UX Case Study “Last Wish Feature” untuk Bank Digital : Jago Bank

Herlambangk
9 min readOct 30, 2021

Disclaimer

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago. Terima kasih.

Sekilas tentang bank jago

Jago adalah aplikasi finansial yang bekerja dengan prinsip life-centric. Dengan Aplikasi Jago, mengelola keuangan menjadi lebih mudah, kolaboratif dan inovatif, sehingga kamu dapat lebih berfokus menjalani hidup, bersama keluarga dan sahabat.

Profil Perusahaan
Jago App merupakan sebuah produk dari DKatalis. Digital Katalis atau disingkat DKatalis adalah sebuah perusahaan digital yang fokus dalam membuat solusi digital yang bisa mempengaruhi dan mampu mengkatalisasi ataupun mempercepat laju pertumbuhan melalui teknologi. Tim ini dipimpin oleh orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Salah satu karya terakhir kami adalah Jago App, bank digital berbasis aplikasi (jago.com). Saat ini kami bekerja dan berkolaborasi di tiga tempat yang berbeda di SEA (Jakarta, Singapura dan Pune).

Alur Pengguna dan Latar Masalah
Jago adalah layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna, dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Masalah hidup dalam keseharian seseorang sangat banyak jenisnya, namun tidak luput ada produk-produk finansial yang dipakai dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, ketika kamu lapar dan pesan GoFood, kamu bayar pakai Gopay. Ketika kamu ingin jadi Youtuber, kamu butuh nabung untuk beli peralatan studio mini dan beli di Tokopedia. Di Jago, walaupun bisnis utama kami dari produk-produk finansial, kami memahami bahwa dalam perspektif pengguna yang mereka pikirkan bukan produk finansialnya, namun tujuan akhirnya (contoh: lapar -> makan, jadi youtuber -> bikin studio). Oleh karena itu, ketika kami hendak membuat produk tabungan, kami tidak berhenti dengan membuat fitur rekening digital saja, namun kami juga memikirkan integrasi ke layanan yang bisa memberikan barang atau jasa yang dibutuhkan pengguna. Sehingga semua menjadi mudah dan lancar, untuk sehari-hari, mimpi kedepan, dan aktivitas bersama teman dan keluarga.

Bayangkan jika saat ini Jago ingin membuat dan memperkenalkan sebuah fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Jika kita lihat produk asuransi jiwa yang ada sekarang ini di market, biasanya produk tersebut dijual sebagai bentuk tindak pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, asuransi jiwa juga biasanya digunakan untuk melindungi penghidupan bagi keluarga yang kamu nafkahi melalui mata pencaharian kamu sebelum waktunya meninggal. Hal ini cukup serius mengingat tidak semua orang telah melakukan perencanaan untuk masa depan. Salah satu kemungkinan mengapa orang tidak melakukannya adalah karena mau lebih optimis dan tidak terlalu berpikiran negatif (karena masa depan menjadi menakutkan).

Daripada fokus pada aspek negatif yang bisa terjadi dikemudian hari, bagaimana jika kita melihatnya dengan cara yang positif dan menyenangkan dimana asuransi jiwa dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan daripada khawatir tentang kematian.

Saat ini sudah banyak tempat untuk mendapatkan produk asuransi jiwa lengkap dengan detail dan harganya. Tentu ini bukanlah tipe produk yang Jago inginkan. Fitur Jago dibuat untuk mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup, bukan sekedar menjual produk keuangan. Apakah saat kamu bangun pagi akan berpikir untuk membuka deposito atau membeli asuransi? Tentu tidak bukan?

Bayangkan jika kamu dapat membuat sebuah wasiat secara digital, yang isinya bisa berupa apapun yg kamu ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya. Kamu bisa buat wasiat seperti biasa, meninggalkan uang untuk keluarga, atau kamu juga bisa meminta agar abu kamu dikirim ke luar angkasa! Kamu bisa buat permintaan sejauh imajinasimu membawa!

Untuk itu, saat ini kami membutuhkan sebuah solusi atau layanan berupa prototipe desain untuk aplikasi mobile dalam rangka membantu pelanggan untuk membuat perencanaan yang mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan yang bisa mempengaruhi penghidupan dan/atau kesejahteraan keluarga mereka. Tidak menutup kemungkinan juga pengguna kami menggunakan fitur ini untuk tujuan sosial, berkontribusi di lingkungan dan komunitas sekitar mereka bahkan setelah meninggal.

Untuk lebih memudahkan kamu, berikut beberapa kelengkapan fitur yang direkomendasikan untuk disertakan dalam proposal prototipe:

  • Langkah pembuatan wasiat yang mudah, mengingat pengguna bisa memasukan beragam jenis permintaan
  • Cara mudah untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat dan edit surat wasiat
  • Gamifikasi atau cara kreatif terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan tadi

Tugas Proyek
Buatlah sebuah desain tampilan aplikasi berupa Layanan bernama Jago Last Wish untuk Bank Jago dengan menggunakan figma sesuai dengan arahan proyek di atas. Akan lebih baik jika kamu dapat menggambarkan proses desain ataupun design flow menggunakan metode yang ada atau yang biasa kamu gunakan. Kamu juga diperbolehkan untuk mengeksplorasi fitur lainnya yang berkaitan dengan layanan Asuransi Jiwa tersebut. Terakhir, silahkan submit link project Figma melalui di form di bawah ini!

Objektif

Dari Digitatalent Skilvul kami mendapat sejumah study case untuk membuat fitur baru dari Bank Jago dengan objektif :

  • Sebuah desain tampilan aplikasi berupa Layanan bernama Jago Last Wish
  • Dapat menggambarkan proses desain ataupun design flow menggunakan metode yang ada
  • Mengeksplorasi fitur lainnya yang berkaitan dengan layanan Asuransi Jiwa tersebut

Peran dalam Tim

Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 2 anggota tim yaitu:

  1. Herlambang Kuswicaksonojati (saya)
  2. Fandi Ahmad

Masing masing dari kami memiliki tugas untuk case study ini, karena kami ada 2 orang maka kami mendiskusikan bersama dari Brainstroming dan menyampaikan solusi hingga mendapatkan beberapa solusi untuk membuat Wireframe dan UI High fidelity Design serta membuat Prototype yang akan diuji kan ke user saat Usability testing.

Design Thinking

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai mindset atau framework untuk memecahkan masalah sehingga pendekatan design process yang kami lakukan.

Design Thinking

1 — Empathize

Fase ini adalah dimana tahapan awal yakni kita harus menempatkan diri pada sisi user dan ber empati pada user dan mendapatkan atau menemukan lebih banyak pain point saat brainstroming dan validasi dengan beberapa feedback user saat user research hingga pada tahap usability testing. pada challange dari Bank Jago adalah dengan membuat fitur baru yakni fitur “Last Wish” yang berguna untuk user. Metode Empathize menggunakan Desk Research, dan beberap In Depth Interview kepada beberapa user.

Profil Pengguna

  • Gender : Tidak spesifik
  • Umur : 25–35 tahun
  • Geografis : Daerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran per bulan)
  • Profesi : Pekerja
  • Kebiasaan & Perilaku Pengguna :
  • Sudah memiliki asuransi dari kantor tempat mereka bekerja
  • Berpendidikan dan ramah teknologi
  • Terbiasa mencari suatu hal menggunakan Google
  • Terbiasa menggunakan aplikasi untuk berbagai hal (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya)
  • Terbiasa mendapatkan cashback juga diskon dari e-commerce
  • Menggunakan layanan berlangganan seperti Spotify, Netflix dan Disney+
  • Bergantian bekerja WFH dan WFO sesuai dengan kebijakan perusahaan
  • Khawatir mengenai COVID, divaksin dua kali dan didapatkan melalui perusahaan tempat bekerja
  • Belum menikah (60%), sudah menikah (40%)

2 — Define

Dalam tahapan ini kita mendefinisikan permasalahan dari user dari hasil dari empathise. Pada tahapan ini kami menggunakan firur Figma yakni Figma jam dengan membentuk card dan mencari hasil dari Paint Point & How-Might We.

Define Stage

Pada Pain Point kami menjabarkan kendala/permasalahan user dan kemudian pada tahapan How Might We kami memikirkan solusi yang dapat kami tawarkan.

3 — Ideate

pada Tahapan ini kami memulai melakukan brainstrorming ide berdasarkan hasil dari How-Might We , brainstroming berisikan ide solusi yang akan diberikan , dengan hasil berupa gambar kasar (wireframe) dengan Crazy-8's

Ideate Stage

Setalah memetakan Pain Point dan How-Might We dan solution yang telah kami diskusikan kami memilih priority dalam bentuk Affinity Diagram.

Prioritazition Idea

Beberapa Point telah kami tentukan sebagai proses yang akan kami lakukan pada challenge ini sebagai prioritas utama dengan cara memilih hal paling penting, kemudian masing-masing dari kami membuat rancangan UI interface dalam gambaran kasar menggunakan kertas yang dibagi menjadi 8 bagian, atau disebut Crazy-8. Untuk tahapan Crazy-8 Tim diberi waktu 8 menit untuk merancang UI yang ingin dibuat dalam satu lembar HVS atau kertas kosong yang di bagi delapan bagian atau dengan membuat 8 rancangan UI wireframe atau low fidelity prototype.

Crazy 8’s — Herlambang
Crazy 8’s — Ahmad

Kami memilih rencana rancangan UI interface yang paling cocok dengan menandai dengan setiker untuk dokumentasi ini dapat anda lihat pada FigJam.

Design Thinking: Define & Ideate

User Flow

Pada tahapan ini kami melakukan brainstroming userflow dulu yakni kami merancang hal berikut:

  1. User login dan Registrasi
  2. User dendapatkan informasi terkait Last Wish yakni artikel dan vidio
  3. User merencanakan pembelian Asuransi
  4. User melakukan penggunaan fitur Pocket Last Wish
User Flow

Userflow ubuat untuk membaca alur dari apps yang akan dibuat dan digunakan oleh user, untuk lebih lanjut kamu bisa melihat detail di link berikut: Link.

4 — Prototyping

Pada tahapan ini kami melakukan tahapan Mendesain interface dari hasil Crazy-8 dan menyusun sebuah flow proses yang sesuai dengan ide solusi hingga menghasilkan prototyp untuk digunakan User Testing.

Desain Guidline

pada tahapan ini kami membuat kerangka Atomic Design Methodology , dengan membuat component terkecil warna, typografi hingga component yang besar seperti form. Untuk desain guidline ini bertujuan untuk konsistensi desain dan sebagai handover ke developer. pada study case ini kami membuat awalan adalah typografic, theme warna, button dll

Desain Guidline

WireFrame

Pada fase Crazy 8’s hasil dari voting UI yang dapat menyelesaikan problem lalu di pilih beberapa screen untuk dibuat wireframe, sebagai hasil dari wireframe sebagai berikut

Wireframe Last wish
Wireframe Artikel dan video info Asuransi

High Fidelity (Hi-fi)

Untuk tahapan selanjutnya pembuatan High Fidelity Design dengan nantinya akan dibuat final yakni prototype yang berbentuk desain akhir dari fitur aplikasi, hasil prototyping nantinya akan digunakan untuk melakukan testing sehingga tahapan ini akan berbentuk semirip mungkin dengan tujuan aplikasi atau fitur dibuat.

High Fidelity Design Last wish
High Fidelity Design Artikel dan video info Asuransi

Prototype

Hasil dari case study ini adalah interaktif design yang akan di uji kepada user dengan cara usability testing dan user interview agar dapat mencoba produk dan mendapatkan feedback produk tersebut serta dapat mengembangkan fitur dari produk yang digunakan pengguna.

Prototype Last Wish

5 — Testing

Pada tahapan ini dilakukan pada 2 orang user, yang dimana user memiliki latar belakang berbeda

User A, 23 tahun sebagai mahasiswa berdomisili banjarmasin memiliki asuransi kesehatan

Feedback User A

fungsi diklik sudah sesuai tapi tampilanlebih konsisten text dan penempanan komponen yang lainlebih rapi antar text dan design ingin desain yang rapi

User B, 25 tahun sebagai karyawan swasta di yogyakarta memiliki asuransi

Feedback User B

dari segi penempatan layouting ada beberapa distraksi dari button text dan gambar tetapi dari segi kegunaan sudah cukup bagus

Kesimpulan

Dengan hasil usability testing dengan background user yang berbeda dalam menguji prototype yang sudah dibuat, sudah dinyatakan lulus, namun masih diperlukan perbaikan seperti fungsi dengan tampilan text yang konsisten dan penempatan komponen yang lainnya. Perbaikan juga diperlukan terkait dengan kerapihan text dan design.

Setelah dilakukan perbaikan komponen prioritas 1, diperlukan usability testing selanjutnya untuk menentukan apakah sudah valid menjawab permsalahan user, sebelum melanjutkan ke pembuatan komponen prioritas 2, 3 dan 4.

Rekomendasi Selanjutnya

untuk fitur rekomendasi selanjutnya dapat dikembangkan dengan hasil prototype yang sudah ada, seperti fitur vidio asuransi dan artikel yang langsung ter link dengan jenis asuransi nya

Sekian dari kami sekiranya ada yang kurang berkenan atau salah dalam penyampaian kami mohon maaf sebesar besarnya, dan kami menerima segala komentar atau feedback dari kawan kawan guna berkembangnya kami terimakasih.

--

--