Apa itu Normalisasi pada erd

Dewi Puspa Ningrum_IF22C
2 min readOct 25, 2023

--

Normalisasi adalah proses perancangan basis data yang bertujuan untuk mengurangi redudansi data, meminimalkan anomali data, dan meningkatkan integritas data. Normalisasi digunakan dalam perancangan Entity-Relationship Diagram (ERD) dan database untuk memastikan bahwa struktur database memenuhi standar desain yang baik. Normalisasi membantu dalam menghindari masalah seperti penyimpanan data berlebihan, inkonsistensi data, dan ketidaksempurnaan desain basis data. Ada beberapa bentuk normalisasi, yang dinyatakan dalam bentuk “normal forms,” yang paling umum adalah Normal Form Pertama (1NF), Normal Form Kedua (2NF), dan seterusnya hingga bentuk normal yang lebih tinggi.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa bentuk normalisasi yang umum:

1. Normal Form Pertama (1NF): Untuk mencapai 1NF, setiap sel dalam tabel harus berisi satu nilai atomik (tidak ada data berulang). Selain itu, setiap baris dalam tabel harus memiliki kunci primer yang unik.

2. Normal Form Kedua (2NF): Untuk mencapai 2NF, tabel harus sudah dalam 1NF, dan setiap kolom non-kunci harus sepenuhnya bergantung pada seluruh kunci utama, bukan hanya sebagian. Ini menghindari adanya atribut yang tergantung secara sebagian pada kunci utama.

3. Normal Form Ketiga (3NF): Untuk mencapai 3NF, tabel harus sudah dalam 2NF, dan setiap kolom non-kunci harus tidak bergantung pada kolom non-kunci lainnya. Ini menghindari adanya ketergantungan transitif.

4. Normal Form Boyce-Codd (BCNF): BCNF adalah bentuk yang lebih ketat dari 3NF dan memastikan bahwa setiap atribut non-kunci bergantung sepenuhnya pada kunci utama.

5. Normal Form Keempat (4NF) dan Selanjutnya: Bentuk-bentuk normalisasi yang lebih tinggi seperti 4NF dan 5NF (atau Normal Form Kelima) bertujuan untuk mengatasi masalah ketergantungan multi-nilai dan menghindari beberapa anomali lainnya.

Normalisasi adalah proses yang penting dalam perancangan basis data karena membantu memastikan bahwa basis data adalah efisien, konsisten, dan dapat dikelola dengan baik. Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak normalisasi juga dapat membuat basis data menjadi rumit dan sulit dipahami. Sebagai perancang basis data, Anda harus mencapai keseimbangan antara normalisasi dan kebutuhan praktis sistem yang akan Anda bangun.

--

--