Rektor Umsida: Pemimpin Itu Dimusyawarahkan, Bukan Diwariskan

Umsida Menyapa
3 min readDec 5, 2023
Foto Dian Rahma

Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Hidayatullah menjadi narasumber pada kajian yang digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Probolinggo. Ia membahas soal pemimpin pada kegiatan yang dilaksanakan di Kompleks Kantor PDM Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Ahad (2/12/2023).

Bahas isu terkini

Pada kesempatan ini, ia membahas tentang isu nasional yang sedang hangat dibicarakan, yakni pemilihan capres dan cawapres. Ia tak bermaksud mempersuasi untuk memilih salah satu paslon, melainkan lebih menekankan bagaimana Islam memberikan petunjuk dalam memilih pemimpin.

Foto Dian Rahma

Lihat juga: Rakor dan Dialog Nasional Prodi Hukum Umsida, Jelaskan Pendidikan Hukum Era MBKM

“Nabi juga mengingatkan kepada kita. Jika ada tiga orang, maka pastikan salah satu dari mereka menjadi pemimpin,” terangnya.

Kepemimpinan itu, lanjut Dr Hidayatullah, merupakan kemauan seseorang untuk mempersuasi orang lain agar orang tersebut mau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, dalam lingkup kehidupan bersama baik lingkungan kelompok kecil maupun besar, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara harus ada seseorang yang bisa mempengaruhi orang lain.

Mengutip ayat Al-Quran

Dalam menyampaikan kajian ini, Dr Hidayatullah juga mengutip salah satu surat Al-Quran yakni surat As — Syura ayat 38 yang berbunyi, “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”.

Lihat juga: Penggunaan New Media di Kalangan Orang Tua Milenial dalam Mengasuh Anak

Ayat ini berarti, jika ada masalah yang melibatkan orang banyak, maka Al-Quran memerintahkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan musyawarah. Dari ayat ini menunjukkan bahwa kepemimpinan itu bukan diwariskan, melainkan dimusyawarahkan.

Foto Dian Rahma

Siapa yang layak jadi pemimpin?

Selanjutnya, Dr Hidayatullah menceritakan acara nabi tentang sifat-sifat kepemimpinan.

“Seperti yang kita ketahui bahwa ada empat sifat dasar yang dimiliki Rasulullah dan kerap kali dibahas ketika berbicara tentang keberhasilan kepemimpinan Rasulullah SAW,” tuturnya.

Ia menjelaskan keempat sifat kepemimpinan Rasulullah SAW di hadapan jamaah kajian ini. Yakni siddiq, amanah, tabligh, fathonah.

“Rasulullah dianggap sebagai seorang futurologi atau peramal masa depan. Dia bisa meramalkan apa yang akan terjadi, bahkan ratusan tahun setelah meninggal. Lalu sifat tabligh atau menyampaikan, saat ini biasa dikenal dengan komunikasi. Kemampuan komunikasi Rasulullah ke semua lapisan masyarakat itu sangat luar biasa,” ujar wakil ketua PWM Jatim itu.

Lihat juga: Dosen Fisioterapi Umsida Jadi Volunteer World Cup U-17 2023

Dr Hidayatullah mengutip salah satu ayat Alquran dari surat As Sajadah ayat 24. Dari surat ini, ketika memilih seorang pemimpin, maka pastikan orang itu mampu memberi petunjuk dan mengarahkan kepada kesuksesan.

“Kami jadikan di antara mereka pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka bersabar. Ada dua syaratnya. Memberi petunjuk, dan yang kedua, ia bersabar, tidak gampang emosi, dan tidak gampang gebrak meja. Jadi, Bapak Ibu bisa memilih yang memenuhi 4 poin sesuai dengan pribadi nabi,” pungkasnya yang disambut dengan riuh jamaah.

Oleh: Dian Rahma S.

Penulis: Romadhona S.

--

--