Bakso Boedjangan dan Tren Millennials
Mungkin untuk kita yang berada di Jakarta, banyak bisa melihat lokasi tempat makan yang lagi hitz “Bakso Boedjangan”. Ini merupakan bisnis franchise bakso yang lumayan harganya.
Bakso Boedjangan beradaptasi dengan perilaku para millennials dan menggunakan jalur digital seperti Instagram untuk menarik perhatian dan minat para millennials.
Maka, jangan heran kalau melihat Bakso Boedjangan cepat menjadi tempat makan yang populer di kalangan millenials.
Tren di Kalangan Millennials
Pertama kita pahami ulang dulu definisi Boedjangan alias Jomblo. Ini sangat kental dikalangan millennials baik secara offline maupun online.
Dengan demikian kita dapat memahami brand “Boedjangan” tersebut dimaksudkan untuk menyasar target para millennials.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui untuk menggarap pasar millenials:
- Millennials lebih suka mencoba sesuatu, mereka membeli pengalaman.
- Millennials atau pemuda dan pemudi akan merasa lebih memiliki harga diri jika menjadi yang pertama kali dalam mencoba tempat kuliner baru.
- Millennials akan menceritakan pengalaman berharga mereka di media sosial, berikut dengan foto-foto selfie mereka.
Sebetulnya masih banyak lagi perilaku millennials yang perlu diketahui, namun ketiga faktor di atas dapat menjadi dasar dalam pemasaran digital untuk bisnis offline maupun online.
Dalam konteks artikel ini secara keseluruhan, Bakso Boedjangan memiliki menu-menu “fusion” yang memenuhi
Bakso Mozzarella ala Bakso Boedjangan
Perlu kita akui, Bakso Boedjangan merupakan salah satu pelopor bakso “fusion” dengan variasi menu bakso yang out-of-the-box.
Dan untuk bisnis kuliner, inovasi terhadap menu (selain pelayanan) juga sangat menentukan daya saing di pasar kuliner Bakso.
Oleh karena itu, inovasi Bakso Boedjangan dengan Bakso Mozzarella cukup “menggemparkan” dikalangan para penggemar bakso dan juga millennials.
Berita cepat tersebar, para millennials yang lebih dulu mencoba bakso boedjangan kemudian bercerita di media sosial. Likes, retweet dan comment meningkatkan “Brand Lift” Bakso Boedjangan yang di franchise dengan bandrol Rp. 4 milyar tersebut.
Dengan meningkatkanya Brand Lift, tentunya Bakso Boedjangan menjadi pilihan lokasi makan sepulang kerja. Disamping itu, lokasi Bakso Boedjangan cukup banyak tersebar, terutama di Jabodetabek.
Jajanan Bakso Merupakan Jajanan Rakyat
Bakso Boedjangan hadir menawarkan paket menu yang agak berbeda dengan bakso tradisional. Mereka menyediakan bakso cheese Mozzarella.
Namun entah kenapa di website BaksoBoedjangan.Com menunya tidak bisa di klik, sehingga kami kurang bisa menggali menu di Bakso Boedjangan.
Dengan demikian, kita stop dulu soal menu bakso boedjangan sembari
Seperti kita ketahui, jajanan bakso merupakan jajanan rakyat. Kuliner bakso sudah merakyat dari sejak dulu.
Konon, pertama yang membuat bakso adalah dari Wonogiri, sehingga bakso yang paling di cari oleh masyarakat di Indonesia adalah bakso Wonogiri asli, seperti yang ditawarkan oleh sebuah tempat makan bakso di Ciracas, Jaktim yang juga sudah cukup terkenal di kalangan penikmat Bakso.
Dalam menggarap pasar millennials memang hal-hal baru selalu di serbu pada awalnya. Namun, pada akhirnya mereka akan mencari hal-hal yang otentik. Hal seperti ini sudah berlaku dari dulu.
Kesimpulan:
Tren dapat berjalan sekitar 2–4 tahun (berdasar pengalaman). Saat ini, Bakso Boedjangan sedang mendapat tempat di kalangan Millennials penggemar Bakso.
Namun, pada akhirnya kita orang Indonesia akan kembali ke selera yang original, yakni bakso sapi yang berkualitas.
Selagi masih trend, mungkin ini merupakan peluang penghasilan bagi Anda yang memiliki tempat dan uang sekitar Rp. 4 milyar untuk mendapatkan franchise Bakso Boedjangan.