Tidak Apa-Apa Kalau Kamu Belum Bisa Fokus

IGN Media
3 min readDec 12, 2019

--

Pada satu titik, Kamu pernah nggak merasa kalau Kamu tahu banyak hal, namun hanya kulitnya dan tidak ada keahlian yang benar-benar dalam pada satu bidang? Istilah kerennya Jack of All Trade, Master of None

Apakah kamu merasa bahwa menjadi demikian adalah sebuah kesalahan?

Apakah kamu merasa gagal jika kondisi di atas kamu alami?

Melalui tulisan singkat ini, kami cuma mau bilang bahwa sebenarnya kamu tidak gagal ataupun melakukans sebuah kesalahan, namun hanya berada di tahapan awal dari proses memahami diri sendiri.

Semua ada Prosesnya

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa memahami dirinya sendiri dalam waktu singkat. Semua ada prosesnya, lama tidaknya waktu yang dibutuhkan menjadi sangat subjektif dan relatif.

Selama hidup, kamu memang dituntut untuk terus mencoba dan mencoba hingga akhirnya merasa cocok dengan satu bidang yang kemudian bisa kamu kuasai, bidang tersebut bisa saja linier dengan latar belakang pendidikan kamu, namun tak jarang juga bertolak belakang.

Bertolak belakang? maksudnya bagaimana?

Begini, kehidupan itu unik, sulit untuk diterka seperti apa masa depan yang menanti kita. Meskipun masa depan penuh dengan ketidakpastian, ada satu hal yang menjadi rumusan masa depan: akibat dari segala macam pengalaman di masa lalu. Coba baca kisah di bawah ini tentang seorang Daniyaal Hadzami, Software/AI Engineer lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia.

Apa? Sastra Arab? Jadi Engineer?

Profil Singkat dan Gamblang dari Daniyaal Hadzami, Software & AI Engineer lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia

Yap, kamu nggak salah baca! Daniyaal Hadzami adalah contoh nyata bahwa proses memahami diri sendiri atau Self Awareness bukanlah proses yang singkat. Sastra Arab pun sebenarnya bukan pilihan pertama, ia sempat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa jurusan lain, kemudian Arab dipilihnya karena ia punya keinginan untuk menjadi seorang diplomat. Namun, jalur kehidupan memang tidak pernah dapat diduga.

Impiannya menjadi diplomat bukan hal main main, ia sangat serius dengan hal tersebut. Bahkan, impian ini membuatnya menghasilkan banyak karya dan membawa dirinya terpilih menjadi Mapres (Mahasiswa Berprestasi) serta hadir di berbagai forum tingkat dunia. Bisa dibilang, jika ia terus menjalani dan fokus di rangkaian kegiatannya saat itu, jalannya untuk menjadi diplomat sangatlah terang benderang.

Sebagaimana kisah orang hebat pada umumnya, ada momen di mana orang tersebut merasakan kegalauan terhadap apa yang sebenarnya dituju selama ia hidup di dunia. Kejadian itu juga turut dialami oleh Daniyaal, pada titik di mana ia sudah sangat dekat dengan impiannya, justru ia merasa ada yang hilang.

Quarter Life Crisis

Quarter life crisis adalah istilah untuk menggambarkan sebuah periode dalam kehidupan yang membuat kita sering merasa ragu, cemas, dan bingung dengan tujuan hidup. Biasanya kondisi ini akan membuat kita menyadari bahwa ada suatu hal yang harus diubah dalam hidup, namun kita tidak tahu apa dan bagaimana cara untuk memulainya. Keadaan tersebut akan membuat kita merasa kebingungan dan tak jarang merasa kesepian. (Kumparan.com)

Quarter Life Crisis ini biasanya terjadi di antara usia 20–30, Daniyal yang pada saat itu berusia 20-an turut merasakannya.

Pada satu buah momen, ia memantapkan pilihan hidupnya. Terinspirasi dari Elon Musk, ia ingin berkontribusi untuk masa depan dunia yang lebih baik melalui pengembangan teknologi. Daniyal sadar betul bahwa dirinya punya PR untuk belajar banyak hal tentang dunia baru ini. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menggunakan pola SKS (Sistem Kebut Semalam) yang sudah menjadi kebiasaan murid-murid di Indonesia pada umumnya.

Memang sih, bukan benar-benar dikebut dalam semalam melainkan 3 bulan. Berbekal satu buah buku dan beberapa online course seputar coding, ia mengorbankan waktu tidurnya dan benar benar menjadi ahli di bidang itu. Bahkan, keahlian baru tersebut membawanya pada satu buah projek pertama yang bernilai miliaran rupiah.

Saat ini Daniyal bekerja di salah satu perusahaan teknologi super besar di dunia dan menjadi salah seorang Investor di Tesla, salah satu perusahaan milik Elon Musk.

Cuma Kamu yang Berhak Menentukan Siapa Dirimu di Masa Depan

Bisa jadi saat ini kamu sedang mengalami apa yang dulu Daniyaal alami. Bisa jadi juga kamu saat ini mendalami banyak hal dan sedang dinilai orang lain sebagai orang yang tidak fokus.

Jika kamu sedang dalam proses pencarian dan mendalami banyak bidang, berbahagialah! Suatu saat beragam keahlian itu akan terhubung dan menjadikan diri kamu unik dan luar biasa di masa depan.

Teruslah menjelajah, cuma kamu yang berhak menentukan siapa dirimu di masa depan.

=====

Penulis: Mohamad Ryan Saputra
Content Writer di International Global Network

--

--

IGN Media

Hai para pembaca! Kami, International Global Network, hadir untuk menghubungkan Anak Muda Indonesia ke dunia global. #PemudaIndonesiaBisa