu lebih menyenangkan, bisa ngatur-ngatur sesukanya, merintah ini dan itu.
Dalam kisah Amelia ini, Tere Liye menyampaikan pesan moral tentang keharusan akan anak manusia untuk merantau dan menjelajah dunia luas demi menuntut ilmu, sekalipun ia anak perempuan dan bungsu pula. Itulah yang dilakukan Amelia, sekalipun Kak Pukat dan Burlian selalu mengatakan bahwa Amelia akan tetap jadi penunggu rumah, tidak akan pernah kemana-mana, tetap tinggal di kampung halaman.
 
Analisis dan Evaluasi
 Novel ini memiliki nilai moral bahwa segala sesuatu yang ingin dicapai harus diperjuangkan dengan kerja keras dan pantang menyerah, serta segala hal yang kita sangka terbaik bagi diri kita ternyata belum tentu terbaik karena selalu ada rencana lain yang mungkin terjadi dalam kehidupan kita. Di novel ini juga ditanamkan betapa pentingnya pendidikan bagi semua orang. Pendidikan lah yang mampu membuat kita menemukan titik terang baru demi mengenyam masa depan yang cerah. Tetapi sangat disayangkan terkadang saat sedang membaca buku ini ditemukan penulisan kata yang kurang huruf. Terkadang juga ditemukan tokoh yang tidak dijelaskan bagaimana karakter singkatnya dan ceritanya sehingga pembaca harus membeli ketiga buku serial lainnya.

Secara keseluruhan, novel “Si Anak Kuat” karya Tere Liye ini bisa dinikmati oleh kalangan manapun, baik anak-anak, remaja maupun orang tua. Novel ini memiliki banyak pesan moral yang penting bagi para pembacanya. Bagi anak-anak, novel ini mengajarkan pentingnya mengenyam pendidikan, sikap pantang menyerah, tidak mendiskriminasi teman dan menuruti perkataan orang tua. Bagi orang tua dan orang dewasa, novel ini mengajarkan parenting style yang tepat, jika ada suatu masalah orang tua menjadi penengah yang dari hati dapat menasehati anak-anaknya dengan penyampaian yan tepat. Kegigihan seorang tokoh guru dalam novel ini yang menjadi satu-satunya guru dari kelas 1 SD hingga 6 SD, dengan segala metodenya ia sanggup melakukannya dan bahkan pantang menyerah mengajak anak-anak kampung untuk belajar dan menyadari mereka akan pentingnya menempuh pendidikan.
 
Hauna Hanin Azka Subagyo
XII IPA 1

--

--

haunazka
0 Followers

A passive agressive and an ambivert who like to dive in deep conversation and midnight rant.