#Muhasabah 2: Yang terbaik untuk dirimu (bagian 1)

Harits Abdurrohman
4 min readMay 24, 2017

--

Bismillahirrahmanirrahim
Nak, wahai anakku

Ada pesan untukmu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah saya meninggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada wanita.” (Muttafaqun alaih)

Untuk anakku yang masih mempunyai status berpacaran/dekat dengan teman bukan mahrammu, kamu punya 2 pilihan antara:

Putuskan

atau

Nikahilah

Untuk apa? Menjauhi fitnah tersebut. Kamu tidak akan pernah membayangkan bahaya fitnah ini seperti apa. Kamu tidak bisa menjamin apa yang terlintas di hati seseorang atau yang dipikirkan orang lain. Mungkin saja ada yang telah menaruh kasih dalam hatinya tentangmu, namun melihatmu berada dengan temanmu yang bukan mahram akan menimbulkan penyakit hati untuknya.

Yang tidak lain berujung fitnah.

Q: Tapikan dia ngingetin dalam kebaikkan
A: Ya tapi ga gitu caranya

Q: dia temen cerita, suka ngingetin pas tahajud, ngasih motivasi
A: Inget tahajud karena dia atau Allah? Motivasi bisa dari mana aja

Q: Dia suka dengerin aku curhat
A: Curhat sama Allah

Q: yaudah, jadi temen ngobrol buat berbagi pendapat aja
A: Sama aja. Berbagi pendapat tidak lain hanya membuang waktu dan tidak bermanfaat karena pada dasarnya manusia ingin benar sendiri atau pendapatnya di benarkan tanpa dalih yang jelas. Memang ga semua yang berpacaran itu berzina, tapi orang yang berpacaran itu ibarat hanya tinggal selangkah lagi mendekati zina. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra’: 32)

Q: Fine…. ngobrolnya lewat chat deh
A: Ukhti, mohon bersabar. Itu sama saja zina lisan

Q: tapi cuma ngirim-ngirim foto
A: itu zina mata

Q: habis keinget terus tiap hari. kebayang
A: masyaAllah, inget Allah, 5 waktuNya dan segala laranganNya. Itu yang di bayangin zina nafsu.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إن اللهَ كتب على ابنِ آدمَ حظَّه من الزنا ، أدرك ذلك لا محالةَ ، فزنا العينِ النظرُ ، وزنا اللسانِ المنطقُ ، والنفسُ تتمنى وتشتهي ، والفرجُ يصدقُ ذلك كلَّه أو يكذبُه

sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya” (HR. Al Bukhari 6243)

Ibnu Bathal menjelaskan: “zina mata, yaitu melihat yang tidak berhak dilihat lebih dari pandangan pertama dalam rangka bernikmat-nikmat dan dengan syahwat, demikian juga zina lisan adalah berlezat-lezat dalam perkataan yang tidak halal untuk diucapkan, zina nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan. Semua ini disebut zina karena merupakan hal-hal yang mengantarkan pada zina dengan kemaluan” (Syarh Shahih Al Bukhari, 9/23)

Penggalan poin yang penting untuk kita:

  1. ridho suami menjadi ridho Allah. Dalam suatu hadits diriwayatkan: Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)
  2. Di haruskan menjaga amanah yang diberikan suami. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan wanita adalah penanggungjawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim)
  3. Sesungguhnya kita tidak pernah tahu apa yang terlintas pada hati orang lain atau yang dipikirkan orang lain. Kurangnya ilmu dapat menimbulkan bencana

Kisah singkat dari rekan tentang sekufu

Pada suatu kisah, seorang pemuda mapan ingin melamar kembang desa, yang dikenal karena agamanya bagus, sudah menjadi hafidzah (hafal 30 juz), cantik, kedudukannya sebagai kembang desa dan hartanya.

Namun sayangnya ketika ditanya tentang agama oleh wali dari calon, pemuda ini tidak menjawab. Kemudian ditanya:

“Nak, hafalan kamu sudah sampai mana?”

“ii…. iqro 2”

“Nak, apa yang mau kamu bawa untuk keluargamu kelak? Belajar lah dahulu. Perbaiki bacaanmu, sholatmu dan ilmu-mu”

……….

di ambil dari akun sosial media Teh Jasmine:

Q : Teh aku pengen yang hafal quran
A : Boleh, tapi biasanya mereka juga mencari yang punya hafalan

Q : Teh aku pengen yang ahli hadist
A : Kalo kamu sendiri udah hafal hadist arbain blm? Minimal kamu hafal juga laah

Q : Teh aku pengen yang sholeh
A : Sudah cek di Quran, perempuan sholehah seperti apa? Sudah berusaha menjadi seperti itu?

……….

Contoh singkat tersebut menjadikan pelajaran untuk kita semua, bahwa menikah itu ada ilmunya. Apa yang akan kamu bawa untuk keluargamu dan kemana. Kalau belum ada ilmunya, lebih baik jauhkan diri dari hubungan non-mahram baik dalam bentuk apapun karena tidak ada yang bisa menjamin apa yang ada di benak seseorang.

Menikahilah yang sekufu. Secara syariat menurut mayoritas ulama berarti sebanding dalam agama, nasab (keturunan), kemerdekaan dan pekerjaan. Atau dengan kata lain kesetraan dalam agama dan status sosial. Dalam alQur’an, Allah Ta’ala berfirman:

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)

……….

Untuk sekarang, Nak kamu belajar dulu. Perbaiki aqidah mu, akhlaqmu, ilmu mu. Mantapkan pilihanmu.

……….

Sebagai penutup, semoga kita semua diberi hidayah dan dimudahkan.

Nak, sekarang kamu sudah paham. Ayo hijrah kepada Allah dan rasulNya, jauhi yang bukan mahrammu karena memang bukan saat, jaga kehormatanmu karena kelak ada seseorang datang untuk menghalalkanmu

Wallahua’lam

(24/05/2017)

--

--

Harits Abdurrohman

Interest with machine learning, image processing, computer vision or data science