UI | UX Case Study : Aplikasi Krealogi

Hidayatullah
6 min readOct 24, 2021

--

Latar Belakang

Dari pengalaman menjalankan UMKM kriya sejak 2015, Du Anyam sangat memahami kendala UMKM dalam manajemen pesanan, produksi, persediaan sampai pengiriman. Sejalan dengan visi Du Anyam untuk memberdayakan komunitas, mempromosikan budaya, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, Du Anyam menciptakan Krealogi : sebuah ekosistem yang didasari oleh pengalaman Du Anyam dalam menjalankan bisnis Kriya di Indonesia.

Krealogi menawarkan solusi yang menyeluruh : komunitas sebagai wadah berjejaring dengan pelaku usaha lainnya, pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan UMKM, serta aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis.

Krealogi memiliki tiga tipe user yakni Vendor, Producer dan juga Seller. Vendor dan Seller merupakan pengguna yang ingin melakukan penjualan produk anyaman melalui platform Du Anyam dan platform online lainnya. Sedangkan Producer adalah pelaku produksi. Lalu, bagaimana aplikasi ini bekerja?

  1. Vendor ataupun Seller dapat mengakses fitur-fitur yang membantu vendor dalam melakukan pencatatan terkait proses usahanya berupa: pencatatan pesanan masuk, perencanaan produksi, pencatatan keuangan, dan pencatatan inventori.
  2. Vendor ataupun seller dapat melakukan monitoring terhadap proses bisnisnya sesuai dengan data-data yang mereka catat berupa: pesanan masuk, rencana produksi, catatan keuangan, maupun ketersediaan barang di gudang.
  3. Seller ataupun Vendor dapat mendapatkan permintaan penawaran (request of quotation) pesanan dari Du Anyam dan dapat memberikan respon terkait kesediaannya
  4. Vendor atau Seller, pengguna aplikasi Krealogi bisa mengalokasikan pengerjaan pesanan ke Desa / Kelompok dan Pengrajin di setiap Desa

Akan tetapi, permasalahan Krealogi saat ini adalah tidak memiliki desain aplikasi yang user friendly untuk target pengguna mereka. Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka.

Saat ini aplikasi Krealogi memiliki beberapa fitur yang telah tersedia dan fitur yang akan tersedia nantinya :

  • Production Planning and Monitoring
  • Sales recording
  • Expense report
  • Inventory management
  • Simple CRM (Belum didesain dan belum tersedia)
  • Cash Flow Feature (Belum didesain dan belum tersedia)
  • Integration with Logistic and Marketplace (Belum didesain dan belum tersedia)

Objektif

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul (https://skilvul.com/) dan (Krealogi) sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh (Krealogi).Dalam hal ini kami menerima sebuah challange dari krealogi dan kami memilih untuk menerima challange Integration with Logistic and Marketplace (Belum didesain dan belum tersedia). adapun objektif nya sebagai berikut :

  • Merancang dan mendesign fitur integrasi Logistic
  • Merancang dan mendesign fitur integrasi marketplace
  • Membuat Prototype fitur Logistic dan Marketplace

Peran dalam Tim

Sebagai seorang UI UX designer yang berkolaborasi dengan tim lainnya Somame Morianus Daely adapun tugas dan tanggung jawab saya adalah

  1. Mencari narasumber user reseach
  2. Melakukan notulen terhadap kegiatan user reseach
  3. Merancang dan mendesign fitur Logistic

Design Proses

Dalam hal kasus ini kami menggunakan metode pendekatan Design Thinking , mengapa? karena pada case kali ini kami diminta untuk melakukan Integration with Logistic and Marketplace dimana fitur ini memang belum didesaign dan belum tersedia. Oleh sebab itu kami menggunkan metode design thinking dimana metode ini sangat cocok untuk memecahkan masalah yang sangat rumit atau tidak diketahui.

Design thinking

1 — Empathize

Tahap pertama ialah untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan.Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap pengguna aplikasi . Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan bertemu mereka untuk melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Namun disini kami tidak melakukan riset secara langsung karena terbatasnya waktu yang diberikan dan juga tidak ada penganjuran secara mutlak.

2 — Define

Pada tahap ini merupakan hasil dari analisis yang dilakukan pada tahap empathize dimana menghasilkan sebuah Pain Point atau poko masalah dan juga How Might We atau oportunity yang dapat dilakukan, adapun Pain Point dan How Might We yaitu sebagai berikut:

Pain point
How might we

3 — Idea

Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide- dari sebuah permasalahan yang terjadi, Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Adapun ide yang dapat diberikan dari permasalahan yang terjadi berupa Solution Idea, User Flow dan juga wireframe, dan juga User interface (UI) adapun hasilnya sebagai berikut:

Solution Idea
User flow
Wireframe
Wireframe
UI Menu Gudang

Pada menu gudang ini terdapat beberapa submenu seperti menu :

a. Bahan baku

Pada menu bahan baku ini digunkan user untuk menambahkan bahan baku suatu produk yang akan dibuat nantinya hal ini mempermudah dalam pegolahan inventori bahan baku. Dengan adanya fitur bahan baku ini user dapat mengetahui harga dan stok dari pada bahan baku tersebut.

UI Menu Bahan Baku

b. Bahan setengah jadi

Pada menu ini hampir sama dengan menu bahan baku hanya saja bahan yang digunakan setengah jadi atau sudah terkelola sedangkan bahan baku murni belum dikelola.

c. Produk jadi

Pada Menu ini User dapat menambahkan produk jadi yang dihasilkan dari bahan baku sebelumnnya dan pada menu ini juga kita dapat memilih jenis jasa pengiriman serta marketplace yang akan di integrasikan.

UI produk Jadi

d. Marketplace

Pada Menu ini User dapat menghubungkan marketplace mana yang akan di integrasikan dengan produk jadi yang sudah dibuat. dengan menu ini diharapkan penjualan akan dapat meningkat karena produk akan dipasarkan ke marketplace dengan ketentuan sudah terhubung terlebih dahulu. sebelum terhubung user harus memiliki akun marketplace terlebih dahulu.

UI Marketplace

e. Jasa pengiriman

Pada menu ini user dapat mengaktifkan jasa pengiriman apa saja yang akan gunakan sehingga pada saat costomer memesan produk jadi yang dipasarkan maka jasa pengiriman yang diaktifkan lah yang dapat dipilih.

UI Jasa Pengiriman

4 — Prototype

Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang sederhana dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype yang dibuat selanjutnya akan dilakukan uji usability pada user yang akan menggunakannya.

link Prototype :

prototype

5 — Testing

Tahapan yang terakhir yaitu testing dimana pada tahap ini yaitu melakukan uji coba terhadap prototype yang telah dibuat pada user penggunanya. adapun uji yang dilakukan meliputi uji usability dengan menggunakan Single Ease Question dimana pada uji ini user mencoba prototype yang dibuat guna untuk dirasakan seberapa mudah aplikasi digunakan setelah menyelesaikan task yang diberikan. Pada uji ini menggunakan Rank skala 1–7 dimana 1 dengan nilai sangat sulit dan 7 dengan nilai sangat mudah.

Kesimpulan

Dari semua design proses yang sudah dijalakan diatas maka sekarang para pengguna aplikasi krealogi dapat menambahkan produk mereka pada marketplace yang terserdia dengan catatan harus menghubungkannya terlebih dahulu. Tidak hanya itu para pengguna juga dapat memilih jasa pengiriman yang akan dipakai. Namun untuk kedapannya tentu masih ada beberapa hal yang perlu ditambahkan seperti fitur tracking barang, Produk handling terhadap komplain customer dan juga chatting kepada customer.

--

--