Proyek Kemanusiaan Umsida Beri Pencerahan UPTD Liponsos Surabaya

Umsida Menyapa
3 min readJan 2, 2024

--

Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar (MBKM) merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

Selain itu, Kemendikbudristek memberikan wewenang kepada perguruan tinggi untuk membentuk beberapa kegiatan pembelajaran diluar perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) turut berpartisipasi dalam mendukung kebijakan MBKM dengan membentuk program Proyek Kemanusiaan Umsida yang banyak bekerja sama dengan mitra-mitra dari berbagai instansi salah satunya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih Surabaya.

UPTD Liponsos Keputih Surabaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sosial khususnya rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis, gelandangan penderita psikotik terlantar, tuna susila dan anak jalanan, hal tersebut menjadikan UPTD ini searah dengan proyek Kemanusiaan Umsida.

Baca juga: Cukup Kuliah 2 Semester Dapatkan Gelar Sarjana Umsida

Proyek Kemanusiaan Umsida

Proyek ini merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk mengasah dan mendapatkakan kemampuan, pengetahuan dan sikap di dunia khususnya dalam hal humanity. Program yang diselenggarakan oleh ISS-PKKM tersebut membawa dua prodi Umsida berkolaborasi untuk belajar dan terjun langsung di UPTD Liponsos Surabaya selama satu semester.

Kedua prodi yang bersinergi dalam implementasi kegiatan ISS-PKKM tersebut adalah Program Studi (Prodi) Psikologi dan Administrasi Publik, terobosan tersebut mengajarkan peserta proyek kemanusiaan mengenai membantu sesama manusia dengan tidak membedakan agama, suku, ras, kedudukan sosial dan kriteria serupa.

Program ini diperuntukkan untuk meningkatkan kompetensi keahlian peserta melalui kegiatan sosial seperti penanganan, pembinaan penerimaan dan pemulangan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Adapun kegiatan utama yang dilakukan oleh para peserta proyek kemanusiaan Umsida adalah kegiatan yang sesuai dengan prodi peserta.

Seperti halnya kegiatan yang dilakukan oleh peserta proyek kemanusiaan dari prodi Administrasi publik, mereka menjalankan kegiatan yang sesuai dengan teori-teori yang sudah didapatkan dalam ilmu administrasi publik, salah satunya terkait dengan pelayanan publik.

Oleh karena itu mereka turut serta membantu pelayanan terkait penerimaan PMKS, pemulangan PMKS serta pendampingan di barak. Namun ada beberapa hal berbeda, dengan pelayanan publik yang biasa mereka lihat pada instansi pemerintah lainnya.

Karena di UPTD Liponsos mereka menangani klien dengan masalah sosial dan psikotik, peserta dituntut untuk belajar bagaimana memberikan pelayanan yang tidak hanya untuk memenuhi apa yang dibutuhkan klien saja melainkan juga harus mengetahui karakteristik klien tersebut, untuk itu dibutuhkan identifikasi dan assesment terlebih dahulu guna mendapatkan sistem pelayanan yang tepat.

Bukan hanya peserta dari prodi Administrasi publik saja yang mendapatkan kesempatan baru, para peserta dari prodi Psikologi pun sama, mereka juga belajar secara langsung mengenai teori-teori yang sudah mereka terima di kelas. Mereka berkesempatan langsung untuk menjadi pendamping barak yang khusus menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa ODGJ. Penerapan ilmu Psikologi di UPTD Liponsos sudah sangat tepat, mereka belajar tentang assesment dan penanganan ODGJ.

Baca juga: Atasi Stress Mahasiswa Dengan Tadabbur Surat l-Insyirah

Selain itu peserta proyek kemanusiaan juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan rutin keterampilan yang disediakan oleh UPTD Liponsos Surabaya, Mereka berkesempatan untuk berinteraksi dengan para klien atau PMKS secara langsung. Hal tersebut menjadikan peserta proyek kemanusiaan memiliki pengalaman baru yang belum pernah mereka dapatkan dari pembelajaran di dalam kelas.

Imam Muhajirin, selaku kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya memaparkan bahwa “mahasiswa memerlukan aplikasi pembelajaran yang secara langsung terjun ke masyarakat sebagai proses pembelajaran. “Ungkapnya.

Salah satu peserta proyek kemanusiaan atas nama Rifa juga memaparkan, “melalui program ini saya dan teman- teman mendapatkan pembelajaran langsung mengenai dunia kerja, peserta juga didorong untuk selalu bersyukur dalam kehidupan, karena masih banyak diluar sana orang-orang yang membutuhkan bantuan kita serta pemerintah,” Jelasnya.

Sehingga diharapkan program ini kedepannya dapat dikembangkan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun Mahasiswa peserta proyek kemanusiaan itu sendiri. Kemudian bagi Umsida program kemanusiaan ini merupakan bukti bahwa Umsida juga bersinergi dalam kolaborasi dan pengabdian masyarakat serta memberikan pencerahan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Penulis: Asrul

Editor: Rani Syahda

*Humas Umsida

--

--