Mengenal Sistem Kontrak Kerja Upwork

Hendra Setiawan
3 min readMar 26, 2019

--

Dalam tiga tahun terakhir, ada cukup banyak teman-teman saya yang mulai tertarik untuk mengadu nasib di salah satu platform freelancer yang bernama Upwork. Di sini, para pencari dan pemberi kerja dipertemukan. Saya sendiri sudah pernah bekerja dengan client dari Australia, Canada, Inggris, Singapura dan berbagai negara lainnya. Tentu ada banyak hal yang bisa kita pelajari dengan berinteraksi dan bekerja dengan orang-orang dari belahan dunia lain. Sebenarnya ada banyak kisah menarik yang saya alami dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Tapi kali ini saya akan fokus membahas tentang sistem kontrak kerja di Upwork.

Upwork menyediakan dua pilihan untuk kita, yaitu Hourly dan Fixed Price. Dari namanya tentu sudah bisa ditebak bahwa Hourly adalah kontrak kerja per jam, dan Fixed Price adalah harga tetap.

Untuk lebih jelasnya, saya akan jabarkan satu per satu.

HOURLY

Sebelum mulai bekerja secara hourly contract, kita harus menginstall time tracker terlebih dahulu. Time tracker ini berfungsi untuk menghitung total waktu yang kita habiskan untuk bekerja. Setelah aplikasi ini terinstall pada komputer kita, maka perlu diingat bahwa sebelum mulai bekerja kita harus mengaktifkannya terlebih dahulu. Setelah kita menekan tombol ON, maka segala aktifitas kita akan terekam oleh aplikasi ini. Apa saja yang direkam? Yang saya tau ada 3 komponen yang direkam, yaitu pergerakan mouse, jumlah ketikkan pada keyboard dan screenshot yang diambil secara acak. Tiga hal ini akan memastikan bahwa kita benar-benar bekerja. Jadi, di Upwork tidak ada istilah magabut alias makan gaji buta. 😛

Dalam satu jam, biasanya ada 6 screenshot yang diambil. Dan seperti yang sudah saya sebutkan di atas, screenshot diambil secara acak. Jadi, jangan coba-coba berlama-lama pesbukan, youtube’an dan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan karena screenshot ini nantinya akan diserahkan ke client untuk direview sebelum uang kita cair.

Kapan Saya Dibayar?

Untuk hourly contract, alur nya adalah sebagai berikut :

Senin s.d Minggu adalah waktu kerja kita. Tepat pukul 00:00 UTC atau sekitar pukul 7 pagi WIB di hari Senin berikutnya, hasil time tracker atau yang biasa disebut dengan Work Diary akan diforward ke client untuk dilakukan review. Client akan diberikan waktu selama 5 hari, yaitu Senin s.d Jumat untuk mereview hasil kerja kita. Jika tidak ada komplain dari client, maka kita tinggal menunggu 5 hari sebelum uang kita benar-benar bisa dicairkan. Jangka waktu 5 hari terakhir ini disebut dengan security hold period oleh pihak Upwork. Akhirnya, pada hari Rabu di minggu berikutnya uang kita sudah bisa dicairkan. Kerena alasan inilah, para Upworker selalu riang gembira setiap kali hari Rabu tiba.

FIXED PRICE

Sistem kerja fixed price agak sedikit berbeda dengan hourly contract karena pada sistem kerja yang satu ini kita tidak diwajibkan menggunakan time tracker. Jadi, tidak ada mouse tracker, keyboard tracker atau screenshot yang diambil secara acak.

Pada kontrak Fixed Price, kita bisa menentukan harga project di awal, misal kita deal $5k untuk pembuatan website, maka uang kita akan bisa dicairkan setelah project selesai.

Selain itu, kita juga bisa membagi project menjadi beberapa bagian yang disebut dengan istilah milestones. Misal, entah bagaimana caranya ~ kita berhasil deal project pembuatan website senilai $100k. Karena skala project yang dinilai cukup besar, maka kita bisa nego ke client untuk membaginya ~ misal menjadi 4 tahap dan memecahnya menjadi $25k/milestone. Dengan begini, kita tidak perlu menunggu sampai project 100% selesai untuk menerima bayaran karena nilai project sudah dibagi per milestones.

Kapan Saya Dibayar?

Untuk fixed price, uang kita bisa dicairkan setelah melewati security hold period, yaitu 5 hari sejak pekerjaan dianggap selesai.

Demikian sedikit penjelasan tentang seputar sistem kerja di Upwork. Semoga teman-teman yang belum bergabung, bisa sedikit memahami bagaimana sistem kerja di platform yang satu ini.

--

--